Oleh: Siti Nurbaya Bakar
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pembangunan persemaian dilakukan secara utuh meliputi pembangunan fisik produksi bibit, didukung oleh kebijakan kelembagaan sebagai persemaian nasional bahkan internasional, manajemen persemaian, serta peningkatan sumber daya manusia ahli benih dan bibit tanaman kehutanan.
Di setiap unit persemaian akan memproduksi bibit hingga di atas 10-15 juta pertahun dengan tanaman yang bernilai ekologis dan ekonomis. Pembangunan persemaian dilakukan pada Januari tahun 2021 dan akan ditata manajemen perbenihan yang baik.
Kebijakan untuk membangun persemaian dilakukan dalam konsep yang utuh, meliputi pembangunan fisik produksi bibit, didukung oleh kebijakan kelembagaan sebagai persemaian nasional bahkan internasional, manajemen persemaian, serta peningkatan sumber daya manusia ahli benih dan bibit tanaman kehutanan.
Sejak tahun 2019 lalu, Pemerintah melakukan langkah korektif dalam hal pemulihan lingkungan. Pusat-pusat persemaian dengan pola Kebun Bibit Rakyat, Kebun Bibit Desa dan Persemaian Permanen yang ada selama ini, masih sangat terbatas dibandingkan dengan kebutuhan mengatasi kerusakan lingkungan. Hal tersebut juga mendasari pemerintah membangun persemaian skala besar di beberapa wilayah.
Selanjutnya, penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dengan dana APBN juga ditingkatkan dari 23.000 hektar yang rata-rata per tahun sampai dengan 2018, menjadi 230.000 hektar pada tahun 2019. Namun, dengan adanya Pandemi Covid-19 terdapat penyesuaian sehingga terlaksana 168.000 hektar atas dukungan APBN 2020 dan rehabilitasi kewajiban swasta pemegang ijin tambang.
Padat karya penanaman mangrove dalam rangka pemulihan ekonomi nasional juga dilakukan hingga seluas 16.000 hektar tahun 2020, sebelumnya penanaman mangrove hanya rata-rata dibawah 2.000 hektar per tahun.
Selain itu, pembangunan Nursery Centre. Khusus di Rumpin ini akan dikembangkan dari persemaian yang ada, yang dibangun dengan kerja sama Korea-Indonesia tahun 2008-2019, yang masih terbatas pada bobot teknik kultur jaringan dan kebun bibit percobaan, bukan skala produksi tapi hanya pada skala lab untuk pelatihan.
Rencananya Pusat Perbenihan dan Riset Hutan Tropika Rumpin ini akan menjadi pedoman teknis pembangunan paralel pada lima persemaian modern lainnya di Indonesia. Semua akan dibangun start 2021, diawali Rumpin pada bulan Januari kemudian menyusul paralel di 5 lokasi lainnya. Rancangan dan anggaran sudah ada.
Bibit-bibit yang diproduksi tersebut akan didistribusikan ke lokasi atau wilayah yang sering mengalami bencana banjir dan tanah longsor. Selain fungsi ekologi, diharapkan agar pusat perbenihan tersebut juga akan menanam tanaman-tanaman yang memiliki fungsi ekonomi.
Lebih lanjut, Pemerintah akan menyelesaikan sebanyak 6 lokasi nursery centre yang saat ini sudah disiapkan lokasinya dan konstruksi. Rencanaya Januari 2021 dijalankan. Ke-enam lokasi itu meliputi, pertama, persemaian modern Rumpin seluas 128.159 hektar. Direncanakan menghasilkan 15-16 Juta bibit per tahun.
Kedua, persemaian Modern kawasan IKN seluas 120 hektar. Direncanakan menghasilkan bibit tanaman sebanyak 15 juta bibit per tahun.Ketiga, persemaian Modern Daerah Pariwisata Danau Toba seluas 37,25 hektar. Direncanakan menghasilkan bibit tanaman sebanyak 5 juta bibit per tahun.
Keempat, persemaian Modern Labuan Bajo seluas 30 hektar. Direncanakan menghasilkan bibit tanaman sebanyak 5 juta bibit per tahun.Kelima, persemaian Modern Mandalika seluas 32,25 hektar. Direncanakan menghasilkan bibit tanaman sebanyak 5 juta bibit per tahun.
Keenam, persemaian Modern Likupang seluas 30.33 hektar. Direncanakan menghasilkan bibit tanaman sebanyak 5 juta bibit per tahun.
Oleh: Budi Santoso Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencatatkan surplus sebesar USD0,16 miliar. Surplus April 2025…
Oleh : Agus Yuliwan Pemerhati Ekonomi Syariah Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 hingga sekarang, masyarakat Indonesia menanti kepada pemerintah…
Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2025 setiap…
Oleh: Budi Santoso Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencatatkan surplus sebesar USD0,16 miliar. Surplus April 2025…
Oleh : Agus Yuliwan Pemerhati Ekonomi Syariah Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 hingga sekarang, masyarakat Indonesia menanti kepada pemerintah…
Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2025 setiap…