Emiten produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk atau Indocement kompleks pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan resmi menjadi konsumen tegangan tinggi Perusahaan Listrik Negara (PLN) pertama di Kalimantan. Dimana perseroan mendapatkan pasokan daya listrik sebesar 50.000 kVA.

Antonius Marcos, General Manager Pabrik Tarjun dalam siaran persnya di Kotabaru, Rabu (10/8) menyampaikan terima kasih kepada PLN serta pihak-pihak lainnya atas kerja kerasnya sehingga proyek sambungan tegangan tinggi ke kompleks pabrik Tarjun ini berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

Disampaikannya, jaringan kuat dan andal dari PLN mampu meminimalisasi terjadi gangguan operasional sehingga Indocement dapat terus menjaga kualitas produknya serta meningkatkan efisiensi dalam produksi semen,”Salah satu mimpi kami telah terwujud untuk mendapatkan koneksi listrik PLN yang akan membuat pabrik kami dapat beroperasi lebih stabil dan tidak bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara yang kami miliki lagi,”ujarnya.

Maka demikian pula, lanjutnya, perseroan siap untuk melangkah bersama bekerja bersama dengan pihak PT PLN untuk mengejar mimpi yang lain yaitu dapat membangun fasilitas energi tenaga Surya (Solar Panel) untuk mempersiapkan energi hijau di seluruh komplek pabrik Indocement. Sejalan dengan new purpose “Material to Build Our Future”, momentum kerjasama penggunaan sambungan listrik tegangan tinggi dengan PLN merupakan bukti nyata langkah Indocement untuk terus mendorong upaya- upaya hijau dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil di semua kegiatan operasionalnya.

Asal tahu saja, perjanjian jual beli tenaga listrik dari PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dilakukan pada November 2019. Perseroan sendiri mengungkapkan, supply listrik PLN bagi konsumen tegangan tinggi pertama di Kalimantan akan memproduksi Semen Tiga Roda yang secara resmi dimulai Rabu(10/8) dengan dihadiri oleh Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Adi Lumakso, Direktur Mega Proyek PLN, Wiluyo Kusdwiharto dan juga general manager pabrik Tarjun, Retnawan Widhiantoro, serta jajaran manajemen Indocement di Kompleks pabrik Tarjun dan PLN wilayah Kalimantan.