BPOM Berharap Vaksin Merah Putih Didaftarkan ke WHO

NERACA

Surabaya - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito berharap Vaksin Merah Putih didaftarkan ke Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

"Agar ke depan tidak hanya menjadi alternatif pilihan dalam negeri, tetapi juga menjadi produk ekspor," ujarnya pada acara Kick Off Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putih di Kampus A Universitas Airlangga Surabaya, Senin (27/6).

Menurut dia, jika vaksin bisa didaftarkan ke WHO dan diekspor maka bukan tidak mungkin namanya akan diganti menjadi lebih universal.

"Nanti mungkin dengan nama yang kita mintakan kepada Bapak Presiden (Joko Widodo) dengan nama yang universal kalau nanti benar-benar diekspor," ucap dia.

Penny juga berharap uji klinik fase tiga Vaksin Merah Putih dapat berjalan lancar dan hasilnya bisa segera diperoleh.

Ia menyatakan, keberhasilan pengembangan Vaksin Merah Putih Unair menjadi kebanggaan bagi seluruh elemen bangsa, karena merupakan vaksin pertama karya anak bangsa.

“Betul-betul dimulai dari awal di dalam negeri. Jadi dari benih vaksinnya ya virusnya dari Indonesia, dari pasien kita di Indonesia. Jadi sangat membanggakan," katanya.

Sementara itu, Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Agusdini Banun Saptaningsih berpendapat bahwa pengembangan Vaksin Merah Putih Unair merupakan langkah besar dalam upaya Indonesia mewujudkan kemandirian di bidang produksi vaksin.

Pandemi COVID-19, kata dia, telah menyadarkan pemangku kebijakan untuk memperkuat pertahanan sistem kesehatan.

"Kami juga akan melakukan transformasi bidang kesehatan, salah satunya untuk ketahanan sistem kesehatan melalui resiliensi kefarmasian," tutur dia.

Terkait peruntukan Vaksin Merah Putih Unair, Agusdini mengatakan bahwa kemungkinan nantinya akan digunakan untuk booster dan vaksin anak.

"Kami masih belum bisa memastikan rentang usia anak yang menjadi sasaran Vaksin Merah Putih Unair karena masih harus melakukan penelitian lanjutan," katanya.

Saat ini Unair Surabaya resmi memulai uji klinik fase tiga Vaksin Merah Putih setelah memperoleh izin dari BPOM.

​​​​​​​Pada uji klinik fase tiga ada 4.005 subjek yang disiapkan untuk mengikuti penelitian dan dibagi dalam tiga kelompok, yakni satu kelompok kontrol dan dua kelompok perlakuan.

Kemudian BPOM RI mendukung diterbitkannya Emergency Use Listing (EUL) Vaksin Merah Putih COVID-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kebutuhan ekspor.

"EUL Vaksin Merah Putih akan didaftarkan di WHO. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia, tapi juga untuk kebutuhan ekspor," kata Penny K Lukito.

Penny mengatakan vaksin berplatform incativated virus atau virus yang dilumpuhkan itu akan diusulkan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk diganti nama. Tujuannya, agar produk farmasi dalam negeri lebih dikenal di pasar global.

"Dengan data dan nama yang baik, kita minta ke Presiden agar bisa diingat dengan baik saat diekspor ke negara lain," katanya.

Penny menyampaikan rasa bangga terhadap perkembangan Vaksin Merah Putih karya peneliti Universitas Airlangga (UNAIR) dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia itu.

Sejak penelitiannya dimulai pada 12 Mei 2020, Vaksin Merah Putih telah melalui tahap 1 dan 2 uji klinis, dan berlanjut pada tahap akhir penelitian mulai hari ini hingga dua bulan ke depan untuk memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) BPOM RI.

Tahap uji akhir tersebut melibatkan 4.005 subjek untuk memastikan efikasi dan memonitor keamanan vaksin sebelum nantinya akan digunakan secara massal.

"Saya bangga mendampingi perkembangan Vaksin Merah Putih, dari semula tidak ada, menjadi ada di masa pandemi dalam tiga tahun ini. Saya bersyukur bisa mengikuti sejak awal dan ini mengharukan. Semoga lancar masuk fase tiga (akhir)," katanya. Ant

 

BERITA TERKAIT

Hadi: Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Sebatas Penegakan Hukum

NERACA Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto menyebut kerja satuan tugas (satgas)…

Kompolnas Ungkap Progres Baru Penanganan Kasus Firli Bahuri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mengungkap akan ada progres/kemajuan baru dalam penanganan perkara/kasus dugaan pemerasan oleh…

Kejaksaan Agung Lembaga Penegakan Hukum Paling Dipercaya

NERACA Jakarta - Hasil jajak pendapat terbaru Indikator Politik Indonesia April 2024, kembali menempatkan Kejaksaan Agung sebagai lembaga hukum paling…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Hadi: Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Sebatas Penegakan Hukum

NERACA Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto menyebut kerja satuan tugas (satgas)…

Kompolnas Ungkap Progres Baru Penanganan Kasus Firli Bahuri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mengungkap akan ada progres/kemajuan baru dalam penanganan perkara/kasus dugaan pemerasan oleh…

Kejaksaan Agung Lembaga Penegakan Hukum Paling Dipercaya

NERACA Jakarta - Hasil jajak pendapat terbaru Indikator Politik Indonesia April 2024, kembali menempatkan Kejaksaan Agung sebagai lembaga hukum paling…