NERACA
Jakarta – Perkuat modal, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) akan menerbitkan sebanyak 600 juta saham baru bernominal Rp 50 per lembar saham melalui Penambahan Modal Dengan Memberikan Hal Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, jumlah saham ditawarkan itu setara dengan 50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Guna menarik pemodal untuk menebus HMETD-nya, perseraoan akan menerbitkan 200 juta waran yang melekat pada saham baru hasil pelaksanaan HMETD. Adapun aksi korporasi ini dilaksanakan dalam rentang 12 bulan setelah mendapat persetujuan pemodal dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) tanggal 21 Maret 2023.
Bagi pemodal yang bersuara dalam RUPSLB itu wajib tercantum dalam daftar pemegang saham (DPS) pada penutupan perdagangan tanggal 24 Februari 2023. Rencananya, dana hasil right issue untuk pengembangan usaha perseroan maupun anak usaha, bayar utang dan atau modal kerja. Untuk diketahui, dalam laporan keuangan kuartal III 2022, PANR mencatat utang bank jangka pendek sebesar Rp172,9 miliar dan utang bank jangka panjang senilai Rp452,01 miliar.
Sepanjang Januari-September 2022, PANR berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha yang signifikan 347% menjadi Rp 846,75 miliar. Capaian tersebut sukses memangkas kerugian PANR menjadi hanya Rp 9,27 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan tercatat mencapai Rp 102,58 miliar.
Kinerja positif perseroan pada tahun lalu mulai terjadi memasuki semester II-2022. Faktor pendorongnya adalah antusiasme market untuk bepergian baik dari sisi retail maupun corporate, ditambah situasi pembatasan yang semakin longgar sejak April tahun lalu. Untuk tahun ini, perseroan optimis akan membaik seiring dengan keputusan pemerintah menghentikan kebijakan PPKM dan PSBB.
Sekretaris Perusahaan Panorama Sentrawisata, AB Sadewa seperti dikutip bisnis pernah mengatakan, pemberhentian PPKM dan PSBB jelas akan berdampak positif terhadap kinerja PANR pada tahun 2023. Hal ini karena keraguan masyarakat untuk melakukan perjalanan semakin pudar, dan rasa percaya diri pasar semakin tinggi untuk bepergian. “Dengan penghentian PPKM tentunya akan mempengaruhi kinerja PANR di tahun 2023, karena keraguan masyarakat untuk bepergian semakin pudar dan akan meningkatkan confidence market untuk traveling,” ujarnya.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan dukungannya atas keputusan pemerintah pusat membatalkan wacana penyeragaman bungkus rokok. Dirinya menilai, keputusan…
NERACA Tangerang – PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”, “Unilever Indonesia”) menegaskan komitmen jangka panjangnya kepada pemegang saham dengan membagikan…
NERACA Jakarta —Dorong pertumbuhan bisnisnya di sektor properti, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi menambah kepemilikan sahamnya di anak…
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan dukungannya atas keputusan pemerintah pusat membatalkan wacana penyeragaman bungkus rokok. Dirinya menilai, keputusan…
NERACA Tangerang – PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”, “Unilever Indonesia”) menegaskan komitmen jangka panjangnya kepada pemegang saham dengan membagikan…
NERACA Jakarta —Dorong pertumbuhan bisnisnya di sektor properti, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi menambah kepemilikan sahamnya di anak…