Market Order Tingkatkan Likuiditas dan Efisiensi

NERACA

Jakarta – Dalam rangka meningkatkan likuiditas transaksi di pasar modal, pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berinovasi dalam meluncurkan produk dan salah satunya market order. Menurut Equity Research Semesta Indovest Sekuritas, Nicholas Darmawan, market order dapat meningkatkan likuiditas pasar saham secara signifikan karena proses transaksi yang langsung mencocokkan harga terbaik di posisi bid atau ask, sehingga memberikan efisiensi lebih tinggi bagi anggota bursa (AB) dan pelaku pasar."Saya melihat manfaat Market Order meningkatkan likuiditas pasar, dikarenakan pesanan atau order pelaku pasar yang langsung match di harga sekarang dan harga berikutnya dengan catatan terdapat bid/ask yang memadai, sehingga meningkatkan efisiensi bagi pelaku pasar," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selain bermanfaat bagi investor, dia mengatakan, fitur ini sangat bermanfaat bagi trader yang melakukan jual-beli secara cepat, karena memberikan kemudahan dan efisiensi yang lebih tinggi dalam mengeksekusi transaksi di pasar modal."Trader yang melakukan aktivitas jual beli dengan cepat lebih diuntungkan, dikarenakan efisiensi yang tinggi untuk jual maupun membeli," kata Nicholas.

Meski fitur ini memberikan banyak keuntungan, dia menyampaikan bahwa investor tetap perlu berhati-hati terhadap potensi risiko, terutama risiko eksekusi pada harga yang mungkin tidak diinginkan."Bagaimana cara meminimalkan risiko tersebut? Yaitu, dengan memperhatikan jumlah lot yang tersedia pada bid/ask agak tidak terjadi transaksi di harga yang tidak diinginkan," ujar Nicholas.

Dalam kesempatan ini, Nicholas memberikan beberapa tips bagi investor dalam memanfaatkan fitur Market Order secara optimal. Dia menyarankan, agar fitur Market Order digunakan pada pasar yang memiliki likuiditas tinggi, serta volume transaksi yang memadai.

Melihat manfaat dari fitur Market Order, pihaknya berharap bahwa BEI dapat terus berupaya menyediakan sistem perdagangan yang adil dan merata bagi seluruh pelaku pasar. Dirinya juga menginginkan agar BEI dapat menghadirkan teknologi terbaik yang tidak hanya mendukung efisiensi transaksi, tetapi juga mampu mengembangkan ekosistem perdagangan yang lebih baik di pasar modal Indonesia.“Saya berharap bursa dapat memberikan sistem perdagangan yang adil bagi pelaku pasar agar dan teknologi yang terbaik untuk mendukung sekaligus mengembangkan kelangsungan perdagangan BEI,” ujar Nicholas.

BEI telah meluncurkan Market Order pada 6 Desember 2021, hang merupakan tipe order yang memungkinkan investor memasukkan penawaran jual dan/atau permintaan beli berdasarkan volume yang ditetapkan oleh nasabah, dan akan dipertemukan pada harga terbaik di pasar. Sampai September 2024, BEI mencatatkan total nilai transaksi yang dilaksanakan melalui mekanisme Market Order senilai Rp11 triliun.

BERITA TERKAIT

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…