NERACA
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai kapitalisasi pasar meningkat sebesar 3,45% year-to-date (ytd) per 30 April 2024 walaupun pasar saham domestik terkoreksi akibat tekanan di pasar saham global sebagai dampak gejolak geopolitik dunia“Nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp12.077 triliun atau naik 3,45% ytd serta membukukan net buy sebesar Rp7,95 triliun ytd,”kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi di Jakarta, kemarin.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat sebesar Rp11,63 triliun ytd. Disampaikannya, hal tersebut terjadi di tengah melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) selama bulan lalu sebanyak 0,53% ytd ke level 7.234,2, atau 0,75% month-to-date (mtd), diantaranya pada sektor teknologi serta transportasi dan logistik. Tidak hanya IHSG, indeks pasar obligasi Indonesia Composite Bond Index (ICBI) juga menurun 0,33% ytd ke level 373,40.
Inarno menuturkan bahwa yield Surat Berharga Negara (SBN) naik rata-rata sebesar 41,77 basis poin (bps) pada seluruh tenor dengan investor non-resident (asing) mencatatkan net sell sebesar Rp52,19 triliun. Selain itu, pada pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell Rp1,41 triliun ytd.“Sementara itu, dalam industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp810,28 triliun atau turun sebesar 1,75% ytd dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp479,74 triliun atau turun 4,33% ytd,” katanya.
Pihaknya juga mencatat terjadi net redemption sebesar Rp56,18 triliun sepanjang April 2024. Selain nilai kapitalisasi pasar, Inarno menuturkan bahwa penghimpunan dana (fundraising) juga masih dalam tren yang positif walaupun beberapa sektor pasar modal mencatatkan kinerja negatif.
Disampaikannya pula, nilai penawaran umum mencapai Rp77,64 triliun dengan 17 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 138 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp54,33 triliun. Antusiasme investor juga terlihat terhadap penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), yang merupakan alternatif pendanaan bagi usaha kecil dan menengah (UKM).“Pada sisi penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), dana yang dihimpun telah mencapai Rp1,11 triliun dengan 17 penyelenggara dan 529 penerbit,” ujarnya.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…
NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…
NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…