NERACA
Jakarta – Satu lagi perusahaan yang bakal ramaikan pasar IPO di 2023 adalah perusahaan properti PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE). Lewat aksi korporasinya, perseroan menetapkan harga initial public offering (IPO) Rp 150 per saham. Perusahaan menggelar penawaran umum pada 2-4 Januari 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya di Jakarta, kemarin.
Dengan melepas sebanyak 271.250.000 saham baru atau 20% dari modal disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per saham, maka Citra Buana Prasida bakal meraih dana Rp 40,68 miliar. Panin Sekurita menjadi penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emis efeknya. Bersamaan dengan IPO ini, CBPE mengadakan program employee stock allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak 120.000 saham atau sebanyak 0,04% dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum, dengan nilai nominal sebesar Rp 100. Harga pelaksanaan program ESA adalah sama dengan harga IPO sebesar Rp 150.
Pemegang saham Citra Buana Prasida (CBPE) sebelum IPO adalah PT Sandhi Pratama Nusa 91,43% dan Gerry Djohari 8,57%. Citra Buana Prasida adalah sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2000 dengan awal perjalanan bisnisnya melakukan pembukaan Paskal Hyper Square yang berada di Bandung, Jawa Barat dengan mengusung konsep one stop living.
Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu untuk pembangunan ruko pada Blok F dan Blok N di kawasan Paskal Hyper Square. Sebelumnya Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi menjelaskan, aksi IPO saham di atas Rp1 triliun masih berpeluang terjadi pada 2023. Disampaikannya, ada sejumlah rencana penawaran umum perdana saham dengan nilai di atas Rp1 triliun pada pipeline OJK. “Tidak hanya 1 IPO di atas Rp1 triliun, ini masih proses dan ada di pipeline. Kapan akan masuk dan segala macamnya Insya Allah tahun depan,”ujarnya.
Meski demikian, Inarno mengatakan, rencana IPO tersebut masih dapat berubah sewaktu–waktu. Menurutnya, realisasi IPO tersebut akan amat bergantung pada kesiapan calon emiten, kondisi pasar, dan faktor–faktor lainnya. Disebutkan, jumlah rencana IPO yang ada di pipeline OJK pada tahun depan adalah sebanyak 64 calon perusahaan. Sementara itu, total rencana rights issue ada sebanyak 12 perusahaan di pipeline OJK.
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…