Hingga April, APBN 2025 Catat Surplus

 

Oleh: Marwanto Harjowiryono

Pemerhati Kebijakan Fiskal

 

Kondisi perekonomian nasional saat ini tengah menghadapi tekanan berat akibat memburuknya perekonomian global. Ketidakpastian geopolitik, disrupsi rantai pasok, serta volatilitas harga komoditas dan nilai tukar menjadi tantangan serius bagi stabilitas ekonomi dalam negeri. Kebijakan tarif Trump awal April lalu, juga telah mendistorsi  kinerja  perdagangan global.

Meski begitu, Indonesia menunjukkan ketahanan ekonomi yang patut diapresiasi. Pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi mampu melaju pada level 4,87%. Di sisi lain, inflasi berhasil dikendalikan pada angka 1,95%, yang mencerminkan stabilitas harga di tengah tekanan eksternal.

Namun, nilai tukar rupiah masih menghadapi tekanan signifikan dan tercatat melemah hingga ke level Rp16.406 per dolar AS. Ini menggambarkan bahwa situasi ekonomi memang tidak mudah, tetapi Indonesia masih mampu bertahan dalam bayang-bayang suramnya perekonomian global.

Dalam konferensi pers pada Jumat (23/05), Menkeu Sri Mulyani menyampaikan bahwa realisasi APBN 2025 hingga April mencatatkan surplus. Dalam suasana ekonomi yang melemah, APBN 2025 berhasil menjalankan peran pentingnya sebagai shock absorber terhadap gejolak ekonomi nasional. Hingga April 2025, kinerja APBN menunjukkan hasil yang positif, yakni surplus sebesar Rp4,3 triliun. Selain itu, keseimbangan primer mencapai  Rp173,9 triliun.

Meskipun surplus tersebut tergolong kecil, capaian ini memberi sinyal positif. APBN tetap mampu menopang kebutuhan belanja negara dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, bahkan di tengah tekanan yang sulit.

Pendapatan negara hingga April telah mencapai Rp810,5 triliun atau sekitar 27% dari target APBN 2025. Sementara itu, belanja negara tercatat Rp806 triliun atau 22,3% dari pagu anggaran. Ini menunjukkan pengendalian yang baik di sisi belanja dan menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas fiskal.

Namun, dalam tujuh bulan ke depan, tantangan masih besar. Pemerintah perlu bekerja ekstra keras untuk mencapai target pendapatan Rp3.005,1 triliun, dan tetap menjaga belanja negara pada batas pagu yang ditetapkan, yakni Rp3.631,3 triliun.

Realisasi pembiayaan defisit juga berjalan sesuai harapan. Pemerintah menerapkan berbagai langkah mitigasi risiko untuk menjaga kesinambungan fiskal. Strategi ini mencakup pengadaan pembiayaan utang yang dilakukan secara pruden, fleksibel, oportunistik, dan terukur. Selain itu, pelaksanaan prefunding, penyediaan cash buffer yang memadai, serta pengelolaan kas dan utang yang aktif dan berhati-hati terus dilakukan.

Kinerja positif hingga April 2025 menunjukkan bahwa APBN tetap dapat memainkan perannya sebagai kebijakan countercyclical, yang mampu menjaga momentum pertumbuhan di saat ekonomi sedang melambat. Tidak hanya itu, APBN juga tetap menunjukkan sifat ekspansif untuk mendukung pembangunan nasional dan memperkuat fondasi ekonomi dalam jangka menengah dan panjang.

Dengan pengelolaan fiskal yang berhati-hati dan terukur, serta kemampuan adaptif terhadap tantangan global, APBN 2025 menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan pembangunan nasional. Di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut, APBN kembali membuktikan dirinya sebagai pilar utama dalam menjaga arah pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BERITA TERKAIT

Mungkinkah Legalisasi Judi?

  Oleh:  Achmad Nur Hidayat Ekonom  UPN Veteran Jakarta   Ketika judi minta legalitas, tentu pertanyaan yang terus mengemuka dan…

Ekosistem Halal Desa

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Membangun ekosistem halal  bukan hanya pada wilayah masyarakat perkotaan saja, namun di masyarakat pedesaan…

Data dan Rekayasa

  Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro,  MSi Dosen Pascasarjana  Universitas Muhammadiyah Solo   Di era kecerdasan buatan dan digitalisasi yang…

BERITA LAINNYA DI

Hingga April, APBN 2025 Catat Surplus

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Pemerhati Kebijakan Fiskal   Kondisi perekonomian nasional saat ini tengah menghadapi tekanan berat akibat memburuknya perekonomian…

Mungkinkah Legalisasi Judi?

  Oleh:  Achmad Nur Hidayat Ekonom  UPN Veteran Jakarta   Ketika judi minta legalitas, tentu pertanyaan yang terus mengemuka dan…

Ekosistem Halal Desa

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Membangun ekosistem halal  bukan hanya pada wilayah masyarakat perkotaan saja, namun di masyarakat pedesaan…