Kenali Perbedaan Demensia, Alzheimer dan Pikun

Lupa menyimpan kaos kaki, piring atau bahkan pisau yang biasa ada di dapur kerap terjadi seiring bertambahnya usia. Tak sedikit pula orang yang memasuki usia lanjut, lupa arah pulang hingga harus dibantu untuk sampai ke rumahnya.

Sejumlah kejadian ini bisa jadi pertanda penurunan daya ingat. Penurunan daya ingat bisa disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti demensia dan Alzheimer yang juga kerap disamakan dengan pikun. Apa perbedaan di antara tiga istilah ini?

Dokter Spesialis Saraf di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Silvia Francina Lumempouw menyebut, demensia dan Alzheimer adalah dua hal yang berbeda. Demensia merupakan istilah medis yang membuat pengidapnya mengalami penurunan daya ingat dan berpikir. Pada orang awam, demensia disebut juga dengan pikun. "Istilah awamnya dari demensia ini pikun," kata Silvia dikutip dari CNNIndonesia.com.

Demensia menunjukkan tanda-tanda layaknya orang yang pikun. Dilansir dari Alzheimer Association, demensia menggambarkan sekelompok gejala yang berkaitan dengan penurunan memori, penalaran atau keterampilan berpikir lainnya.

Pikun atau demensia bukan sesuatu yang harus dinormalisasi saat terjadi pada lansia. Mereka yang mengalami demensia harus menerima perawatan sesuai dengan penyebab demensia. Silvia menjelaskan terdapat banyak hal bisa menyebabkan seseorang mengalami demensia. Misalnya, stroke yang berulang atau dikenal dengan istilah demensia vaskuler, infeksi otak, cedera kepala berat hingga kekurangan vitamin B12.

Demensia juga bisa terjadi karena seseorang mengidap Alzheimer. Apa yang dimaksud dengan Alzheimer?

Silvia mengatakan, Alzheimer merupakan penyakit otak progresif yang mengakibatkan gejala penurunan daya ingat atau demensia. Alzheimer mulai merusak sel otak bahkan sebelum gejala penurunan daya ingat muncul.

"Awalnya hanya penurunan ringan daya ingat dan domain kognitif lainnya yang ringan. Kondisi ini disebut Mild Cognitive Impairment," kata Silvia. Alzheimer merupakan penyakit otak degeneratif yang disebabkan oleh perubahan sel otak yang kompleks setelah terjadi kerusakan sel. Gejala awal Alzheimer yang paling umum adalah kesulitan mengingat informasi baru.

Kondisi itu berangsur-angsur semakin berat. Seseorang menanyakan hal yang sama berulang-ulang, tidak tahu jalan pulang ke rumah, dan kondisi lain yang mengganggu aktivitas sehari-hari. "Seperti tidak bisa berbelanja, tidak mampu menghitung lagi, tidak bisa mandi dan berpakaian sendiri, tidak mampu bepergian sendiri, tidak mampu memasak lagi dan lain-lain," katanya.

Fungsi kognitif yang bisa dilihat untuk deteksi dini yakni orientasi waktu dan tempat, fungsi bahasa, memori baru, fungsi eksekutif, hingga fungsi visuospasial.

Pengobatan dan Perawatan

Demensia dan Alzheimer belum memiliki obat. Meski demikian, menurut Silvia, terdapat sejumlah obat yang bisa diberikan pada penderita yang berguna untuk menggantikan transmitter acetyl choline yang sudah jauh berkurang. Meski tidak menyembuhkan, ini berguna agar penurunan kognitif tidak progresif.

Selain itu, pihak keluarga juga harus memikirkan menyediakan pengasuh dan perawat untuk menjaga orang yang terkena demensia. Tentunya pengasuh atau perawat ini jangan hanya satu orang saja. "Bisa stress dan jatuh sakit karena selalu komunikasi ke orang yang sudah pikun, tidak beraktifitas dengan orang yang normal," kata dia.

Kenali Demensia Alzheimer Lewat Deteksi Dini

Selain itu, pasien juga harus mendapat perlindungan maksimal. Misal, kamarnya ditata agar tidak terlalu ramai dengan mengubah cat kamar menjadi polos atau warna yang lebih lembut. Di kamar pasien juga sangat tidak disarankan keberadaan lukisan, sebab bisa menimbulkan salah persepsi dan jadi sulit tidur.

"Ruang tamu jangan ada karpet, bila nyangkut kakinya bisa jatuh, bisa melakukan hal yang dia sukai seperti karaoke, olahraga dengan musik, permainan game yang menyenangkan, atau berkebun," katanya.

BERITA TERKAIT

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…