Begini Strategi Agar Mampu Beli Rumah Masa Kini

NERACA

Jakarta – Banyak sekali generasi milenial yang terheran-heran melihat laju perkembangan bisnis properti di Indonesia. Terutama saat melihat harga rumah idaman mereka yang ternyata cukup fantastis nilainya. Tak jarang, mereka jadi patah semangat dan malah berpikir pesimis dapat memiliki rumah dalam waktu dekat. 

Jangan terpaku! Tidak selamanya pemikiran itu benar. Masih banyak jalan yang dapat ditempuh untuk memperoleh keinginanmu, termasuk hasrat memiliki rumah.

Head of Corporate of Communications Pluang Kartika Dewi mengatakan masyarakat perlu strategi yang tepat agar mampu membeli properti terutama rumah yang diinginkan pada masa kini, dua di antaranya yakni giat menabung dan berinvestasi.

Menurut dia, seperti disiarkan keterangan tertulis, Senin (22/5), strategi investasi yang tepat akan lebih mudah untuk membuka peluang masyarakat pada impian mereka, terlepas dari profesi, asal-usul, ataupun kemampuan berinvestasi.

Selain itu, diperlukan platform investasi yang transparan dan berizin agar masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi.

"Kami percaya bahwa investasi dapat membantu individu untuk melangkah lebih dekat pada kemerdekaan finansial mereka. Jadi untuk teman-teman yang berencana untuk membeli rumah, jangan khawatir, terus belajar untuk membangun portofolio investasi impianmu dan jangan lupa menabung!” kata Kartika.

Kartika mengingatkan, banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memiliki properti, salah satunya kondisi finansial. Setiap individu, sambung dia harus bisa mengukur kemampuan keuangan masing-masing ketika berencana membeli properti.

Selain itu, orang-orang juga disarankan memiliki pandangan yang realistis dalam memutuskan pilihan properti dengan menyesuaikan kondisi ekonomi dan finansial yang dimiliki.

Kendati rumah termasuk kebutuhan papan yang merupakan satu dari tiga kebutuhan primer manusia, selain sandang dan pangan, namun perjalanan untuk mendapatkannya tidak selalu semudah membalikkan telapak tangan.

Kondisi pandemi COVID-19 ikut berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), penjualan properti residensial primer menurun sebanyak 15,19 persen secara tahunan atau year on year (YoY) pada kuartal tiga tahun 2021.

Meskipun begitu, data dari Rumah.com Indonesia Property Market Report kuartal dua tahun 2023 menunjukkan peningkatan signifikan pada minat masyarakat untuk membeli properti dengan harga di atas Rp1 miliar.

“Peningkatan daya beli masyarakat terhadap properti ini menimbulkan harapan pada masyarakat untuk dapat memiliki properti yang mereka inginkan," tutur Kartika.

Dia mengaku optimistis fakta tersebut dan mendukung masyarakat untuk kembali menata ulang perencanaan investasi mereka dengan menyesuaikan pada kondisi terkini.

"Dengan berbagai aset investasi yang ada di Pluang, masyarakat bisa mulai membagi-bagi dana dingin yang mereka miliki sekarang ke berbagai portofolio aset sesuai profil risiko mereka agar dapat mengakselerasi perjalanan mereka menuju kepemilikan properti,” kata Kartika. (Mohar/Ant)

 

 

BERITA TERKAIT

Dana Abadi Perumahan Bisa Kurangi Kawasan Kumuh di Jakarta

  Dana Abadi Perumahan Bisa Kurangi Kawasan Kumuh di Jakarta NERACA Jakarta - Direktur Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan…

Ekonom Ragu Iuran Tapera Dapat Selesaikan

  Ekonom Ragu Iuran Tapera Dapat Selesaikan "Backlog" Perumahan  NERACA Jakarta - Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law…

Bank Mandiri: Livin' KPR Jadi Solusi Rampingkan Proses Pembiayaan KPR

  Bank Mandiri: Livin' KPR Jadi Solusi Rampingkan Proses Pembiayaan KPR  NERACA Jakarta - Direktur Jaringan dan Retail Banking PT…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Dana Abadi Perumahan Bisa Kurangi Kawasan Kumuh di Jakarta

  Dana Abadi Perumahan Bisa Kurangi Kawasan Kumuh di Jakarta NERACA Jakarta - Direktur Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan…

Ekonom Ragu Iuran Tapera Dapat Selesaikan

  Ekonom Ragu Iuran Tapera Dapat Selesaikan "Backlog" Perumahan  NERACA Jakarta - Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law…

Bank Mandiri: Livin' KPR Jadi Solusi Rampingkan Proses Pembiayaan KPR

  Bank Mandiri: Livin' KPR Jadi Solusi Rampingkan Proses Pembiayaan KPR  NERACA Jakarta - Direktur Jaringan dan Retail Banking PT…