Saifullah Yusuf
Mensos
Lawan Kemiskinan dengan Data
Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan pesan kepada lebih dari 2.000 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk melawan kemiskinan dengan data dan ilmu.
“Mengatasi kemiskinan dengan DTSEN. Kita tidak bisa lagi melawan kemiskinan dengan asumsi. Harus lawan kemiskinan dengan ilmu dan data,” kata Mensos Saifullah dalam pernyataan tertulis di Jakarta, dikutip Antara, kemarin.
DTSEN, kata Mensos, akan dikelola Badan Pusat Statistik (BPS) dan terus diperbaharui secara berkala untuk selanjutnya menjadi acuan tunggal dalam penyaluran bansos dan program-program pemberdayaan.
Ia menjelaskan, data bukan hanya soal angka, tetapi cerminan nyata kehidupan masyarakat.
Karena itu, verifikasi langsung atau ground checking bukanlah formalitas administratif semata, melainkan bentuk tanggung jawab moral kepada para penerima manfaat.
Dalam arahannya pula, Mensos turut menekankan peran penting para pendamping PKH sebagai ujung tombak utama program kesejahteraan sosial.
“Pendamping PKH adalah penjaga harapan di ujung negeri. Kalian bukan hanya pencatat data, bukan sekadar pengantar bantuan. Kalian adalah wajah negara yang paling dekat dengan rakyat,” tegas Mensos.
Menurutnya, kehadiran negara tidak cukup hanya lewat kebijakan, tetapi harus hadir dalam tindakan nyata yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
“Di tangan kalian, negara hadir bukan dalam janji, tapi dalam aksi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pendamping adalah agen perubahan sosial.
Setiap langkah pendamping, mulai dari kunjungan ke pelosok hingga input data dalam sistem, menurutnya, merupakan bagian penting dari proses perubahan.
Lantaran itu, Mensos menyampaikan apresiasi atas kerja keras para pendamping yang telah melakukan uji petik selama bulan Ramadhan.
Ia menyebut dedikasi tersebut sebagai wujud nyata komitmen sosial yang patut diapresiasi.
Dalam kesempatan itu, Mensos juga menegaskan pentingnya program Sekolah Rakyat sebagai strategi jangka panjang untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi.
Ia menggambarkan Sekolah Rakyat sebagai peluang masa depan bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan.
“Sekolah Rakyat jalan terang dari rumah ke harapan, dan cara menciptakan masa depan baru untuk anak-anak yang selama ini tak terjangkau cahaya pendidikan,” kata Mensos.
Menilik betapa pentingnya program itu, ia pun meminta proses rekrutmen siswa Sekolah Rakyat dilakukan secara ketat sehingga program tepat sasaran untuk anak-anak dari keluarga miskin.
“Rekrutmen siswa harus dilakukan secara serius dan tepat sasaran. Jangan hanya melihat data di atas kertas. Datangi rumahnya, lihat wajah ayah ibunya, rasakan denyut kehidupan mereka. Pastikan anak-anak itu benar-benar dari desil 1 DTSEN,” kata Mensos. Ant
Puan Maharani Ketua DPR RI Pengoplosan Gas Subsidi Ancam Keselamatan Rakyat Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan pemerintah…
Edhie Baskoro Yudhoyono Wakil Ketua MPR RI Santri Pesantren untuk Melek Teknologi Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro…
Puan Maharani Ketua DPR RI Iduladha Momentum Perkuat Empati Sosial Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan bahwa esensi…
Puan Maharani Ketua DPR RI Pengoplosan Gas Subsidi Ancam Keselamatan Rakyat Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan pemerintah…
Edhie Baskoro Yudhoyono Wakil Ketua MPR RI Santri Pesantren untuk Melek Teknologi Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro…
Saifullah Yusuf Mensos Lawan Kemiskinan dengan Data Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan pesan kepada lebih dari 2.000…