Generasi Muda Peduli Kesehatan Mental Keuangan

NERACA

Jakarta- Keuangan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi faktor pemicu rasa cemas dan khawatir. Di balik keuangan yang sehat, terdapat mental yang kuat adalah idiom yang menggambarkan hubungan sebab dan akibat antara kondisi finansial dan psikologi manusia. Maka berangkat dari hal tersebut, Sinarmas Sekuritas bersama Satu Persen sebagai salah satu Starup pendidikan pengembangan diri dan mental di Indonesia memberikan edukasi dan perencanaan keuangan bagi milenial.

Ike Widiawati, Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, kesalahan banyak orang berhutang memenuhi gaya hidup. Padahal hutang yang sehat adalah hutang produktif, salah satunya seperti KPR karena hutang jangka panjang dengan bunga fix atau floating dalam tahap rendah serta memiliki aset kepemilikan. “Kesulitan membedakan gengsi dan kebutuhan menyebabkan kesulitan dalam pengaturan keuangan yang pada akhirnya menimbulkan buruknya kesehatan mental.” ujarnya.

Sementara itu, Psikolog Satu Persen, Diah Nurayu menjelaskan, kondisi psikologis juga turut mempengaruhi produktivitas hingga perilaku ekonomi seseorang, “Saat awal pandemi, kita melihat banyak perilaku panic buying karena sangat khawatir terhadap hal-hal yang terjadi di masa depan. Kalau kesehatan mental kita baik, kita bisa meregulasi emosi dengan bagus, maka kita akan mencapai produktivitas yang prima,” ujar Diah Rahayu.

Kata Business Development Manager Sinarmas Sekuritas, Sandy Afriliando Putra, lima dari satu orang tidak nyenyak tidur karena masalah keuangan, sehingga perencanaan keuangan diperlukan sebagai salah satu bentuk persiapan masa depan. “Perencanaan penting sekali untuk meminimalisir ketidakpastian,”ungkapnya.

Maka investasi, menurutnya, menjadi salah satu instrumen pengelolaan keuangan menuju kebebasan finansial yang membutuhkan kondisi psikologis yang kuat. Dibutuhkan kesabaran dalam berinvestasi. Jika kita disiplin (berinvestasi), maka kita akan bisa mencapai kebebasan finansial, sehingga terbebas dari stres finansial, dan SimInvest bisa menjadi aplikasi terbaik bagi generasi muda untuk memulai investasi,” ujar Sandy.

Sebagai informasi, acara SimInvestival memang sudah secara rutin digelar untuk mengedukasi generasi muda Indonesia terkait keuangan dan investasi menuju masa depan finansial yang lebih baik. Di akhir acara, para peserta diberikan modal investasi dalam bentuk Rekening Dana Nasabah (RDN) untuk bertransaksi di SimInvest.

BERITA TERKAIT

Ekspansi Tambah RS Baru - Mayapada Hospital Bidik Pendapatan Rp 2,4 T

NERACA Jakarta- Meski kinerja keuangan di paruh pertama 2023 masih merugi, namun emiten rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)…

Likuiditas Bursa Karbon Tak Secair Pasar Saham

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan likuiditas bursa karbon tidak akan secair perdagangan saham. "Jangan dipikir likuiditas akan persis…

Pasca Peluncuran - Tidak Ada Transaksi Bursa Karbon Hari Kedua

NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mencatat tidak ada transaksi untuk perdagangan unit karbon pada hari…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ekspansi Tambah RS Baru - Mayapada Hospital Bidik Pendapatan Rp 2,4 T

NERACA Jakarta- Meski kinerja keuangan di paruh pertama 2023 masih merugi, namun emiten rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)…

Likuiditas Bursa Karbon Tak Secair Pasar Saham

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan likuiditas bursa karbon tidak akan secair perdagangan saham. "Jangan dipikir likuiditas akan persis…

Pasca Peluncuran - Tidak Ada Transaksi Bursa Karbon Hari Kedua

NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mencatat tidak ada transaksi untuk perdagangan unit karbon pada hari…