KAI Commuter Sebut Impor Kereta untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang

KAI Commuter Sebut Impor Tiga Rangkaian Kereta untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang
NERACA
Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menyebut impor tiga rangkaian kereta (trainset) KRL yang akan datang pada 2024 ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Adapun, setiap rangkaian tersebut terdiri atas 12 kereta. "Kami upayakan tahun 2024 ini akan kedatangan tiga trainset impor. Itu yang nanti akan kami gunakan untuk antisipasi peningkatan penumpang," kata Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto saat konferensi pers di Gedung KAI Commuter Jakarta, Kamis (10/1).
Ia mengatakan sebagaimana program 2023-2027, KAI Commuter mendapatkan arahan dari pemerintah dan seizin pemerintah diminta untuk mengimpor tiga trainset KRL tersebut. "Kami impor tiga trainset baru dari luar sudah berproses mulai Agustus (2023) sampai sekarang mengumpulkan referensi-referensi dan kami melakukan koordinasi dengan beberapa manufaktur mana yang cocok dengan prasarana yang ada di Indonesia, khususnya di Jabodetabek," kata Asdo.
Selain itu, kata dia, spesifikasi dari tiga trainset tersebut juga harus sesuai yang dipersyaratkan oleh Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). "Kami baru koordinasi kami punya beberapa referensi tentu kami dalami ada pendampingan dari Ditjen Perkeretaapian terkait spesifikasi supaya tidak salah disesuaikan dengan kondisi prasarana di sini, track-nya banyak pertimbangan lebar keretanya, belum spesifikasi-spesifikasi secara teknis yang harus sesuai kondisi prasarana di sini," tuturnya.
Lebih lanjut, kata dia, KAI Commuter saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan lima manufaktur terkait dengan impor tiga trainset KRL tersebut. "Kami ada lima manufaktur yang prospeknya itu kurang lebih bisa masuk prasarananya di Indonesia ini. Ada beberapa referensi manufaktur ini yang nanti akan kami ekspose tetapi kan kami perlu lihat pro dan kontranya mana yang lebih menguntungkan terutama masalah anggaran karena kan anggaran ini kan di-support pemerintah melalui PMN (penyertaan modal negara), diberikan tahap pertama 2024 ini. Harus kami sesuaikan dengan anggaran juga, kalau tawaran banyak tetapi harganya banyak yang selangit," kata dia.
Selain impor tiga trainset KRL tersebut, KCI juga kan melakukan retrofit atau peremajaan empat trainset KRL di PT INKA pada 2024 ini. "Nanti ada pengurangan lagi karena ada empat trainset yang harus kami retrofit, kami kirim ke INKA buat retrofit. Kenapa kami pesan tiga trainset impor? karena secara bertahap kami di bulan Februari kirim ke INKA dua trainset untuk retrofit, nanti di pertengahan tahun kirim dua lagi ke INKA sehingga untuk menutup kekurangan ini kami melakukan impor untuk melakukan percepatan," ujar Asdo.

 

NERACA


Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menyebut impor tiga rangkaian kereta (trainset) KRL yang akan datang pada 2024 ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Adapun, setiap rangkaian tersebut terdiri atas 12 kereta. "Kami upayakan tahun 2024 ini akan kedatangan tiga trainset impor. Itu yang nanti akan kami gunakan untuk antisipasi peningkatan penumpang," kata Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto saat konferensi pers di Gedung KAI Commuter Jakarta, Kamis (10/1).

Ia mengatakan sebagaimana program 2023-2027, KAI Commuter mendapatkan arahan dari pemerintah dan seizin pemerintah diminta untuk mengimpor tiga trainset KRL tersebut. "Kami impor tiga trainset baru dari luar sudah berproses mulai Agustus (2023) sampai sekarang mengumpulkan referensi-referensi dan kami melakukan koordinasi dengan beberapa manufaktur mana yang cocok dengan prasarana yang ada di Indonesia, khususnya di Jabodetabek," kata Asdo.

Selain itu, kata dia, spesifikasi dari tiga trainset tersebut juga harus sesuai yang dipersyaratkan oleh Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). "Kami baru koordinasi kami punya beberapa referensi tentu kami dalami ada pendampingan dari Ditjen Perkeretaapian terkait spesifikasi supaya tidak salah disesuaikan dengan kondisi prasarana di sini, track-nya banyak pertimbangan lebar keretanya, belum spesifikasi-spesifikasi secara teknis yang harus sesuai kondisi prasarana di sini," tuturnya.

Lebih lanjut, kata dia, KAI Commuter saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan lima manufaktur terkait dengan impor tiga trainset KRL tersebut. "Kami ada lima manufaktur yang prospeknya itu kurang lebih bisa masuk prasarananya di Indonesia ini. Ada beberapa referensi manufaktur ini yang nanti akan kami ekspose tetapi kan kami perlu lihat pro dan kontranya mana yang lebih menguntungkan terutama masalah anggaran karena kan anggaran ini kan di-support pemerintah melalui PMN (penyertaan modal negara), diberikan tahap pertama 2024 ini. Harus kami sesuaikan dengan anggaran juga, kalau tawaran banyak tetapi harganya banyak yang selangit," kata dia.

Selain impor tiga trainset KRL tersebut, KCI juga kan melakukan retrofit atau peremajaan empat trainset KRL di PT INKA pada 2024 ini. "Nanti ada pengurangan lagi karena ada empat trainset yang harus kami retrofit, kami kirim ke INKA buat retrofit. Kenapa kami pesan tiga trainset impor? karena secara bertahap kami di bulan Februari kirim ke INKA dua trainset untuk retrofit, nanti di pertengahan tahun kirim dua lagi ke INKA sehingga untuk menutup kekurangan ini kami melakukan impor untuk melakukan percepatan," ujar Asdo.

BERITA TERKAIT

Akuisisi LandLogic, WGSH Berencana Bangun Valley City View

  NERACA Jakarta - Menutup semester pertama tahun 2025, PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), juga dikenal dengan nama WGS…

Dua Instrumen Moneter Syariah Tunjukkan Perkembangan Positif

NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa dua instrumen moneter berbasis syariah yakni Sukuk Bank Indonesia (SukBI) dan Sukuk…

Pemerintah Sederhanakan Aturan Kepabeanan Barang Bawaan Penumpang

  NERACA Jakarta - Pemerintah menyederhanakan regulasi melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2025 yang mengubah ketentuan pengenaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Akuisisi LandLogic, WGSH Berencana Bangun Valley City View

  NERACA Jakarta - Menutup semester pertama tahun 2025, PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), juga dikenal dengan nama WGS…

Dua Instrumen Moneter Syariah Tunjukkan Perkembangan Positif

NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa dua instrumen moneter berbasis syariah yakni Sukuk Bank Indonesia (SukBI) dan Sukuk…

Pemerintah Sederhanakan Aturan Kepabeanan Barang Bawaan Penumpang

  NERACA Jakarta - Pemerintah menyederhanakan regulasi melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2025 yang mengubah ketentuan pengenaan…