ADMR Cetak Laba Bersih US$248,76 Juta

NERACA

Jakarta - Semester pertama 2024, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) bukukan  laba US$248,76 juta  (US$0,0061 per saham) atau tumbuh 52,13% jika dibandingkan US$163,51 juta (US$0,0040 per saham) periode sama 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta,kemarin.

Sementara pendapatan  emiten batubara beraset US$1,6 miliar per Juni 2024  itu meningkat 30,93% menjadi US$607,03 juta pada semester I 2024, dari US$463,60 juta pada semester I 2023. Pendapatan ADMR semester I 2024 didominasi oleh penjualan batubara ke pihak ketiga yakni sebesar US$388,31 juta (63,96%).  Sedangkan penjualan batubara ke pihak berelasi menyumbang pendapatan sebesar US$218,72 juta (36,03%)

Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban pokok pendapatan (BPP) MEDC yang lebih tinggi dari pendapatan sebesar 31,77%, jadi US$277,06 juta pada semester I 2024, dari US$210,25 juta pada semester I 2023. Namun, laba kotor ADMR tumbuh 30,24% menjadi US$329,97 juta pada semester I 2024, dibanding US$253,35 juta pada semester I 2023.

Setelah dikurangi dengan beban usaha, emiten produsen batubara itu berhasil membukukan laba usaha sebesar US$309,59 juta pada semester I 2024, melesat 41,26% jika dibandingkan US$219,15 juta pada semester I 2023. Tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$250 juta atau setara Rp4,03 triliun (kurs Jisdor Rp16.131 per dolar AS),”Capex tersebut rencananya akan digunakan untuk keperluan smelter dan infrastruktur PT Maruwai Coal,”kata Direktur Adaro Minerals Indonesia, Heri Gunawan.

Disampaikannya, dari belanja modal tersebut yang sudah terserap US$77 juta karena banyak belanja modal untuk pembangunan smelter aluminium maupun proyek infrastruktur untuk Maruwai Coal. Nantinya, capex untuk Maruwai Coal ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi batu bara ADMR. ADMR tercatat memiliki panduan untuk meningkatkan produksi batu bara metalurgi menjadi 6 juta ton pada tahun 2025.

Sementara itu, Presiden Direktur ADMR Christian Ariano Rachmat menuturkan, pihaknya ingin agar produksi batu bara metalurgi ADMR bisa terus meningkat. Dia berharap volume produksi tidak stagnan di angka 4 juta hingga 5 juta ton per tahun.  "Karena kebetulan kebutuhan metallurgical coal itu baik dan saat ini didominasi dari Australia. Target kami Indonesia bisa menjadi supplier yang signifikan untuk batu bara metalurgi, tidak hanya bergantung dari Australia," tutur Christian

 

 

BERITA TERKAIT

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…