NERACA
Jakarta – Di tahun depan, PT RMK Energy Tbk (RMKE) optimistis kinerja keuangan bakal meningkat tahun 2023. Pertumbuhan didukung kenaikan volume angkut dan penjualan batu bara yang berimbas positif terhadap pendapatan dan laba bersih perusahaan. “Keuangan RMKE pasti meningkat setelah adanya peningkatan volume itu, pasti meningkat drastis,"kata Direktur Utama RMK Energy, Tony Saputra di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, perseroan akan berkolaborasi dengan PTBA untuk menggarap 2,5 juta ton batu bara di tahun 2023. Setelah itu, kata Tony, akan dilakukan peningkatan 1 juta ton batu bara setiap tahun. Hal tersebut seusai dengan kesepakatan RMKE dan PTBA. "Tahun 2024, kami akan tetap sesuai dengan kesepakatan, kita akan tingkatkan setiap tahun 1 juta, misalnya tahun 2024 itu dari 2,5 juta ton menjadi 3,5 juta, terus 2025 tambah lagi menjadi 4,5 juta dan seterusnya," jelas Tony.
Dalam kerja sama ini, Grup RMKE atau afilisasinya juga akan membangun dan merawat hauling road mulai dari tambang PTBA, menyediakan jasa logistik batu bara dari proses loading dan unloading angkutan kereta api, stockpile services, loading tongkang/barge hingga transshipment menuju mother vessel.
Kata Tony, kolaborasi RMKE dan PTBA dapat menyempurnakan sinergi kedua belah pihak bersama PT KAI dalam mengimplementasikan pengangkutan batu bara di Sumatera Selatan. Di tengah sentimen rencana pemerintah untuk menuju net zero pada 2060, RMKE menilai kebutuhan energi yang mendesak ditengah kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pascapandemi dan geopolitik dunia masih menjadi hal yang medesak dan sangat penting saat ini.
Oleh karena itu, lanjutnya, kebutuhan batu bara ke depannya masih akan meningkat hingga tercapainya keseimbangan antara energi EBT dan fosil dan saat ekonomi dunia telah kembali pulih pada level sebelum pandemi. “Hal ini menjadi peluang bagi kami untuk mengoptimalkan pemenuhan energy security,” ungkapnya.
Kolaborasi bersama PTBA juga sejalan dengan impelementasi strategi jangka menengah RMKE untuk dapat mengangkut 20 juta ton batu bara dan menjual 5 juta ton batu bara setiap tahunnya serta upaya mengoptimalkan pemenuhan energy security yang menjadi booster perekonomian saat ini.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail menyampaikan kerja sama dengan RMKE ini sejalan dengan target PTBA untuk meningkatkan kapasitas angkutan dalam rangka percepatan monetisasi cadangan batu bara. Saat ini, PTBA juga bekerja sama dengan PT KAI untuk mengembangkan angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun. Jalur ini direncanakan akan beroperasi pada kuartal IV/2024.
Hingga September 2022, RMKE membukukan peningkatan laba pada periode berjalan sebesar 153,90% (year on year/yoy) menjadi Rp 296,37 miliar dari periode yang sama 2021. Sejalan dengan itu, pendapatan usaha mencapai Rp 1,90 triliun, naik 121,66% secara yoy.
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…
NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…
PLN Icon Plus terus berupaya mendukung program pemerintah dalam mendorong transformasi digital nasional melalui optimalisasi infrastruktur fiber optic dan kolaborasi…
Perluas layanan dan optimalkan bisnis, pemerintah bakal sinergikan Koperasi Unit Desa (KUD) dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Hal tersebut…
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…