Modeling Budidaya Rumput Laut Sukses Tingkatkan Produksi - TINGGINYA PASAR RUMPUT LAUT

NERACA

Jakarta – Tingginya permintaan pasar rumput laut, maka pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gencar dalam meningkatkan produksinya, seperti melalui program modeling budidaya rumput laut berbasis kawasan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Saat ini  dikawasan tersebut sudah masuk masa panen raya, setelah diresmikan akhir tahun lalu oleh Menteri Sakti Wahyu Trenggono. Kawasan budidaya rumput laut seluas 51,25 hektare tersebut sukses menghasilkan sekitar 250 ton.

 “Ini kabar gembira yang kita tunggu-tunggu bersama, setelah modeling diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Sakti Wahyu Trenggono pada bulan November tahun lalu, akhirnya menuai hasil,” kata Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, atau biasa disapa Tebe.

Proses produksi hingga mencapai masa panen, lanjut Tebe tidaklah mudah. Banyak kendala yang dihadapi, mulai dari tahapan produksi bibit rumput laut kultur jaringan yang memakan waktu sekitar 12 sampai 13 bulan, uji coba pelampung ramah lingkungan, hingga kendala seperti penyakit dan kondisi cuaca El Nino.

“Pak Menteri sudah melihat langsung tahapan produksi kultur jaringan mulai dari penyiapan media, hingga menghasilkan bibit rumput laut yang berkualitas dan siap ditanam di laut. Prosesnya memang cukup rumit namun hasilnya juga maksimal,” jelas Tebe

Tebe menambahkan, selain fasilitas produksi bibit rumput laut (UPBRL) kultur jaringan, modeling budidaya di Wakatobi sudah dilengkapi kebun starter rumput laut, hingga sejumlah perahu ketinting sebagai sarana transportasi pembudidaya saat beraktivitas. Untuk proses hilirnya, KKP juga telah membangun fasilitas untuk usaha pengolahan rumput laut tersebut. 

“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati Wakatobi atas dukungannya terhadap kegiatan modeling budidaya ini. Pengelolaan Modeling oleh koperasi dan kelompok tentunya tidak mudah, sehingga kami berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk terus melakukan pengawalan, pembinaan, serta evaluasi hingga modeling terus bisa berkembang, tidak hanya 50 Ha yang saat ini dibangun, namun bisa bertambah luas lahannya,” ungkap Tebe.

Tebe berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi terus mendampingi Koperasi dan Kelompok Pembudidaya Rumput Laut dalam mengelola, memanfaatkan dan mengoperasionalkan sarana prasarana modeling budidaya dengan baik dan berkelanjutan. Terutama untuk penyediaan SDM yang bisa menangani produksi bibit rumput laut kultur jaringan di UPBRL.

Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya, Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar selalu siap dan terus melakukan pembinaan pada modeling budidaya rumput laut di Wakatobi. Terutama menyediakan teknologi bagaimana memproduksi planlet bibit rumput laut kultur jaringan yang berkualitas kepada sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dari Wakatobi. 

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengutarakan pembangunan modeling budidaya di Wakatobi sebagai upaya meningkatkan kualitas rumput laut nasional. Selain itu, implementasi program ekonomi biru itu untuk mendukung geliat hilirisasi rumput laut Indonesia.

Terkait rumput laut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga terus mendorong semakin terbukanya peluang pengembangan usaha dan peningkatan daya saing industri pengolahan rumput laut di dalam negeri. Dengan didukung ketersediaan bahan baku yang melimpah dan peluang untuk pengembangan berbagai produk turunan yang bernilai tambah tinggi, industri pengolahan rumput laut memiliki prospek bisnis yang menjanjikan.

Indonesia merupakan negara penghasil budidaya rumput laut terbesar kedua di dunia, sehingga bisa menjadi tempat yang sesuai untuk pengembangan rumput laut, mulai dari proses budidaya sampai dengan proses hilirisasi. Namun demikian, belum terlihat pertumbuhan yang signifikan untuk ekspor produk-produk hilir rumput laut yang lebih memiliki nilai tambah.

“Karenanya, Kemenperin berkomitmen untuk meningkatkan hilirisasi komoditas rumput laut melalui berbagai kebijakan,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika.

Sebagai negara penghasil budidaya rumput laut terbesar ke-2 di dunia, Indonesia merupakan tempat yang sesuai untuk pengembangan rumput laut mulai dari proses budidaya sampai dengan proses hilirisasi.

Dalam 10 tahun terakhir, ekspor rumput laut kering dari Indonesia masih mendominasi, baik untuk konsumsi maupun bahan baku industri. Ekspor produk rumput laut kering mencapai 66,61 persen, sementara rumput laut olahan (karagenan dan agar-agar) masih sebesar 33,39 persen.  

Pada tahun 2023, Indonesia memproduksi 10,7 juta ton rumput laut basah. Selama ini pemanfaatan olahan rumput laut sebagian besar digunakan untuk produk makanan dan minuman, yaitu sebesar 77 persen. Sedangkan untuk farmasi, kosmetik, dan lainnya, baru mencapai 23 persen. Sehingga, Kemenperin terus mendorong agar industri ini bisa lebih adaptif terhadap perubahan dan perkembangan pasar.

 

 

 

BERITA TERKAIT

IA-CEPA Salah Satu Instrumen Majukan Sektor Perdagangan Internasional

NERACA Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney bekerja sama dengan Indonesia Business Council (IBC)…

Kolaborasi Indonesia " Singapura Perluas Pasar

NERACA Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimis Indonesia dan Singapura  bersama-sama  dapat mengubah tantangan regional menjadi peluang untuk  kolaborasi ekonomi…

Apkasindo Dapat Jembatani Petani Sawit dengan Pemerintah

NERACA Jakarta –  Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Jend TNI (Purn) Dr Moeldoko secara resmi melantik…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

IA-CEPA Salah Satu Instrumen Majukan Sektor Perdagangan Internasional

NERACA Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney bekerja sama dengan Indonesia Business Council (IBC)…

Kolaborasi Indonesia " Singapura Perluas Pasar

NERACA Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimis Indonesia dan Singapura  bersama-sama  dapat mengubah tantangan regional menjadi peluang untuk  kolaborasi ekonomi…

Apkasindo Dapat Jembatani Petani Sawit dengan Pemerintah

NERACA Jakarta –  Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Jend TNI (Purn) Dr Moeldoko secara resmi melantik…