UMKM Siap Ramaikan MotoGP Mandalika 2022

NERACA

Lombok - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memastikan, persiapan para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam meramaikan ajang internasional MotoGP Mandalika 2022 kian matang dan optimistis berjalan dengan lancar.

Diharapkan, keikutsertaan para UMKM lokal di Nusa Tenggara Barat (NTB) di event tersebut, menjadi ajang promosi, serta turut mendongkrak perekonomian para pelaku UMKM.

"MotoGP Mandalika 2022 ini dirancang Presiden Joko Widodo (Jokowi)  untuk tiga hal. Yakni trading, tourism dan investasi. Untuk itu kita harus sukseskan MotoGP ini bukan hanya bagi NTB saja, tetapi juga bagi UMKM nya," ucap Menteri Teten saat meninjau kesiapan beberapa lokasi pameran pelaku UMKM di ajang MotoGP Mandalika 2022, di Lombok, NTB.

NTB sambung Menteri Teten, patut bersyukur karena pembangunan infrastruktur MotoGP ini begitu besar manfaatnya. Baik itu dari potensi desa wisata, homestay, kuliner dan lainnya. 

“Rencananya, akan ada lima titik lokasi stand yang disiapkan sebagai lokasi berjualan UKM saat pelaksanaan MotoGP di Sirkuit Mandalika. Beberapa yang dikunjungi Menteri Teten di antaranya, di kawasan ITDC, satu titik di parkir timur, satu titik di parkir barat, dan tiga lokasi berada di dalam areal Sirkuit Mandalika,” papar Teten.

Terkait berapa jumlah UMKM yang akan turut serta, Teten belum bisa merinci. Namun diharapkan pada penyelenggaraanya nanti, semua UMKM telah siap. "Kami akan siapkan dalam 1 bulan ke depan sudah ada e-katalog untuk produk UMKM di MotoGP 2022 ini," kata Teten.

Sementara untuk kategori produk UMKM yang dilibatkan juga beragam, mulai dari kuliner, kerajinan, industri lain seperti sepeda atau motor listrik akan siap meramaikan event MotoGP Mandalika 2022. "Sekarang masih ada waktu persiapan tiga bulan ke depan. Semoga acara ini sukses dan membawa manfaat bagi semua," harap Teten.

Sebelumnya, Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan pemerintah daerah terus mendukung upaya pengembangan UMKM dengan mengoptimalkan keberadaan Sirkuit Mandalika melalui penyelenggaraan NTB expo atau pameran UMKM. 

"Ini menjadi suatu acara yang sangat membahagiakan kami dan yang sangat ditunggu-tunggu karena lebih dari 300 UMKM yang terlibat" jelas Sitti. 

Lebih lanjut, Sitti mengungkapkan, dukungan lainnya kepada UMKM yakni sejak awal pandemi pemerintah provinsi NTB dalam melaksanakan bantuan bansos tidak memberikan bantuan dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk produk dari UMKM. 

"Alhamdulillah semangat dari masyarakat NTB baik dari anak muda hingga ibu-ibu semua terus maju untuk menghasilkan produk UMKM yang berkualitas dan mudah-mudahan menjadi titik balik kebangkitan ekonomi NTB setelah masa pandemi yang cukup lama," ungkap Sitti. 

Harapan baru itu juga yang membangkitkan semangat Mulyadi, pemilik Lombok Mulya Craft,  salah satu UMKM binaan Pertamina yang selama ini memproduksi beragam jenis kerajinan khas Lombok, seperti mutiara, tenun, songket, gerabah/terakota, anyaman bambu, anyaman rotan, anyaman ketak, kayu dan cukli. 

"Lebih dari 1,5 tahun terakhir ini memang berat bagi kami. Geliat produksi perajin lokal sempat terhenti karena adanya pandemi," ujar Mulyadi. 

Namun kini pria berusia 40 tahun tersebut bersyukur karena perhelatan besar balap motor internasional yang diadakan di Lombok membuatnya mendapatkan pesanan cendera mata untuk stan Pertamina di ajang tersebut. "Syukur alhamdulillah, ini menjadi momen kebangkitan kami untuk kembali memproduksi kerajinan khas Lombok," ucap Uncle Mul, demikian ia biasa disapa. 

Kebahagiaannya tak sebatas itu. Ia juga mengaku bangga event skala internasional akan diadakan di tanah kelahirannya. "Ini membuktikan bahwa Lombok tidak kalah bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia," tutur Uncle Mul. 

Uncle Mul mengungkapkan, Pertamina memesan 500 cendera mata yang terdiri dari 200 cendera mata VIP dan 300 cendera mata biasa. Untuk cendera mata VIP, ia menyiapkan syal dari kain tenun khas Lombok, bros mutiara, gelang mutiara, dan kipas anyaman khas Lombok.  Sedangkan 200 paket lainnya terdiri dari syal dari kain tenun khas Lombok, gelang mutiara, dan kipas anyaman khas Lombok. 

"Kami sengaja memilihkan cendera mata ini agar pengunjung dari berbagai belahan dunia yang datang ke stan Pertamina di area Pertamina Mandalika International Street Circuit dapat langsung menggunakannya. Syal tersebut dibuat secara manual oleh para perajin tenun Lombok, demikian juga untuk kipas. Sedangkan bros dan gelang dibuat dari mutiara asli khas Lombok," jelas Uncle Mul. 

Dari kepercayaan yang diberikan Pertamina tersebut, ia mengantongi omzet sekitar 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan omzet bulanan yang diperoleh Lombok Mulya Craft selama masa pandemi.

"Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kami. Sejak menjadi mitra binaan pada 2018, Pertamina memang tak pernah lepas membina kami untuk berkembang," ucap Uncle Mul yang mendirikan Lombok Mulya Craft sejak 2010 dibantu oleh enam perajin gerabah. Seiring perkembangan pariwasata di Lombok, ia mengembangkan sektor bisnis kerajinan ini ke semua jenis kerajinan yang ada di Lombok. 

 

 

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…