Elnusa Bagikan Dividen Rp 189 Miliar

NERACA

Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Elnusa Tbk (ELSA) menetapkan untuk membagikan dividen Rp189 miliar atau setara 50% dari total laba bersih yang tercatat Rp378 miliar pada 2022.

Corporate Secretary Elnusa, Asmal Salam dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, berdasarkan pencapaian positif tahun lalu dengan membukukan pendapatan sebesar Rp12,3 triliun memutuskan untuk membagikan dividen Rp25,90 per saham.”RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar Rp189 miliar atau 50% dari laba bersih tahun buku 2022. Pembagian tersebut setara dengan Rp25,90 per saham dan sisanya akan menjadi laba ditahan atau retained earning perseroan,”ujarnya.

Sebagai informasi, perseroan membukukan pendapatan usaha di 2022 sebesar Rp12,3 triliun atau naik 51%secara tahunan (yoy) dari tahun 2021 sebesar Rp8,1 triliun dengan laba bersih Rp378 miliar. Pendapatan tersebut tumbuh signifikan 248% yoy dari tahun 2021 sebesar Rp108 miliar. “Perolehan tersebut didorong atas peningkatan di semua segmen bisnis Perseroan seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migas dan kebutuhan BBM industri maupun masyarakat,”kata Asmal.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan, seluruh jajaran manajemen dan Elnusa telah bekerja keras sehingga mampu membukukan kinerja positif, yang berkontribusi pada pencapaian kinerja keuangan konsolidasian Pertamina 2022 yang sukses mencatat laba bersih Rp56,6 miliar.“Kinerja positif anak dan cucu perusahaan telah berkontribusi bagi kinerja konsolidasian Pertamina grup yang melonjak hingga 86 persen,” ungkap Fadjar.

Sesuai hasil RUPST, Elnusa akan mengganti Direktur SDM & Umum Tenny Elfrida, yang telah menyelesaikan satu periode masa jabatannya. RUPST juga menyetujui pengangkatan Hera Handayani sebagai Direktur SDM & Umum Elnusa yang baru dan mengangkat kembali Agus Prabowo sebagai Komisaris Utama Elnusa.

Tahun ini,perseroan telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) berkisar Rp500 miliar. Sebagian besar Capex atau sebanyak 46% dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur. Lalu sekitar 35% dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada kegiatan pemeliharaan kapasitas kelengkapan seperti pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta Jasa Distribusi dan Logistik Energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) di Kolaka, Tanjung Pandan, dan Labuan Bajo.

Perseroan sendiri menyakini, kinerja kuartal kedua tahun ini bisa tumbuh signifikan dibandingkan kuartal II 2022 lantaran adanya sejumlah katalis positif yang akan mendorong kinerja perusahaan. Adapun terkait dengan pengembangan bisnis, saat ini Elnusa juga masih melanjutkan beberapa kajian bisnis baru di antaranya smart water meter, battery management system, dan Vibroseismic EOR.   

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…