IHSG Terkoreksi di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/10) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 1,41 poin atau 0,02% ke posisi 7.787,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,37 poin atau 0,04% ke posisi 954,375,”Penurunan indeks saham Amerika Serikat (AS) dan lonjakan yield US Treasury bertenor 10 Tahun terjadi di tengah semakin besarnya keraguan bahwa bank sentral AS The Fed akan terus memangkas suku bunga acuannya secara agresif, atau bahkan justru mempertahankan suku bunga acuannya pada November 2024 nanti," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Ketahanan ekonomi AS dan kekhawatiran mengenai dampak fiskal dari kemenangan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS menjadi faktor pendorong terkait munculnya keraguan tersebut. Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporannya, memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun depan, dan memperingatkan adanya risiko yang semakin besar dari perang hingga proteksionisme perdagangan.

Pertumbuhan ekonomi global diramal akan tumbuh 3,2% year on year (yoy), atau 0,1% (yoy) lebih rendah dari estimasi yang di umumkan pada Juli 2024, sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini di pertahankan di 3,2% (yoy). Kemudian, tingkat Inflasi global di perkirakan akan turun menjadi 4,3% pada tahun depan dari 5,8% pada tahun 2024.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dengan sekto transpotasi & logistik paling tinggi yaitu 1,21%, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor industri yang masing- masing naik sebesar 0,89% dan 0,40%.

Sedangkan enam sektor terkoreksi dimana sektor properti turun paling dalam yaitu minus 0,95%, diikuti oleh sektor barnag baku dan sektor infrastruktur yang masing-masing minus sebesar 0,59% dan minus 0,43%. Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AGRS, BIPI, HOMI, ENRG, dan LPPS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni UNIQ, PSAB, JARR, INPC dan MARI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.373.822 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 33,99 miliar lembar saham senilai Rp14,78 triliun. Sebanyak 243 saham naik, 323 saham menurun, dan 282 tidak bergerak nilainya. Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 307,10 poin atau 0,80% ke 38.104,89, indeks Hang Seng menguat 261,20 poin atau 1,27 persen ke 20.760,15, indeks Shanghai menguat 16,92 poin atau 0,52% ke 3.302,80, dan Indeks Straits Times menguat 1,41 poin atau 0,02% ke 3.599,33.

BERITA TERKAIT

Sengketa Jam Tangan Rp80 Miliar - Kuasa Hukum Kirim Surat ke Richard Mille dan Kedubes Swiss

CATRA Indhira Law Firm selaku kuasa hukum Tony Trisno mengirimkan tiga surat resmi yang masing-masing ditujukan kepada Horométrie S.A. di…

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

Manfaatkan KUR BRI - Usaha Toko Multi Jaya Berikan Asa Ekonomi Lebih Baik

Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…