PeaceGeneration Indonesia (PeaceGen) menggelar Puncak Petualangan Madaharsa yang merupakan puncak rangkaian program Pramuka Abad 21 pada 16 Desember 2023. Program Pramuka Abad 21 adalah program PeaceGen dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) serta Uni Eropa melalui STRIVE Juvenile dengan melibatkan gerakan pramuka di 17 sekolah dasar di Kota dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Program ini bertujuan mendampingi serta membantu anak-anak menjadi lebih tangguh menghadapi kekerasan dan kejahatan yang terjadi di sekelilingnya. Kegiatan perkemahan digelar pada 15-16 Desember 2023 di Natural Hills, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat dan diikuti 250 peserta terdiri dari 198 siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD serta Pembina dan Pendamping Pandega.
Perkemahan menggabungkan antara pelatihan kepramukaan dan perdamaian berbasis pengalaman serta kreatif meliputi; kegiatan kepramukaan seperti tali-temali, sandi morse, hingga kemampuan indera manusia (KIM). PeaceGen juga mengajak anak-anak bermain Coreng Mukaku dan Identitas yang mengajarkan tentang bagaimana menerima perbedaan dalam keberagaman, khususnya sesuai konteks yang ada di Indonesia.
Dalam Modul Petualangan Madaharsa para peserta mempresentasikan proyek sosial berbasis FIDS (Feel, Imagine, Do, and Share) sebagai bagian upaya memecahkan masalah sosial di lingkungan sekitar mereka. Terdapat beragam produk yang dihasilkan oleh siswa-siswi SD bimbingan Kakak Pembina Pramuka meliputi Sistem Filtrasi Air, Pengolahan Sampah Sekolah, hingga Program Anti Bully Sekolah.
Harapannya, proyek tersebut dapat membantu siswa-siswi SD belajar menerima perbedaan dan kolaborasi meskipun terdapat perbedaan sehingga dapat menjadi seorang agen perdamaian dan perubahan di masa depan.
Jadi Agen Perubahan dan Perdamaian
“Mengapa perlu Pramuka Abad 21? Kami merancang sebuah journey yang kita sebut dengan Petualangan Madaharsa, terdiri dari sembilan quest, kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai Pramuka," jelas Direktur Eksekutif PeaceGeneration Indonesia, Irfan Amali melalui rilis resmi.
"Dan kita menambahkan nilai-nilai yang mungkin kita kuatkan yaitu empati dan berpikir kritis. Memahami bias kemudian conflict resolution yang mungkin di Pramuka sudah ada tetapi perlu dikuatkan," tambahnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari Kepala Majelis Bimbingan Gugus Depan (Mabigus), Pembina Pramuka, hingga Guru serta Wali Kelas dari Sekolah Mitra Pramuka Abad 21. Tina dari SD Prof. Dr. Moestopo, Kota Bandung menilai banyak metode baru untuk menyampaikan semangat kepramukaan dan perdamaian bagi siswa. “Banyak pelajaran yang saya dapat. Contohnya dengan memberikan suatu pembelajaran menarik," ungkapnya.
"Kalau Petualangan Madaharsa itu berupa permainan tapi disisipkan bahwa anak itu ingin seperti apa, sehingga ketika saya mengajar pun bagaimana caranya menyampaikan sesuatu ke anak secara menarik, nggak membosankan, terus sesuai dengan zamannya,” ungkap Tina
Suasana pagi di Indonesia sering kali terasa seperti arena balap. Semuanya seolah-olah menjalani ‘misi’-nya masing-masing. Ayah yang sibuk menyalakan…
NERACA Jakarta - Dalam rangka memperingati hari jadi ke-65 almamater, Perkumpulan Alumni Atma Jaya Jakarta (Perluni UAJ) berkolaborasi…
Muhammadiyah mewujudkan komitmen membangun pendidikan yang berkelas dunia dan berpijak pada nilai-nilai Islam berkemajuan lewat pendirian Muhammadiyah Sapen Universal…
Suasana pagi di Indonesia sering kali terasa seperti arena balap. Semuanya seolah-olah menjalani ‘misi’-nya masing-masing. Ayah yang sibuk menyalakan…
NERACA Jakarta - Dalam rangka memperingati hari jadi ke-65 almamater, Perkumpulan Alumni Atma Jaya Jakarta (Perluni UAJ) berkolaborasi…
Muhammadiyah mewujudkan komitmen membangun pendidikan yang berkelas dunia dan berpijak pada nilai-nilai Islam berkemajuan lewat pendirian Muhammadiyah Sapen Universal…