BRI Terapkan Strategi Transformasi Adaptasi New Normal

NERACA

Jakarta-Di tengah pandemi Covid-19 berlangsung saat ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menerapkan strategi untuk beradaptasi menghadapi era New Normal, melalui transformasi yang disiapkan perusahaan untuk dapat bertahan dan tetap tumbuh di masa mendatang.

Menurut Dirut Bank BRI Sunarso, sejatinya transformasi sudah dijalankan oleh Bank BRI sejak tahun 2016. “Objek transformasi BRI dilakukan di dua area, yakni digital dan culture dan pandemi yang terjadi menjadi akselerator transformasi tersebut,” ujarnya pada acara halal bi halal virtual Bank BRI dengan pemimpin redaksi media massa yang tergabung Forum Pemred di Jakarta, Jumat (5/6).

Kegiatan halal bi halal secara virtual dengan para Pemred media massa nasional ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan oleh Bank BRI, seiring masih berlangsungnya masa pandemi Covid-19. Lebih dari 50 pemimpin redaksi dari berbagai media baik cetak, televisi dan online, mengikuti kegiatan  silahturahmi antara Bank BRI dengan media.

Sunarso menjelaskan, strategi BRI menghadapi New Normal terbagi menjadi tiga hal utama, yakni pada pekerja dan jaringan, teknologi informasi (IT) dan digital serta bisnis proses. Pertama, untuk pekerja dan jaringan BRI menerapkan flexy working, perubahan fungsi dan peran jaringan kantor BRI, co-working space dan penerapan protokol kesehatan di seluruh kantor BRI. Kedua, dalam hal IT dan Digital perseroan menyiapkan kehandalan sistem dan jaringan serta keamanan sehingga masyarakat mudah dan aman bertransaksi perbankan BRI.

“Yang terakhir, BRI mengubah produk, bisnis proses dan operasional menyesuaikan perilaku masyarakat seperti dengan menghadirkan pinjaman digital dan simpanan digital dengan tetap tumbuh sehat melalui selective growth,” ujarnya.

Komitmen BRI dalam menjaga kualitas bisnisnya dengan selective growth di tengah pandemi tercermin dari kinerja hingga akhir kuartal I-2020. Penyaluran kredit BRI mencapai Rp. 930,7  triliun atau tumbuh 10,1% (yoy), di mana pertumbuhan ini di atas rata rata industri perbankan nasional.

Selain terus mengucurkan kredit, BRI juga gencar melakukan restrukturisasi pinjaman usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak Covid-19. Hingga akhir Mei 2020 tercatat BRI telah melakukan restrukturisasi terhadap 2,3 juta pelaku UMKM dengan total pinjaman mencapai Rp 140,24 Triliun.

“Dengan strategi yang telah disiapkan dan dengan pengelolaan manajemen risiko yang memadai, Bank BRI optimistis dapat melalui pandemi ini dengan tetap menjaga kualitas bisnisnya serta mencapai visi untuk menjadi The Most Valuable Bank and Home To The Best Talent” ujarnya.

Sementara itu, data OJK hingga 10 Mei 2020, sudah ada 3,42 juta debitur UMKM dengan nilai kredit Rp167,1 triliun yang sudah direstrukturisasi. Menurut Sunarso, perseroan sampai saat ini tetap fokus menyalurkan bantuan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Kami akan fokus kepada UMKM, salah satunya dengan menaikkelaskan UMKM. Kami sudah siapkan aplikasinya untuk meningkatkan kapasitas maupun pengembangan usaha,” ujarnya.

Selain fokus restrukturisasi, BRI juga mempersiapkan diri dalam menyambut new normal.  Antara lain BRI juga fokus mengembangkan inisiatif bisinis digital melalui BRI Stars, BRI Spot, BRISIM, dan BRISMART. Transformasi BRI menurut Sunarso, dilakukan di dua area, yakni digital dan culture dan pandemi yang terjadi menjadi akselerator transformasi tersebut.

Sebelumnya, OJK telah memberikan kelonggaran/relaksasi kredit usaha mikro dan usaha kecil untuk plafon di bawah Rp 10 miliar baik kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh bank maupun industri keuangan non bank. Dalam kebijakan ini, OJK memberikan keringanan berupa penundaan cicilan sampai dengan satu tahun dan penurunan bunga.

Aturan ini tertuang dalam POJK No.11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical. Dalam surat edaran OJK tersebut, perlakuan khusus ini diberikan pada debitur bank bagi yang usahanya secara langsung atau tidak langsung terdampak penyebaran Covid-19. mohar

 

BERITA TERKAIT

KANTOR PUSAT STARTUP PINDAH KE NEGARA LAIN: - Ada Insentif Lebih Memikat Dibanding Indonesia?

  Jakarta-Traveloka dan sejumlah Startup dari negara lain memindahkan kantor pusatnya ke negara tetangga Indonesia seperti Singapura dan India. Alasan…

Paket Stimulus Upaya Pemerintah Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rp

NERACA Jakarta – Pemerintah resmi meluncurkan enam paket stimulus ekonomi sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta…

Judi Daring Susupi Situs Pemda, Aparat Bertindak Tegas

NERACA Jakarta — Judi daring kini kian marak dan bahkan menyusup ke situs-situs resmi milik Pemerintah Daerah (Pemda). Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

KANTOR PUSAT STARTUP PINDAH KE NEGARA LAIN: - Ada Insentif Lebih Memikat Dibanding Indonesia?

  Jakarta-Traveloka dan sejumlah Startup dari negara lain memindahkan kantor pusatnya ke negara tetangga Indonesia seperti Singapura dan India. Alasan…

Paket Stimulus Upaya Pemerintah Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rp

NERACA Jakarta – Pemerintah resmi meluncurkan enam paket stimulus ekonomi sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta…

Judi Daring Susupi Situs Pemda, Aparat Bertindak Tegas

NERACA Jakarta — Judi daring kini kian marak dan bahkan menyusup ke situs-situs resmi milik Pemerintah Daerah (Pemda). Kementerian Komunikasi…