NERACA
Jakarta - PT Chemstar Indonesia Tbk menyatakan tengah dalam tahap merampungkan kerjasama investasi dengan PT Basis Utama Prima atau Basis Investment. Diantaranya, Kerjasama investasi untuk melakukan akuisisi perusahaan sejenis dalam rangka pengembangan bisnis usaha utama CHEM kedepan maupun melakukan kerjasama investasi melalui anak usaha Basis Investment khususnya di bidang energi.
Adapun sebagai kerjasama partner investasi, Basis Investment makin getol menggelontorkan investasi jelang pergantian tahun 2022, setelah melakukan akuisisi SINI hingga mencapai kepemilikan 70% dan MINA (PT Sanurhasta Mitra Tbk) yang mencapai 3 miliar saham atau setara 45,71% saham dalam rilis data perubahan saham KSEI.
Corporate Secretary PT Chemstar Indonesia Tbk, Wenty Akbar Rasjid mengatakan “saat ini kami masih dalam proses tahap koordinasi dan pendalaman lebih lanjut, nanti jika sudah matang dan final untuk kami eksekusi, akan segera kami sampaikan kepada publik. Target kerjasama investasi hingga proses akusisi yang kami garap diperkirakan akan selesai pada tahun 2023, sehingga tahun depan kami sudah mendapatkan tambahan penerimaan dari perusahaan yang kami akuisisi”
"Untuk saat ini langkah-langkah inisiasi bersama yang akan mendukung pelaksanaan kerjasama investasi kami tahun depan, beberapa hal yang telah kami tuntaskan antara lain:
1. PT. ChemStar Indonesia Tbk (CHEM) telah menandatangani MoU “intent to pledge” dengan Kadin Net Zero (NZH), sebagai komitmen perusahaan untuk menjadi perusahaan Net Zero, yang dilakukan oleh Direktur Utama CHEM, Kwee Sutrimo dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid pada tgl 5 Juli 2022 di Menara Kadin, Jakarta. Penandatangan disaksikan oleh Ketua Harian Kadin Net Zero Hub (NZH), Muhammad Yusrizki, Managing Director PT. Basis Utama Prima (BUP) atau Basis Investments.
2. PT. ChemStar Indonesia Tbk (CHEM) juga telah menjadi salah satu perusahaan dari 54 perusahaan yang dijadikan ‘showcase’ perusahaan Indonesia yang berkomitmen menjadi Perusahaan Net Zero di B20 Indonesia Net Zero Summit pada gelaran B20 Summit, tanggal 11 November 2022 di Bali lalu.
Wenty menambahkan “Dengan dirampungkannya sejumlah agenda inisiasi untuk mendukung upaya ekspansi bisnis yang berorientasi kepada bisnis yang ramah lingkungan melalui Dekarbonisasi industri. Maka, prospek CHEM akan semakin cerah, karena akan banyak mendapatkan keuntungan dari adanya efesiensi biaya yang terjadi akibat pengembangan usaha yang berfokus pada dekarbonisasi industri”.
Sebelumnya, Dalam kinerjanya kedepan CHEM menghitung perkiraan angka penjualan tahun 2023 akan melampaui angka perkiraan penjualan 2022 hingga 2x lipat atau tumbuh 200%. Angka ini diluar pengembangan usaha dari akuisisi perusahaan baru. CHEM telah mengantongi perkiraan target penerimaan tambahan pendapatan di luar pilar bisnis utama CHEM, yakni sebesar Rp 70 miliar, yang meliputi penjualan dari penambahan bisnis baru di bidang energi sebesar Rp50 miliar dan Agro Chemical sebesar Rp 20 miliar. Sehingga, dengan target pertumbuhan bisnis utama CHEM sebesar 38,8% YoY disertai dengan adanya ekspansi bisnis baru dari bisnis Energi dan Agro Chemical dengan target pendapatan total sebesar 70 M. Maka, tahun 2023 diperkirakan Total Proyeksi dari angka Penjualan CHEM akan mencapai Rp 215 miliar (diluar tambahan penerimaan dari akuisisi pabrik baru).
Sejak beredar informasi bahwa CHEM tengah melakukan ekspansi bisnis baru dan rencana melakukan kerjasama investasi dengan pihak Basis Investment, harga saham CHEM meroket. Selama 5 (lima) hari terakhir periode perdagangan 5 Desember hingga 9 Desember 2002, harga saham CHEM mengalami kenaikan sebesar 44,14% menjadi Rp160 per saham.
Corporate Secretary PT Chemstar Indonesia Tbk Wenty Akbar Rasjid mengatakan meski demikian harga saham saat ini belum mencerminkan harga wajar saham CHEM sebenarnya atau masih jauh dibawah valuasi harga wajar CHEM. Mengutip dari riset analis NH Korindo Sekuritas Indonesia dalam rilis yang dikeluarkan pada saat CHEM ipo pada 8 Juli 2022 lalu. CHEM memiliki gap up yang lebar dengan target price wajar di harga Rp 300 per lembar saham dengan P/E sebesar 19,6 kali dan PBV sebesar 2 kali. “Wenty menjelaskan target harga tersebut saja, masih belum memperhitungkan akselerasi langkah ekspansi CHEM baik dari penambahan kinerja dari bisnis baru dan rencana akusisi melalui join investasi dengan Basis Investment.” Pungkas Wenty.
Sebagai tambahan informasi, PT. Basis Utama Prima (BUP) atau Basis Investments merupakan Perusahaan Holding Investasi yang dimiliki oleh Happy Hapsoro (99.90%) dan Arsjad Rasjid (melalui PT. Mohammad Mangkuningrat, 0.10%). Menurut RTI Basis Investment memiliki saham dibeberapa perusahaan terbuka yakni 1) PT Red Planet Indonesia Tbk, 2) PT Rukun Rahardja Tbk (RAJA), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Singaraja Putra Tbk (SINI) melalui PT Basis Energi Prima (BEP) dan PT Sanurhasta Mitra (MINA). (Mohar/Iwan)
NERACA Depok - Kepala Daerah Walikota Depok DR.DRs.H. Supian Suri MA, MM keluarkan kebijakan gratis pajak daerah PBB (Pajak Bumi…
NERACA Jakarta - Minggu, 04 Mei 2025 di Aula Kasmana Singodimedjo Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik…
NERACA Jakarta-PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memaparkan konsep keuangan syariah ke dalam kerangka pembiayaan untuk mendukung pencapaian Tujuan…
NERACA Depok - Kepala Daerah Walikota Depok DR.DRs.H. Supian Suri MA, MM keluarkan kebijakan gratis pajak daerah PBB (Pajak Bumi…
NERACA Jakarta - Minggu, 04 Mei 2025 di Aula Kasmana Singodimedjo Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik…
NERACA Jakarta-PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memaparkan konsep keuangan syariah ke dalam kerangka pembiayaan untuk mendukung pencapaian Tujuan…