NERACA
Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI, mengumumkan data permohonan pencatatan hak cipta yang diterima pada tahun 2024, dengan dominasi buku sebagai kategori tertinggi. Sebanyak 27.397 permohonan hak cipta berhasil dicatatkan untuk kategori buku, ini menunjukkan tingginya produktivitas dan minat masyarakat dalam berkarya tulis.
Berdasarkan data yang dikumpulkan DJKI di sepanjang tahun 2024, jenis ciptaan dengan jumlah pencatatan tertinggi setelah buku antara lain poster sebanyak 17.428 pencatatan, karya rekaman video sebanyak 14.709 pencatatan, program komputer sebanyak 12.953 pencatatan, dan karya tulis (artikel) sebanyak 11.805 pencatatan. Pertumbuhan di sektor-sektor tersebut mencerminkan eksisnya dunia literasi di tengah perkembangan digital yang semakin masif.
Eksisnya dunia literasi tak lepas dari peran lembaga pendidikan sebagai salah satu tempat penghasil kekayaan intelektual (KI) melimpah, termasuk di antaranya buku maupun karya tulis. Merunut dari Pasal 40 ayat 1 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Buku masuk ke dalam jenis ciptaan karya tulis.
Sejalan dengan hal tersebut, melihat besarnya potensi kekayaan intelektual (KI) masyarakat Indonesia di bidang tulis-menulis, DJKI meluncurkan Catur Program Unggulan (CPU) pada tahun 2025. Program ini berfokus pada upaya-upaya spesifik untuk menghasilkan pencapaian yang konkret dan terukur, salah satunya melalui kegiatan 'Jelajah Kekayaan Intelektual'.
Dalam program tersebut, DJKI mengunjungi berbagai wilayah yang memiliki potensi kekayaan intelektual (KI) yang melimpah, termasuk lembaga-lembaga pendidikan. Melalui kegiatan ini, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI), Razilu, memberikan kuliah umum di berbagai institusi pendidikan seperti Perguruan Tinggi, pesantren dan sekolah, guna meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pelindungan KI di kalangan pendidik maupun peserta didik.
“Lembaga pendidikan selalu memiliki potensi besar dalam menghasilkan KI, Kami berharap program ini dapat mendorong setiap lembaga pendidikan di Indonesia untuk lebih aktif dalam mencatatkan KI mereka,” ujar Razilu.
Ia melanjutkan, bahwa pencatatan hak cipta menjadi penting untuk dilakukan sebagai bukti hukum yang kuat dalam melindungi karya dari ancaman pelanggaran oleh pihak lain.
“Masyarakat, khususnya para penulis, kini dapat merasakan manfaat salah satu terobosan DJKI dalam transformasi digital, yakni Persetujuan Otomatis Pencatatan Hak Cipta (POP HC). Melalui sistem ini, proses pencatatan yang sebelumnya memakan waktu hingga berbulan-bulan kini dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari sepuluh menit,” lanjutnya.
Penerapan transformasi digital dalam layanan kekayaan intelektual (KI) memberikan dampak positif terhadap peningkatan signifikan jumlah permohonan KI pada periode 2015 hingga 2024. Selama periode tersebut, tercatat rata-rata kenaikan sebesar 18,5% per tahun, dengan total permohonan mencapai 1.738.573. Dari jumlah tersebut, kontribusi terbesar berasal dari permohonan hak cipta, yang mencapai 672.400 permohonan, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 62,8%.
DJKI berkomitmen untuk terus mempermudah proses pencatatan hak cipta dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelindungan KI sebagai pilar utama dalam mendukung inovasi dan kreativitas di Indonesia.
Sebagai informasi, karya cipta dapat dicatatkan melalui laman https://e-hakcipta.dgip.go.id/ agar pencipta mendapatkan bukti kepemilikan yang sah, sehingga lebih mudah dalam menegakkan haknya jika terjadi pelanggaran.
Tidak hanya itu, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) membuka akses lebih luas bagi masyarakat untuk mengenal dan mendalami isu-isu Kekayaan Intelektual (KI) melalui koleksi buku yang tersedia di perpustakaan fisik dan digital miliknya. Kini, masyarakat dapat meminjam buku-buku bertema KI serta berbagai topik lainnya secara daring melalui aplikasi ePerpusDJKI.
Perpustakaan DJKI, yang berlokasi di Jl. Daan Mogot No. 24, Kota Tangerang, dan juga dalam format digital di https://perpus.dgip.go.id, telah dilengkapi dengan berbagai koleksi literatur yang mencakup subjek-subjek penting seperti hukum, ekonomi, psikologi, teknik, arsitektur, hingga keagamaan. Koleksi ini, termasuk lebih dari seribu judul buku, tersedia untuk publik secara gratis melalui sistem peminjaman daring.
“DJKI mengajak masyarakat untuk memanfaatkan ePerpusDJKI, perpustakaan digital yang menyediakan koleksi referensi terpercaya di berbagai bidang, termasuk Kekayaan Intelektual,” ujar Leny Handayani, Ketua Tim Kerja Perpustakaan dan JDIH DJKI.
Leny menjelaskan bahwa melalui kerja sama dengan Perpustakaan Kemendikbudristek dan penyedia teknologi lokal, DJKI telah mengembangkan sistem otomasi perpustakaan menggunakan aplikasi SLIMS dan ePerpusDJKI, yang kini terintegrasi dengan website resmi DJKI.
Untuk meminjam buku digital, masyarakat cukup mendaftar sebagai anggota melalui laman https://perpus.dgip.go.id, mengunduh aplikasi ePerpusDJKI, dan melakukan proses registrasi. Setelah terverifikasi, anggota bisa mengakses dan meminjam buku untuk dibaca secara daring maupun offline.
NERACA Rote Ndao – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kick-off pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN)…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung percepatan pembangunan dan penyebaran industri secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Langkah…
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor 128 ton produk asam amino L-Tryptophan senilai USD900 ribu, atau setara Rp15…
NERACA Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI, mengumumkan data permohonan pencatatan hak cipta yang diterima pada…
NERACA Rote Ndao – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kick-off pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN)…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung percepatan pembangunan dan penyebaran industri secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Langkah…