NERACA
Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya, PT Medco Energi Internasional (MEDC) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI PT Medco Energi Internasional (MEDC) Tahap I/2025 senilai Rp1 triliun. Obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Obligasi berkelanjutan VI senilai total Rp5 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Obligasi yang belum ditentukan jumlah pokok oleh perseroan tersebut memiliki empat seri. Yakni seri A dengan tingkat bunga tetap di kisaran 6,75%-7,35% per tahun itu memiliki jangka waktu tiga tahun, seri B dengan tenor lima tahun mempunyai bunga tetak di kisaran 7,25%-7,95% per tahun. Adapun obligasi seri C dengan perkiraan bunga tetap di kisaran 7,75%-8,50% per tahun dan jangka waktu tujuh tahun, serta seri D memiliki bunga tetap pada kisaran 8,25%-9,00% per tahun dengan tenor sepuluh tahun.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 12 September 2025. Sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi pada 12 Juni 2028 untuk seri A, tanggal 12 Juni 2030 untuk seri B, tanggal 12 Juni 2032 untuk seri C dan tanggal 12 Juni 2035 untuk seri D yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok obligasi dari masing-masing seri pokok obligasi.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi berkelanjutan VI MEDC tahap I tahun 2025 adalah sebagai berikut, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), serta Bank Mega Tbk (MEGA) sebagai wali amanat.
Sepanjang 2024, MEDC cetak laba bersih naik 10,99% menjadi US$ 367 juta. Dibandingkan laba bersih sepanjang 2023 dengan nilai sebesar US$ 330,67 juta. CEO MEDC, Roberto Lorato bilang, tahun 2024 kembali merupakan tahun yang kuat bagi perseroan. Karena target produksi minyak dan gas, hingga penjualan ketenagalistrikan berhasil dilampaui."Efisiensi biaya, serta belanja modal, sekaligus mencatatkan kinerja keuangan yang solid dan pertumbuhan laba bersih, arus kas dan EBITDA. Perseroan juga mempercepat pelunasan utang dan meningkatkan dividen sebesar 16% kepada pemegang saham," kata Roberto.
Adapun, kenaikan laba tahun 2024 didorong kinerja positif dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan kontribusi EBITDA satu tahun penuh dari Blok 60 Oman. Disisi lain, produksi tembaga AMMN mencapai 395 Mlbs dan emas mencapai 803 Koz, mencetak rekor baru, yang didorong oleh bijih berkadar tinggi dari Fase 7.
NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…
NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…
NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…
NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…