Peduli Lingkungan - BSI Kampanyekan Gerakan Kurangi Sampah Plastik

Penanganan masalah sampah di masyarakat belum dilakukan secara optimal. Ironisnya sebagian masyarakat merasa puas dan mengklaim telah peduli lingkungan ketika membuang sampah hanya pada tempatnya. Padahal, sampah yang diangkut oleh petugas ke tempat pembuangan akhir (TPA) merupakan langkah pertama dari sekian langkah dalam menekan dan mengelola limbah sampah. Dimana sampah yang diangkut ke TPA bukan akhir dari pengelolaan sampah, apalagi kondisi ini tidak sebanding dengan produksi sampah yang tiap tahun terus meningkat dengan tempat pengelolaan limbah atau bank sampah.

Oleh karena itu, butuh tanggung jawab bersama dalam mengelola limbah sampah dan yang terpenting mengurangi penggunaan sampah plastic. Berangkat dari hal tersebut, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus melakukan edukasi masyarakat untuk mengurangi sampah plastik. Langkah ini bertujuan untuk mendukung ekonomi hijau di Indonesia, sekaligus meningkatkan kepedulian publik terhadap lingkungan.

Salah satu implementasi upaya tersebut adalah menjadikan ajang Mandiri Jogja Marathon 2022, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan oleh sampah plastik pada lingkungan. Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Gunawan Arif Hartoyo dalam siaran persnya di Yogyakarta, kemarin mengatakan, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia akan terus berpartisipasi aktif dalam usaha-usaha pemerintah untuk mewujudkan program ekonomi hijau guna menjaga ekonomi berkelanjutan yang pro People, Planet, dan Profit (3P).“Melalui ajang Mandiri Jogja Marathon 2022, BSI mengajak semua pihak untuk semakin peduli pada lingkungan, dimana salah satunya adalah mengurangi sampah plastik. Kami berharap, kehadiran BSI akan memberikan manfaat tidak hanya untuk kemajuan ekonomi, tetapi juga untuk masyarakat dan alam sekitar,”ujarnya.

Berdasarkan studi National Plastic Action Partnership tahun 2020, Indonesia ditempatkan sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar urutan ke-2 di dunia, dengan volume sampah plastik sebesar 6,8 juta ton per tahun. Selain itu, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menyebutkan bahwa sebanyak 72% masyarakat Indonesia masih tidak peduli akan pengelolaan sampah plastik yang dihasilkan. 

 Atas dasar keprihatinan tersebut, tambah Gunawan, BSI akan terus berkomitmen dan ikhtiar untuk bersama-sama bisa mengurangi jumlah sampah plastik di Indonesia. Apalagi sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang sulit terurai bahkan membutuhkan waktu 50-100 tahun sampai benar-benar terurai.

Untuk mengurangi sampah plastik ini, BSI berkolaborasi dengan Plasticpay dengan menempatkan reverse vending machine (RVM). Khusus di ajang Mandiri Jogja Marathon 2022, vending mesin sampah plastik tersebut akan ditempatkan di Hotel Ambarukmo, di kawasan Candi Prambanan serta di Kantor BSI Area Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman No.42,”Nantinya masyarakat bisa berpartisipasi dengan menukarkan botol plastik dengan uang. Transaksi dilakukan melalui BSI Mobile, yang mana masyarakat bisa langsung membuka rekening BSI untuk dapat melakukan transaksi tersebut,” tambah Gunawan. 

 

Gerakan Sosial


Kerja sama antara BSI dan Plasticpay merupakan kolaborasi untuk menjalankan gerakan sosial berbasis platform digital dengan mengajak masyarakat mengubah sampah botol plastik yang merusak lingkungan menjadi bermanfaat. Selain itu juga membawa kebaikan multi dimensi melalui Reverse Vending Machine (RVM) dan Mini Collection Point (MCP) Plasticpay.

Poin yang didapatkan dari menukar botol plastik, dapat ditukarkan melalui uang elektronik dengan cara penukaran poin melalui BSI Mobile. Lewat program ini, pencapaian dampak lingkungan akan terukur dan hasilnya dari program ini akan diinvestasikan kembali untuk program berkelanjutan. Total ada 50 unit RVM hasil kerja sama antara BSI dan Plasticpay Indonesia yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali.

Asal tahu saja, berdasarkan hasil riset PT Waste4Change Alam Indonesia (Waste4Change) menyebutkan, sebesar 87,52% atau 244,72 ton/hari timbulan sampah plastik fleksibel di DKI Jakarta masih berakhir di TPA. Sisanya hanya 2,99% plastik fleksibel yang didaur ulang, 0,78% diproses di PLTSa, dan 8,72% tidak terkelola.

Anissa Ratna Putri, Consulting Manager Waste4Change mengatakan, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menangani sampah plastik fleksibel, namun kerjasama multipihak juga ekosistem dan kebijakan yang mendukung menjadi hal penting untuk menyukseskan pengelolaan sampah yang baik. “Kami berharap dengan adanya data riset Waste4Change ini, semua pihak bisa belajar dan bergerak demi mendukung berkurangnya timbulan sampah yang sulit didaur ulang,” jelasnya.

Sebagai penyedia layanan manajemen sampah dari hulu ke hilir, Waste4Change tidak hanya menangani pengangkutan dan daur ulang sampah, tetapi juga menyediakan edukasi dan konsultasi terkait manajemen sampah. Waste4Change terus mendorong perubahan perilaku terhadap sampah dan pembentukan regulasi demi terciptanya sistem manajemen sampah yang kondusif di Indonesia.

Terkait penanganan sampah plastik fleksibel, Waste4Change mengajukan beberapa solusi yang bisa diterapkan. Solusi pertama adalah mengurangi sebaran sampah plastik fleksibel melalui inovasi kemasan, baik berupa curah, kemasan yang mudah terurai di alam, maupun kemasan yang mudah didaur ulang. Solusi kedua adalah dengan melakukan riset dan menyediakan insentif untuk pengembangan teknologi daur ulang sampah plastik fleksibel untuk menangani sampah plastik fleksibel yang sudah ada. Solusi ketiga adalah dengan mengoptimalkan upaya pembuatan produk kerajinan dari sampah plastik fleksibel dengan pelatihan keterampilan dan pendampingan untuk membantu strategi pemasaran.

BERITA TERKAIT

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon - Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektar Lahan Kritis

Berdasarkan data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan…

Dukung Ekonomi Berkelanjutan - Maximus Insurance dan AAJI Tanam Ribuan Mangrove

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dan kepedulian pada lingkungan, PT Asuransi Maximus Graha Persada…

Tutup Rangkaian Kampanye Better life for all, LG Distribusikan 3.000 Paket Makanan

  Tutup Rangkaian Kampanye “Better life for all”, LG Distribusikan 3.000 Paket Makanan NERACA Bekasi — LG Electronics Indonesia (LG)…

BERITA LAINNYA DI CSR

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon - Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektar Lahan Kritis

Berdasarkan data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan…

Dukung Ekonomi Berkelanjutan - Maximus Insurance dan AAJI Tanam Ribuan Mangrove

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dan kepedulian pada lingkungan, PT Asuransi Maximus Graha Persada…

Tutup Rangkaian Kampanye Better life for all, LG Distribusikan 3.000 Paket Makanan

  Tutup Rangkaian Kampanye “Better life for all”, LG Distribusikan 3.000 Paket Makanan NERACA Bekasi — LG Electronics Indonesia (LG)…