NERACA
Jakarta – Di kuartal tiga 2022, PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) berhasil membukukan pendapatan bersih Rp 214,21 miliar atau tumbuh 367% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 45,87 miliar. Sementara laba bersih tercatat Rp 10,80 miliar atau meroket 253% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 3,06 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Emiten jasa pengangkutan laut dan logistik ini menjelaskan, pertumbuhan kinerja keuangan ditopang dari pendapatan jasa penyewaaan kapal atau time charter. Dimana jasa penyewaan kapal ini mendominasi hingga mencapai 82,85% dari total pendapatan per kuartal ketiga tahun ini.
Direktur Utama BSML, David Desanan Anan Winowod menjelaskan, kenaikan pendapatan perusahaan ditopang oleh tiga segmen bisnis. “Kondisi perekonomian yang membaik di tengah penanganan pandemi Covid-19 yang terus terkendali juga ikut mendorong pemulihan berbagai sektor bisnis di Tanah Air, termasuk jasa pengangkutan khususnya bisnis penyewaan kapal. Hal itu terlihat dari kinerja kami mencatatkan peningkatan pendapatan usaha dan laba yang naik signifikan di kuartal ketiga 2022,” katanya.
Secara rinci, pendapatan time charter melesat 1.795% menjadi Rp177,47 miliar dalam 9 bulan hingga kuartal ketiga, dari periode yang sama tahun lalu Rp9,36 miliar. Sedangkan pendapatan freight charter naik 26% menjadi Rp 34,97 miliar dari sebelumnya Rp27,83 miliar. Pendapatan bisnis management service menjadi Rp 403,75 juta, turun 95% dari periode yang sama tahun lalu Rp8,40 miliar, sementara pendapatan bisnis trading melesat 381% menjadi Rp1,36 miliar dari sebelumnya Rp282,68 juta.
Sementara itu, laba usaha juga naik signifikan 137% menjadi Rp 18,94 miliar, dari September 2021 sebesar Rp 7,99 miliar. Pencapaian laba bersih 9 bulan ini juga sudah mencapai 247 persen dari laba bersih sepanjang tahun 2021 yakni Rp4,38 miliar, sedangkan pendapatan usaha di kuartal ketiga ini juga sudah 350% di atas pencapaian pendapatan di 2021 yang tercatat senilai Rp61,16 miliar.
Dalam mengejar pertumbuhan bisnisnya di tahun depan, perseroan berencana menambah armada kapal baru sebanyak 5 set tug boat dan barges yang bersumber dari sewa dan kerjasama dengan pihak lain. "Saat ini kami memiliki total 8 kapal tug boats dan 7 kapal barges dan berdasarkan jumlah aset yang beroperasi di antara perusahaan sejenis, kami baru memiliki pangsa pasar 2% sehingga masih ada ruang untuk berkembang lagi," kata David.
BSML, lanjutnya, membidik target pangsa pasar sebesar 6% melalui pengembangan aset dalam 5 tahun ke depan. Untuk 2023, ekspansi perseroan adalah memperoleh angkutan baru baik melalui sewa maupun menambah melalui pola investasi. "Kita mencoba menyesuaikan dari kegiatan volume angkutan, sekitar 2 atau 3 unit tambahan yang bisa menambah volume total angkutan sebesar 20.000 hingga 30.000 metrik ton," lanjutnya.
David menyebutkan, beberapa faktor pendukung bisnis di 2023 di antaranya perkembangan industri tambang, khususnya batu bara dan nikel, terutama setelah pemerintah menggenjot industri baterai listrik.
CATRA Indhira Law Firm selaku kuasa hukum Tony Trisno mengirimkan tiga surat resmi yang masing-masing ditujukan kepada Horométrie S.A. di…
Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…
Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…
Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…
Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…
Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…