Bangun Kemandirian Alat Kesehatan - Kalbe Kembangkan Produk Benang Bedah

NERACA

Jakarta – Dukung kemajuan industri medis di tanah air, emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usaha PT Forsta Kalmedic Global (Forsta) mengembangkan produk alat kesehatan pertamanya yakni surgical suture atau benang bedah produksi dalam negeri.  Produksi benang bedah dengan merek Elva ini telah mendapatkan izin registrasi dari Kementerian Kesehatan pada 1 Juli 2021.

Yvone Astri Della Sijabat selaku Direktur PT Forsta Kalmedic (Forsta) dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pengembangan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan operasi bedah di Indonesia dan mendukung kebijakan pemerintah agar terjadi ketahanan dan kemandirian nasional akan industri alat kesehatan di Indonesia. “Kalbe melalui Forsta telah melakukan riset dan berkolaborasi dengan berbagai partner global untuk mengembangkan teknologi produksi surgical suture dalam negeri dengan standar kualitas yang mampu bersaing dengan produk luar negeri,”ujarnya.

Produksi alat kesehatan dalam negeri ini, lanjutnya, merupakan bagian dari kontribusi Kalbe dalam mewujudkan kemandirian alat kesehatan di Indonesia. Yvone menambahkan bahwa Forsta telah memproduksi benang bedah sintetik non absorbable di kuartal empat 2021, perusahaan kini sedang melakukan pengembangan untuk melengkapi portofolio dari jenis benang bedah lainnya dan akan dipasarkan pada awal tahun 2022 mendatang. 

Disampaikan Yvone, seperti halnya produk Kalbe lainnya yang mengedepankan mutu dan inovasi, Forsta juga mengadopsi teknologi terbaru dan menggunakan material terbaik untuk memastikan produk yang dihasilkan secara lokal ini bisa diterima juga di pasar global. “Target kami kedepan adalah menghasilkan local product with premium quality, dan tentunya at affordable cost,”ungkapnya. 

 Yvone menargetkan performa benang bedah Elva akan bertumbuh signifikan setiap tahunnya dan mencapai 10% market share di 2025 dan berharap benang bedah Elva mampu memberikan kontribusi terhadap produksi alat kesehatan secara lokal sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pasar tapi juga dapat menjadi tuan rumah industri alat kesehatan di tanah air.  

Tidak hanya surgical suture, perusahaan yang didirikan pada 8 Mei 2019 ini akan terus melakukan riset dan berkolaborasi dengan berbagai partner teknologi di global untuk mengembangkan produk alat kesehatan lainnya yang secara strategis diperlukan di Indonesia dan sejalan dengan visi dan misi Kalbe untuk meningkatkan kesehatan bagi kehidupan yang lebih baik.

BERITA TERKAIT

Sengketa Jam Tangan Rp80 Miliar - Kuasa Hukum Kirim Surat ke Richard Mille dan Kedubes Swiss

CATRA Indhira Law Firm selaku kuasa hukum Tony Trisno mengirimkan tiga surat resmi yang masing-masing ditujukan kepada Horométrie S.A. di…

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

Manfaatkan KUR BRI - Usaha Toko Multi Jaya Berikan Asa Ekonomi Lebih Baik

Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…