Wika Gedung Bagikan Dividen Rp23,16 Miliar

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 23,16 miliar atau 10% dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp230,05 miliar, dengan deviden per share (DPS) sebesar Rp2,42. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dari tujuh agenda yang diputuskan, perseroan juga melakukan perombakan pengurus. Dewan komisaris diputuskan memberhentikan dengan hormat  Hananto Aji selaku komisaris utama dan mengangkat  Sumadi selaku komisaris utama sekaligus mengangkat Suli Fatimah sebagai komisaris serta memberhentikan dengan hormat Bambang Pramujo sebagai komisaris kemudian mengangkat Danis Hidayat Sumadilaga sebagai Komisaris.

Sedangkan untuk jajaran direksi diputuskan memberhentikan dengan hormat Yuliantosebagai direktur QHSE dan pemasaran kemudian mengangkat Dwi Purnomo sebagai direktur QHSE dan pemasaran. Sebagai informasi, perseroan berhasil membukukan pendapatan di kuartal pertama 2023 sebesar Rp 727 miliar atau naik 55% YoY (Year on Year) dengan gros profit sebesar Rp47 miliar YoY atau naik 56% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Ada pun komposisi pendapatan WEGE pada kuartal 1/2023 ini diperoleh dari konstruksi sebesar Rp681,57 miliar atau naik 72% YoY, dari Modular sebesar Rp31,15 miliar dan sedangkan dari konsesi dan investasi sebesar Rp14,71 miliar atau naik 25% YoY.

Jika dilihat dari rasio keuangan, WEGE memiliki Current Ratio (CR): 1,95x, sedangkan Gros Profit Margin (GPM): 6,48% dan Debt Equity Ratio (DER): 1,21X. Hal ini menunjukan bahwa WEGE masih
masuk dalam daftar aman di-charge ekuitas perusahaan konstruksi yang artinya mencerminkan fundamental WEGE yang sehat dan survive.

Kata Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita, untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis tahun 2023, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan yang sesuai dengan Rencana Kegiatan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2023.

Capaian kontrak baru perseroan hingga Maret 2023 telah mencapai Rp516 miliar, jika dikelompokkan dalam kategori tipe proyek yang terdiri dari public facilities sebesar 50,73%, residential 45,89%, office sebesar 1,76%, dan commercial 1,62%.“Kami yakin target perolehan kontrak baru di tahun ini dapat tercapai karena WEGE tetap membidik proyek dari pemerintah dan BUMN disamping proyek dari swasta,” ujar Hadian optimis. Komposisi capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain: gedung fasilitas pendidikan dan laboratorium MKGI (Center of Exellence) dari BMKG sebesar Rp 247,18 miliar, proyek Apartemen Sky House Alam Sutera sebesar Rp 237,10 miliar, proyek Khay Ming School dengan pekerjaan MEP sebesar Rp14,90 miliar.

Dari modular dan konsesi sebesar Rp.17,46 miliar. Dari kontrak baru tersebut menunjukkan komposisi pasar BUMN sebesar 3,38%, pemerintah 47,84%, sedangkan dari swasta 48,78%. Perseroan menargetkan perolehan kontrak sebesar Rp 15,63 triliun atau naik 20,07% dari realisasi sebesar Rp 13,02 triliun. Target kontrak dihadapi tersebut terdiri dari target kontrak baru (New Contract) Rp 6,69 triliun dan kontrak lama (Carry Over) sebesar Rp 8,93 triliun.

Komposisi perolehan Kontrak Baru 2023 direncanakan berasal dari Pemerintah 68,21%; BUMN/BUMD 13,72%; dan Swasta 18,07%. “Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas dan independent ,” jelas Hadian.

Sementara target penjualan (termasuk Penjualan Joint Operation/JO) 2023 sebesar Rp5,10 triliun naik 54,56% dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp3,30 triliun, dengan target laba bersih mencapai Rp251,36 miliar atau naik 9,16% dari realisasi laba bersih tahun 2022 sebesar Rp230,26 miliar.

BERITA TERKAIT

Sengketa Jam Tangan Rp80 Miliar - Kuasa Hukum Kirim Surat ke Richard Mille dan Kedubes Swiss

CATRA Indhira Law Firm selaku kuasa hukum Tony Trisno mengirimkan tiga surat resmi yang masing-masing ditujukan kepada Horométrie S.A. di…

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

Manfaatkan KUR BRI - Usaha Toko Multi Jaya Berikan Asa Ekonomi Lebih Baik

Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…