NERACA
Jakarta – Indonesia masih menjadi ladang investasi bagi investor asing, kendatipun saat ini tengah mengalami perlambatan ekonomi. Alasannya, selain potensi pasar yang begitu besar juga pertimbangan kondisi keamanan dan politik yang begitu kondisif. Hal inilah yang sudah dilakukan PT Megasari Makmur (Godrej Indonesia), sebuah perusahaan produsen consumer goods dari India.
Bahkan masih positifnya daya beli masyarakat Indonesia, memberikan berkah terhadap penjualan perseroan sepanjang tahun 2013. Tercatat, PT Megasari Makmur berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 2,5 triliun. Bahkan kedepan, begitu yakinnya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, perseroan menargetkan penjualan tahun ini lebih agresif lagi,”Tahun ini, kita menargetkan penjualan meningkat menjadi Rp 3 triliun,”kata Nisaba Godrej, Executive Director, Godrej Consumer Products Limited Managing Director of Godrej Consumer Products Limited di Jakarta, kemarin.
Bahkan dirinya menyatakan kebanggaannya bisa berinvestasi di Indonesia. Menurut Gurjit, ini merupakan bagian dari tiga hal yang lebih besar dari tiga strategi untuk menjadi pemimpin di pasar consumer goods yang tumbuh pesat. Dijelaskan, untuk menguasai pangsa pasar di dalam negeri, pihaknya terus melakukan terobosan dan inovasi, seperti menghadirkan tiga kategori bisnis (produk perawatan tubuh, perawatan rambut, dan perawatan rumah.
Dibandingkan di tiga negara kawasan di Asia, Afrika dan Amerika latin. Godrej Indonesia adalah unit bisnis internasional perseroan yang terbesar,”Kami mempunyai track record kinerja yang sangat meyakinkan, dimana secara kumulatif membukukan pertumbuhan rata-rata 23% per tahun,”ungkap Gurjit Singh.
Sebagai informasi, Godrej Consumer Product berhasil mengakuisisi PT Megasari Makmur sebagai perusahaan pembuat barang-barang kebutuhan rumah tangga pada tahun 2010. Saat ini, PT Megasari Makmur dikenal sebagai perusahaan terkemuka dalam industri barang-barang kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh. Hal itu dimungkinkan karena tidak kurang dari 15 juta rumah tangga di Indonesia menggunakan paling tidak satu produk Megasari setiap hari.
Disamping itu, PT Megasari makmur menjadi unit bisnis terbesar dari Godrej Consumer Products di luar India. Asal tahu saja, investasi yang telah ditanamkan perusahaan-perusahaan India, termasuk Godrej di Indonesia mencapai US$ 15 miliar atau sekitar Rp 165 triliun. Mengacu pada rata-rata pertumbuhan investasi India di Indonesia, serta perdagangan antara kedua negara, dalam sepuluh tahun mendatang investasi perusahaan-perusahaan India diperkirakan akan bertambah sekitar US$ 16 miliar.
President Director Godrej Indonesia, Naveen Gupta mengatakan, dalam empat tahun terakhir, perusahaan telah berinvestasi sebesar US$ 100 juta untuk membangun pabrik baru,”Rencananya dalam waktu dekat, kami juga akan membangun pabrik baru dan kami telah menyiapkan lahan seluas 3 hektar di Gunung Putri Bogor, Jawa Barat,”ungkapnya.
Dirinya menyebutkan, nantinya pabrik itu agan digunakan untuk memproduksi Hit obat nyamuk dan tisu Mitu. Hampir 47% dari pendapatan Godrej, datang dari unit-unit bisnis internasional di luar India. Angka itu jauh lebih tinggi dibanding tahun 2009-2010 yang hanya 15%. Hal ini merupakan perubahan yang paling signifikan di group perusahaan. (retno)
Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…
Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…
Menjalankan usaha sate secara turun menurun, tidak membuat Sari (46) wanita asal Madura ini lupa mengikuti tren zaman kekinian dan…
Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…
Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…
Menjalankan usaha sate secara turun menurun, tidak membuat Sari (46) wanita asal Madura ini lupa mengikuti tren zaman kekinian dan…