Oleh: Agus Yuliawan
Pemerhati Ekonomi Syariah
Kemajuan teknologi IT telah mendorong perubahan pada segala sendi kehidupan. Begitu juga dalam transaksi keuangan juga mengalami perubahan yang sangat fundamental, segala aktifitas transaksi yang selama ini dijalankan secara tradisonal dengan menghabiskan waktu. Kini disikapi dengan serba simple, mudah dan cepat, sehingga sangat efisien sekali. Dengan demikian pengaruh teknologi modern mondorong adanya inovasi keuangan. Lantas bagaimana dengan koperasi syariah? Sejauhmana dalam merespon perubahan tersebut dan mampukah mereka melakukan transformasi teknologi ?
Masuknya teknologi apalagi di era industri 4.0 sudah disadari oleh para pelaku koperasi syariah, bahkan untuk bertransformasi dengan digitalisasi teknologi tersebut beberapa koperasi syariah sudah melakukan migrasi dengan melakukan integrasi dalam satu sistem informasi bisnis. Dengan demikian komunikasi bisnis antara kantor pusat koperasi dengan kantor cabang dalam satu line IT.
Selain itu dalam memberikan pelayanan kepada para anggota, banyak pula koperasi syariah melakukan co-branding dengan lembaga keuangan lain dengan sistem host to host conection, sehingga dalam transaksi si anggota koperasi syariah bisa menggunakan kartu ATM dan internet banking. Inilah sekelumit interaksi teknologi dalam inovasi koperasi syariah.
Meski beberapa koperasi syariah telah menjalankan sistem digitalisasi namun dalam beberapa survai – survai yang dilakukan oleh beberapa lembaga akademik memberikan pengetahuan kita bersama, bahwa meskipun koperasi telah menerapkan digitalisasi tak semua anggota menggunakan aplikasi dan sistem tersebut.
Banyak diantara para anggota dalam bertransaksi lebih memilih didatangi oleh para pegawai koperasi, begitu pula banyak anggota yang memilih datang ke kantor koperasi untuk menabung. Hal ini dikarenakan para anggota menilai, bahwa adanya digitalisasi akan mengurangi semangat guyub dan silaturahmi para anggota koperasi yang dibangun selama ini. Pada hal salah satu semangat awal dalam mendirikan koperasi syariah adalah adanya silaturahi.
Melihat realitas yang demikian, pengelola koperasi syariah harus cedas dalam menyikapinya. Dimana kemajuan teknologi IT yang melahirkan berbagai produk digital keuangan tak bisa dilawan dan harus menjadi sebuah tuntutan jaman, namun di satu sisi semangat keguyuban sebagai sebuah nilai budaya juga tak bisa untuk dihilangkan begitu saja. Untuk itu diperlukan kearifan yang bijak dalam membangun bisnis model atau proses bisnis yang bisa “memix”, sehingga kemajuan teknologi yang mendorong koperasi syariah berinovasi dan bertransformasi tetap memegang nilai.
Apalagi koperasi syariah adalah sebuah lembaga keuangan yang sangat berbeda dengan lembaga keuangan perbankan. Koperasi syariah berdiri dikarenakan adanya social capital dalam sebuah ekosistem masyarakat dan orientasinya bukan sekedar bisnis tapi adalah sosial. Oleh sebab itu transformasi teknologi koperasi bisa selaras dengan visi dari koperasi syariah.
Maka inovasi koperasi syariah bukan sekedar dalam ranah modernisasi teknologi dan digitalisasi saja, akan tetapi inovasi manajemen, tata kelola, transparasi, keanggotaan dan bisnis perlu “improvisasi radikal”. Alangkah baiknya koperasi syariah juga memiliki good corporate governance (GCG) sehingga bisa dijadikan pedoman dalam kepatuhan dan operasional. Inilah yang sesungguhnya menjadikan inovasi dan transformatif koperasi syariah di tengah era 4.0 digitalisasi.
Oleh: Marwanto Harjowiryono Pemerhati Kebijakan Fiskal Situasi perekonomian global sedang mengalami tekanan yang berat, terutama dipicu oleh kebijakan…
Oleh: Febri Hendri Antoni Arief Juru Bicara Kementerian Perindustrian Kondisi industri manufaktur di dalam negeri terbukti menghadapi pukulan berat dari…
Oleh: Pande K. Trimayuni Ketua Forum Komunikasi Alumni (FOKAL) UI Barusan saya membaca kiriman artikel di sebuah WA group…
Oleh: Marwanto Harjowiryono Pemerhati Kebijakan Fiskal Situasi perekonomian global sedang mengalami tekanan yang berat, terutama dipicu oleh kebijakan…
Oleh: Febri Hendri Antoni Arief Juru Bicara Kementerian Perindustrian Kondisi industri manufaktur di dalam negeri terbukti menghadapi pukulan berat dari…
Oleh: Pande K. Trimayuni Ketua Forum Komunikasi Alumni (FOKAL) UI Barusan saya membaca kiriman artikel di sebuah WA group…