Dorong Likuiditas Transaksi - OJK Siapkan Aturan Bentuk Liquidity Provider Saham

NERACA

Jakarta – Dorong pertumbuhan likuiditas transaksi saham di pasar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah membuat aturan untuk membentuk liquidity provider untuk saham,”Kita saat ini sedang membuat aturan supaya liquidity provider itu bisa dijalankan di bursa kita. Itu adalah prioritas kita,”kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, liquidity provider yang saat ini sudah terbentuk di Indonesia baru terbatas untuk beberapa produk keuangan, seperti waran terstruktur dan reksa dana Exchange-Trade Fund (ETF). Sementara untuk produk saham, entitas tersebut belum ada.“Bagi saham-saham yang memang perlu untuk membuat suatu liquidity, kita buka kesempatan bagi anggota bursa untuk melakukan aktivitas sebagai liquidity provider,”ujarnya.

Inarno mengatakan bahwa hadirnya liquidity provider merupakan salah satu upaya untuk membuat pasar saham menjadi lebih bergeliat dan meningkatkan likuiditas.“Kita lihat perkembangan (pasar saham) cukup bagus, tetapi memang kita perlu terus meningkatkannya, baik dari sisi supply maupun sisi liquidity,” ucapnya.

Sementara kewenangan untuk merumuskan peraturan-peraturan teknis lebih lanjut diserahkan kepada Bursa Efek Indonesia untuk membuat.“Sebetulnya kita itu justru melihatnya kalau aturan dari OJK itu lebih kepada rambu-rambunya terhadap liquidity provider, apa yang menjadi persyaratan sebagai liquidity provider. Nah hal-hal yang lebih teknis tentunya ada di Bursa Efek Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, BEI menunjuk perusahaan sekuritas sebagai market maker. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy pernah bilang, tujuannya untuk mendongkrak nilai transaksi saham di tahun ini.

Konsep penerapan market maker mirip dengan liquidity provider di structured warrant. Artinya, market maker akan menyediakan likuditas ke pasar saham. Penerapan tersebut juga telah dilakukan pada bursa negara tetangga seperti Bursa Hong Kong, Singapura, Malaysia, hingga Thailand."Penyedia likuiditasnya adalah sekuritas," ujarnya.

Market maker merupakan perusahaan atau individu yang ditunjuk oleh operator pasar modal dapat menggerakan pasar menggunakan modal yang besar. Nantinya market maker melakukan bid dan offer dalam transaksi saham yang bertujuan untuk memudahkan para investor sebagai penyedia likuiditas

Irvan mengungkapkan, BEI berencana akan menyediakan likuiditas terhadap efek-efek tertentu di pasar. Nantinya market maker wajib melakukan kuotasi transaksi sesuai level-level tertentu yang diatur."Sehari berapa lembar, ada pengaturannya," imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, akan ada sanksi administratif bagi market maker yang tidak memenuhi kewajiban. Namun, sanksi baru diterapkan setelah BEI melakukan pembinaan terlebih dahulu. Adapun aturan terkait market maker dapat diterapkan pada semester pertama tahun ini. Hingga saat ini, progres dari penerapan aturan ini masih digodok oleh BEI bersama OJK.

BERITA TERKAIT

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…