NERACA
Jakarta- PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) menghabiskan biaya eksplorasi sampai dengan Maret 2014 hanya sebesar Rp18,66 juta, atau secara year to date sebesar Rp115,64 juta. Biaya tersebut untuk kegiatan eksplorasi yang dilakukan anak usaha perseroan, PT Trisensa Mineral Utama (TMU). Informasi tersebut disampaikan manajemen perseroan dalam keterangan resminya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, untuk pekerjaan bor eksplorasi yang dilakukan oleh TMU di bulan Maret 2014 memperoleh 49,5 meter dengan jumlah 4 lubang. Rencananya, pada April 2014, pemboran selanjutnya akan dilakukan untuk lubang cropline dengan hanya menggunakan alat bor milik TMU sendiri dengan mengikuti progres penambangan.
Sementara untuk dua anak usaha lainnya, yaitu PT Indomining (IM) dan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) dilaporkan tidak ada kegiatan pemboran yang dilakukan. Adapun kegiatan eksplorasi yang dilakukan PT Indomining di bulan Maret, yaitu melakukan pengukuran patahan Pit A Utara dan Selatan berdasarkan perbandingan data pick-up survey dan pengukuran di lapangan.
Selain itu, juga melakukan pengukuran tebal aktual batubara di lokasi pit A Utara dan D Selatan untuk keperluan pembaharuan/updating model geologi dan kontrol penambangan. Anak usaha perseroan ini juga melakukan pengecekan kondisi material lumpur di area yang telah selesai dilakukan pembebasan lahan untuk mengetahui ketebalan material lumpur agar dapat melakukan up date model geologi.
Rencana selanjutnya, Indomining berencana melakukan pemboran geoteknik yang akan dilakukan untuk kebutuhan kestablilan lereng dengan jumlah titik 7 lubang bor. Sementara untuk anak usaha perseroan, Pt Adimitra Baratama Nusantara pada Maret 2014 hanya melakukan review kegiatan eksplorasi yang sudah selesai dan up-date model geology. Rencana pengeboran selanjutnya, yaitu melakukan kegiatan pemboran depresurisasi yang akan dilakukan di area low wall pit aktif dan pemboran in fill drilling.
Diketahui, PT Toba Bara Sejahtra Tbk merupakan perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan penambangan di daerah Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.
Seluruh infrastruktur pendukung operasional penambangan seperti jalan angkut batubara, perkantoran, perbengkelan, pelabuhan khusus batubara, dan infrastruktur lainnya berada di daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur. Kegiatan pertambangan dilakukan oleh ketiga anak perusahaan, yaitu PT Trisensa Mineral Utama (TMU), PT Indomining (IM), PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN). Ketiga anak perusahaan ini berada di daerah Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dan area konsesi ketiga anak perusahaan terletak berdampingan. (lia)
NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…
NERACA Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…
NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…
NERACA Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…