Optimisme Ekonomi Pulih Bawa IHSG Menguat

NERACA

Jakarta  - Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih terus menguat didorong indeks manufaktur Indonesia yang ekspansif. IHSG ditutup menguat 30,07 poin atau 0,45% ke posisi 6.695,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,56 poin atau 0,48% ke posisi 947,88.

Tim riset Indo Premier Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, kemarin menjelaskan, katalis positif Selasa ini antara lain menguatnya indeks di bursa Wall Street seiring optimisme investor terhadap proses pemulihan ekonomi, naiknya harga komoditas batu bara, dan masih ekspansifnya indeks manufaktur. Purchasing managers' index (PMI) manufaktur pada Desember 2021 tercatat sebesar 53,5, yang menunjukkan tren ekspansif seiring terkendalinya pandemi Covid-19 di Indonesia.

PMI manufaktur yang berada di zona ekspansif ini menandakan adanya peningkatan aktivitas produksi selama empat bulan berturut-turut. Pada level global, PMI manufaktur Indonesia relatif lebih baik dibandingkan beberapa negara Asia seperti Korea Selatan sebesar 51,9, Filipina 51,8, dan Malaysia 52,8. Selain itu, PMI yang berada di zona ekspansif itu juga menunjukkan bahwa aktivitas industri terus mengalami peningkatan setelah terjadi pelonggaran pembatasan aktivitas pada pertengahan tahun 2021.

Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus bertahan di teritori positif sampai penutupan bursa saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dimana sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 4,49%, diikuti sektor keuangan dan sektor perindustrian masing-masing 1,08% dan 0,58%.

Sedangkan lima sektor terkoreksi dimana sektor barang baku turun paling dalam yaitu minus 1,15%, diikuti sektor infrastruktur dan sektor transportasi & logistik masing-masing minus 0,73% dan minus 0,32%. Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp545,67 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp40,18 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.373.800 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,79 miliar lembar saham senilai Rp11,05 triliun. Sebanyak 273 saham naik, 263 saham menurun, dan 140 tidak bergerak nilainya. Bursa saham regional Asia sore kemarin antara lain indeks Nikkei ditutup menguat 510,08 poin atau 1,77% ke 29.301,79, indeks Hang Seng naik 15,09 poin atau 0,06% ke 23.289,84, dan indeks Straits Times meningkat 45,59 atau 1,45% ke 3.179,84.

Asal tahu saja, IHSG pada pembukaan perdagangan Selasa dibuka menguat 9,82 poin atau 0,15% ke posisi 6.675,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,45 poin atau 0,26% ke posisi 945,77.




BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…