Layanan Produk Fisik Ditutup - Bukalapak Pastikan Tak Bikin Usaha Merugi

NERACA

Jakarta— Emiten ritel dan starup, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjelaskan dampak dari penutupan layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak dipastikan tak memberi dampak negatif terhadap kinerja BUKA. "Berdasarkan Laporan Keuangan per 30 September 2024, perseroan menilai bahwa nilai kontribusi atas pendapatan tersebut tidak material," kata Direktur Utama Bukalapak, Willix Halim dalam siaran persnya di Jakarya, kemarin.

Disampaikannya, penutupan layanan fisik pada marketplace BUKA tidak memberikan dampak yang besar terhadap seluruh pendapatan perseroan.  Dia menunjukkan layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak tidak memiliki dampak material terhadap kondisi keuangan BUKA.

Penutupan layanan fisik tersebut pun diklaim tidak akan merugikan kelangsungan usaha dan kondisi keuangan BUKA. Bahkan, lanjut Willix, penutupan layanan fisik ini akan memberikan dampak efisiensi operasional terhadap BUKA, yang dinilai dapat memberikan kontribusi terhadap perbaikan jangka panjang kondisi keuangan BUKA. 

Adapun, BUKA telah mengumumkan kepada masyarakat rencana perubahan strategi usaha jangka panjangnya untuk mencapai profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Akibat dari perubahan yang substansial pada pasar Bukalapak beroperasi serta dinamika persaingan, BUKA telah melakukan peninjauan kembali terhadap prospek sejumlah segmen usaha perseroan.

BUKA memutuskan perlu adanya restrukturisasi usaha untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut. Sebagai bagian dari strategi tersebut, lanjutnya, BUKA akan fokus menjalankan dan mengembangkan segmen usaha inti dengan organisasi yang lebih ramping dan efisien agar dapat menciptakan nilai di seluruh segmen usaha yang tersisa bagi para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham BUKA. "Perubahan dilakukan secara bertahap, termasuk salah satunya penghentian operasional penjualan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak," kata Willix.

Dirinya juga menuturkan, meskipun BUKA telah melakukan berbagai upaya terbaik, tetapi lini bisnis produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir, yang diakibatkan oleh perubahan dinamika pasar dan tantangan industri.  Padahal di saat bersamaan, biaya operasional untuk lini bisnis tersebut terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Untuk ke depannya, Willix menjamin aplikasi dan situs web Bukalapak tetap akan beroperasi untuk penjualan produk virtual yang telah memberikan dampak kontribusi yang lebih baik terhadap kondisi keuangan perusahaan. Selain itu, penjualan produk virtual juga berpotensi mendorong pertumbuhan yang menjanjikan kepada seluruh pemangku kepentingan BUKA.

Sebelumnya, analis sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardana pernah bilang, pelaku pasar terpantau bereaksi cukup negatif terhadap pengumuman PT Bukalapak Tbk yang melakukan transformasi bisnis dengan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace dan berfokus untuk berjualan produk virtual.

 

BERITA TERKAIT

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…