Gacor Fast Food Mampu Pangkas Rugi 81,25%

NERACA

Jakarta- Performance kinerja keuangan PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) di kuartal pertama 2025 belum lepas dari rugi. Kendati demikian, emiten restoran pengelola jaringan KFC Indonesia milik Keluarga Gelael dan Grup Salim mampu memangkas rugi 81,25% dari rugi Rp196,2 miliar di kuartal pertama 2024 menjadi rugi Rp36,77 miliar di kuartal pertama 2025. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Sejalan dengan itu, pendapatan FAST tercatat sebesar Rp1,19 triliun hingga kuartal I/2025 mengalami kenaikan 1,81% yoy dibandingkan Rp1,17 triliun pada kuartal I/2024. Lebih terperinci, pendapatan FAST berasal dari segmen makanan dan minuman sebesar Rp1,19 triliun hingga kuartal I/2025, naik 1,79% yoy dari posisi Rp1,17 triliun pada kuartal I/2024.

Lalu dari komisi atas penjualan konsinyasi mencapai Rp5,77 miliar hingga kuartal I/2025 meningkat 29,6% yoy dari Rp4,45 miliar pada kuartal I/2024. Sementara itu, dari segmen jasa layanan antar FAST tercatat sebesar Rp412,97 juta hingga kuartal I/2025, turun 10,36% yoy dari Rp460,7 juta pada kuartal I/2024.

Kemudian, pendapatan dari ketiga segmen tersebut dikurangi potongan penjualan menghasilkan pendapatan bersih mencapai Rp1,19 triliun hingga kuartal I/2025, meningkat dari Rp1,17 triliun pada kuartal I/2024. Direktur FAST, Wachjudi Martono mengatakan bahwa krisis di Timur Tengah telah memicu persepsi negatif terhadap merek-merek asal Amerika Serikat (AS) yang dianggap mendukung Israel.

Menurutnya, salah satu merek yang terdampak adalah KFC, sehingga muncul seruan boikot terhadap produk-produk yang menggunakan merek asal AS. Kondisi ini berdampak pada penurunan penjualan FAST."Perseroan akan terus berupaya meningkatkan kinerja penjualan, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap hasil usaha pada tahun 2025 dan seterusnya," katanya.

Dia menegaskan bahwa perseroan secara aktif memantau perkembangan situasi dan telah mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk menjaga kesinambungan operasional, termasuk evaluasi dan penyesuaian strategi pemasaran guna mengoptimalkan penjualan. Selanjutnya, FAST juga mencatat beban pokok penjualan yang turun 5,6% yoy menjadi Rp485,5 miliar hingga kuartal I/2025 dari Rp514,4 miliar pada kuartal I/2024.

Laba kotor FAST tercatat sebesar Rp714,4 miliar hingga kuartal I/2025 naik 7,5% yoy dari sebesar Rp664,1 miliar pada kuartal I/2024. Kemudian, untuk total aset FAST sebagai pengelola KFC Indonesia ini mencapai Rp3,79 triliun hingga kuartal I/2025, dari Rp3,52 triliun pada Desember 2024.

Adapun, liabilitas FAST mencapai Rp3,7 triliun hingga kuartal I/2025, dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp3,4 triliun. Lalu, ekuitas FAST sebesar Rp84,3 miliar hingga kuartal I/2025, dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp127,7 miliar.

BERITA TERKAIT

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…