Perbankan bagi-bagi hadiah, Bank Sentral Mengancam

Gimmick perbankan swasta yang menggelar hadiah jor-joran bukan hanya dilakukan oleh PermataBank, tetapi tindakan serupa dilakukan juga oleh perbankan swasta nasional pada umumnya.  Bank DKI dan Bank Bukopin adalah dua bank di antaranya, untuk sekadar  menyebut nama.  Bank DKI membagikan grand prize 1 unit Toyota Alphard, 2 unit Toyota Altis, 1 keping emas murni 500 gram dan 4 unit Toyota Yaris. PT Bank Bukopin Tbk meluncurkan program Tabungan SiAga Bukopin berhadiah mobil mewah BMW 320i dan Honda Scoopy.

NERACA

Minat perbankan untuk menumpuk dana pihak ketiga (DPK) melalui program undian berhadiah mendapat sorotan tajam dari Bank Indonesia (BI). Gubernur BI Darmin Nasution mengancam akan mengatur program undian berhadiah dari perbankan jika bank enggan menyalurkan DPK yang diperolehnya menjadi kredit.

Coba kita tengok peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-51 Bank DKI yang menggelar malam pengundian hadiah utama Menang Rejeki Bank DKI di Jakarta, Sabtu (14/4) lalu. Pada pengundian ini, Bank DKI membagikan grand prize 1 unit Toyota Alphard, 2 unit Toyota Altis, 1 keping emas murni 500 gram dan 4 unit Toyota Yaris.

Pada kesempatan tersebut, Rufaidah Kurniati, nasabah Bank DKI Cabang Permata Hijau memenangkan hadiah utama 1 unit Toyota Alphard dalam acara Menang Rejeki Bank DKI. Seperti diketahui, portofolio tabungan Bank DKI meningkat 29,22% menjadi Rp 2,98 triliun per Maret 2012 dibandingkan Rp 2,31 triliun per Maret 2011.

Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang secara langsung menyerahkan hadiah utama berupa 1 unit Toyota Alphard kepada pemenang. "Semoga ke depan kinerja Bank DKI terus meningkat dan semakin berperan dalam membangun kota Jakarta," ujar Eko Budiwiyono, Senin (16/4).

Sebagai apresiasi kepada nasabah, Bank DKI menggelar penarikan hadiah undian menang Rejeki Tabungan Monas dan tabungan Simpeda lokal kepada nasabah tabungan Bank DKI di sela-sela peringatan HUT ke-51 Bank DK. Portofolio tabungan Bank DKI meningkat 29,22% menjadi Rp2,98 triliun per Maret 2012 dibandingkan Rp2,31 triliun per Maret 2011.

Untuk Tabungan Simpeda, nasabah Bank DKI penabung Tabungan Simpeda juga akan diikutsertakan dalam Undian Berhadiah Uang Tunai melalui program Panen Rejeki BPD dengan total hadiah Rp. 6 Miliar per tahun yang akan diundi dua kali (dua periode) dalam setahun, masing-masing Rp. 3 Miliar. Sebagai informasi, Bank DKI merupakan bank pertama yang menggelar undian lokal untuk penabung tabungan simpeda, tepatnya pada tahun 2007 lalu.

 Total aset Bank DKI pada 2011 meningkat dibandingkan pada sebesar 25,31% menjadi Rp19,505 triliun pada 2011 dibandingkan Rp15,565 triliun pada 2010, dengan perolehan laba mencapai Rp301 miliar posisi per akhir tahun lalu

Bank DKI yang biasa dikenal sebagai bank pembangunan daerah merupakan bank yang sahamnya 99,84% dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta dan 0,16% dimiliki oleh PD Pasar Jaya. Bank DKI melayani berbagai jenis jasa dan layanan baik konvensional dan syariah sebagaimana perbankan lainnya, mulai dari produk dana yaitu giro, tabungan monas, tabungan simpeda, tabunganku dan deposito, juga melayani berbagai jenis kredit dan pembiayaan mulai kredit investasi, kredit modal kerja, kredit multiguna, kpr griya monas, kredit usaha rakyat (KUR) kredit kumk Monas, serta kredit-kredit lainnya.

Bank Bukopin

 Tak mau kalah dengan Bank DKI,  PT Bank Bukopin Tbk meluncurkan program Tabungan SiAga Bukopin berhadiah mobil mewah BMW 320i dan Honda Scoopy. Program berhadiah tersebut merupakan aktivitas marketing komunikasi guna mensosialisasikan bagi masyarakat, karena pelaksanaannya serentak dilakukan di seluruh cabang Bukopin secara nasional.

Kali ini periode program mulai berjalan dari 1 April—30 November 2012.

Bank Bukopin setiap bulannya memberikan hadiah satu unit mobil BMW 320i dan 42 unit sepeda motor Honda Scoopy kepada nasabah Tabungan SiAga melalui mekanisme undian.

Direktur Konsumer Bank Bukopin Lamira Septini Parwedi dalam siaran persnya mengatakan tujuan program Tabungan SiAga Bukopin berhadiah dengan tageline “Program Really Love SiAga, Never Leave Bukopin” adalah sebagai apresiasi kepada nasabah Tabungan SiAga Bukopin yang memiliki loyalitas tinggi dan mengajak nasabah untuk membiasakan menabung dan bertransaksi melalui fasilitas e-banking.

Target pasar program ini, lanjutnya, adalah komunitas di kalangan young profesional seperti pelajar dan eksekutif muda dalam rangka mengembangkan customer based.

Lamira menjelaskan program Tabungan SiAga Bukopin kali ini dibagi dalam dua kategori undian. Pertama undian berhadiah BMW 320i yang diikuti seluruh nasabah yang memiliki minimal salah satu produk, yaitu Tabungan SiAga Bukopin, Tabungan SiAga Bukopin Kerjasama, Tabungan SiAga Bukopin Bisnis Perorangan, Tabungan SiAga Bukopin Premium, dan Tabungan Rencana Bukopin.

Kedua yaitu undian berhadiah Honda Scoopy bagi nasabah yang memiliki salah satu produk Tabungan SiAga Bukopin, Tabungan SiAga Bukopin Kerjasama, Tabungan SiAga Bukopin Bisnis Perorangan.

Dia mengatakan nasabah berpeluang mendapatkan BMW 320i dengan syarat mudah, yaitu memiliki saldo harian sebesar Rp5 juta akan mendapatkan satu poin. Minimal poin yang diikutsertakan dalam undian adalah 10 poin, jadi rata-rata saldo nasabah minimal Rp50 juta.

Sedangkan untuk hadiah Honda Scoopy, lanjutnya, bisa didapatkan dengan cara melakukan transaksi e-banking melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM), SMS banking, dan Internet banking.

Setiap nasabah yang bertransaksi melalui channel tersebut mendapatkan satu poin, dan minimal poin yang diikutsertakan dalam undian adalah 10 poin.

Menurut Lamira, jenis transaksi yang dihitung poinnya, seperti transaksi autodebet, transfer ke bank lain, pembayaran (listrik, telepon/HP, PAM, Palyja, kartu kredit, personal loan), dan pembelian (pulsa HP, listrik prabayar).

“Program ini diperkenalkan oleh girl band Indonesia CherryBelle yang beranggotakan 9 artis muda dengan aliran musik K-POP. Girl band tersebut sedang tren di Indonesia. Dengan CherryBelle sebagai salah satu ikon Bukopin, kami ingin mengajak kawula muda dan orang tua yang memiliki anak kecil untuk menabung di Bank Bukopin dan merasakan beragam manfaat serta kemudahan dalam menabung dan bertransaksi.

 

Ancaman BI

 

Minat perbankan untuk menumpuk dana pihak ketiga (DPK) melalui program undian berhadiah mendapat sorotan tajam dari Bank Indonesia (BI). BI mengancam akan mengatur program undian berhadiah dari perbankan jika bank enggan menyalurkan DPK yang diperolehnya menjadi kredit.

Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, ujung-ujungnya DPK yang melimpah itu hanya ditempatkan di Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Per 8 September lalu, posisi operasi pasar terbuka (OPT) BI mencapai Rp 350 triliun. "Ekses likuiditas yang ditempatkan di SBI ini sudah berlebihan," kata Darmin belum lama ini.

BI melihat, cara bank mengumpulkan DPK terutama melalui undian atau hadiah sudah melampaui batas. "Kadang-kadang, sudah tidak ada hubungannya antara pemilik dana dengan penerima hadiah," katanya. Tidak usah heran apabila BI berniat mengkaji pembatasan hadiah dan undian yang bisa menimbulkan persaingan tidak sehat Apalagi, penentuan hadiah tak lagi berupa barang melainkan tambahan bunga simpanan sekian persen kepada nasabah.

Deputi Gubernur BI Budi Mulya mengatakan, DPK menjadi biaya (cost) bagi perbankan. Nah, untuk menutup biaya tersebut, bank sengaja mematok bunga kredit tinggi atau menempatkan DPK di SBI agar keuntungan mereka tidak tergerus.

"Net interest margin (NIM) perbankan di Indonesia besar, apakah akan dibiarkan terus?" kata Budi Mulya. Hingga Juli lalu, NIM perbankan mencapai 5,78%. Padahal, negara-negara tetangga di kawasan Asean memiliki NIM di bawah 5%. NIM yang tinggi mencerminkan perbankan kita kurang efisien.

Bunga tidak transparan

Para bankir menginformasikan, biaya promosi untuk undian atau hadiah di bank-bank besar hanya sekitar 0,1% - 0,15% dari komponen suku bunga. Namun bagi bank kecil, biaya promosi ini bisa mencapai 1% - 2% dari bunga deposito.

Masalahnya, bunga deposito yang sampai ke nasabah kadang-kadang tidak transparan. "Kesepakatan bunga dilakukan under the table dengan berbagai cara," kata Direktur Bank Hana Edy Kuntardjo, belum lama ini.

Menurutnya, kesepakatan seperti itulah yang harus dibenahi perbankan. "Sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa bank adalah sarana menyimpan uang yang aman dengan suku bunga sesuai LPS," tegas Edy.

Seharusnya, besaran bunga bisa dilihat para nasabah pada papan bunga di kantor-kantor bank. Nyatanya, masih ada beberapa bank yang memberikan insentif lebih khususnya untuk nasabah deposito.

Para bankir mengaku tak keberatan jika BI berniat membatasi pemberian hadiah plus undian. Meskipun mereka menilai, hadiah merupakan cara efektif dan murah bagi bank untuk meraup dana masyarakat. "Daripada menaikkan bunga simpanan 1%, memberi hadiah lebih murah," kata Tarmiden Sitorus, pengamat perbankan yang juga mantan direktur pengelolaan moneter BI.

Direktur Bank Mega Kostaman Thayib tidak keberatan dengan rencana BI menertibkan undian dan hadiah yang digelar perbankan. Namun, ia mengaku kecewa pada bank yang melanggar kesepakatan bunga deposito 7%. Kesepakatan 14 bank besar tersebut diteken pertengahan 2009 silam. "Itu namanya ambil keuntungan di tengah kesepakatan. Kami yang dirugikan," tandasnya. (agus/dbs)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…