Bangun Smelter - Amman Mineral Bidik Dana IPO Rp 12,9 Triliun

NERACA

Jakarta – Danai ekspansi bisnis eksplorasi tambang tembaga dan batu bara serta pembangunan smelter, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) bakal mencari pendanaan di pasar modal lewat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Direktur Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie menegaskan bahwa perseroan serius menggarap smelter dengan investasi lebih dari US$3 miliar yang termasuk untuk membangun smelter, process plant, dan power plant baru. “Smelter tersebut akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga, 830.000 ton asam sulfat dengan konsentrasi 98,0%. Sementara itu, untuk pemurnian logam mulia, smelter tersebut juga akan menghasilkan 18 ton emas batangan dengan kemurnian emas 99,9%, 55 ton perak batangan dengan kemurnian perak 99,9%, dan logam mulia lainnya,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, smelter ini dibangun sebagai upaya perseroan dalam mendukung program hilirisasi pemerintah. Dengan pengolahan konsentrat tembaga yang dilakukan di dalam negeri, perseroan memberikan nilai tambah bagi produk, untuk Indonesia.

Smelter yang dibangun melalui anak usaha Amman Mineral Internasional, PT Amman Mineral Industri (AMIN) akan memiliki kapasitas awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun. Perseroan mengungkapkan, outlook bisnis emas dan tembaga ke depan masih cerah, terutama karena adanya kesenjangan antara permintaan dan pasokan, yang akan menjadi sentimen positif bagi harga komoditas logam. "Emas dan tembaga adalah barang yang tidak pernah tidak dibeli di pasar. Asal kita bisa produksi pasti akan ada yang beli," ujar Alexander.

Dia juga menjelaskan bahwa para analis global, pelaku pasar, dan trader memproyeksikan pada 2025 akan ada penurunan produksi yang akan mengakibatkan ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan, suplai akan berkurang dari yang ada saat ini. Adapun, terkait progres pengerjaannya, sampai dengan Januari 2023 smelter tersebut sudah rampung 51,63% dan didanai menggunakan project financing dari perbankan.

Kemudian pada aksi korporasi IPO,  perseroan membuka harga berkisar Rp1.650 - Rp1.775 per saham. Sementara saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 7.287.520.000 (7,28 miliar) saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Maka dengan demikian perseroan berpotensi meraih dana IPO Rp12,9 triliun. Perseroan juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan atau Program MSOP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 602.336.000 (602,33 juta) atau sebesar-besarnya 0,83% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham.

Asal tahu saja, perseroan melalui anak perusahaannya yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara, mengoperasikan tambang tembaga dan emas terbuka yang dikenal sebagai tambang Batu Hijau di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Tambang Batu Hijau memproduksi konsentrat tembaga berkadar tinggi yang sangat bersih serta mengandung emas dan perak sebagai mineral pengikutnya, yang merupakan bahan baku (feedstock) yang sangat diminati oleh smelter di seluruh dunia. Per tanggal 31 Desember 2022, tambang Batu Hijau secara kumulatif telah memproduksi 9.400 Mlbs tembaga dan 9,5 Moz emas.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…