Air Minum yang Higienis dan Praktis, Sangat Dibutuhkan Saat Banjir
NERACA
Jakarta – Musibah banjir yang melanda sebagian besar wilayah di Jakarta, Bekasi dan Tangerang awal tahun 2020 ini memberikan satu pelajaran tentang pentingnya air mineral kemasan plastik sebagai sumber hidrasi terbaik.
Air kemasan plastik PET telah menunjukkan keunggulan dalam melindungi kualitas air minum kemasan, yang sangat dibutuhkan pada saat bencana, termasuk bencana banjir.
Pakar polimer Institut Teknologi Bandung, DR. Ahmad Zainal Abidin, menegaskan bahwa air dalam botol plastik PET sudah lama menjadi solusi bagi kebutuhan air minum, karena higienis dan praktis.
“Sebab air mineral menggunakan kemasan yang baik karena telah menerapkan standar produksi yang ketat. Sehingga dari kualitas bisa dipastikan aman,” kata Ahmad, Jumat (3/1).
Selain higienis, tambah Ahmad, air mineral juga sangat praktis karena dapat langsung digunakan para pengungsi tanpa harus memasak air minum terlebih dahulu, atau menggunakan gelas dan tumbler yang harus dicuci disaat air bersih sulit didapat.
Karena itu ia menegaskan bahwa pelarangan air minum dalam kemasan botol plastik yang selama ini terus digaungkan sejumlah lembaga dan Kementerian sebagai kebijakan yang keliru."Kondisi di pos-pos pengungsian ini membuktikan bahwa masyarakat masih sangat membutuhkan air minum kemasan dalam botol plastik sebagai sumber hidrasi terbaik,” tambahnya.
Selama ini, kata Ahmad, terjadi kesalahpahaman di masyarakat yang menganggap botol PET sebagai biang keladi kerusakan lingkungan."PET mendapat stigma negatif karena dianggap tidak ramah lingkungan. Padahal sudah jelas dan tegas manfaat dari air minum yang menggunakan kemasan PET ini,” ujarnya.
Selain sangat dibutuhkan pada saat bencana termasuk banjir, air kemasan botol PET juga memiliki banyak manfaat yang bernilai ekonomis.
Ahmad menjelaskan, kemasan botol PET merupakan mata pencaharian bagi banyak kalangan. Mulai dari pembuat botol PET, para pekerja pabrik air minum dalam kemasan, hingga para pemulung dan industri daur ulang botol PET.
“Jadi tidak hanya produk air kemasannya yang berguna, bahkan kemasan PET dari air mineral itupun setelah menjadi sampah masih sangat bermanfaat,” ujarnya.
"Sampah botol PET justru merupakan barang berharga yang menjadi aset dan sangat berkontribusi bagi perekonomian Indonesia. Sebab semua komponennya, mulai dari tutup, body, dan labelnya, bisa dimanfaatkan kembali untuk dikelola menjadi bahan yang bernilai ekonomi tinggi," tegasnya.
Ahmad menambahkan bahwa sampah botol PET bisa didaur ulang menjadi aneka ragam produk yang bermanfaat.“Itu sebabnya mengapa botol PET dicari pemulung dari pagi sampai pagi lagi. Karena memang kebutuhan industri daur ulang terhadap sampah botol PET sangat tinggi," tambahnya.
Karena tingginya kebutuhan terhadap sampah botol PET ini, tidak heran bila kemasan botol PET telah memberikan keuntungan kepada hampir 5 juta orang pemulung di seluruh Indonesia.
Athika Fauzyah anggota #komunitasplastikuntukkebaikan membenarkan pernyataan Ahmad Zainal saat memberikan bantuan air mineral kepada korban banjir di Ciledug Indah.
Athika menambahkan, para pengungsi saat ini sangat membutuhkan air minum yang higienis. Selain aman dan higienis, dalam kondisi darurat di pos pengungsian ini, masyarakat membutuhkan makanan dan minuman yang praktis dan siap santap agar dapat langsung digunakan memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Athika, selain aman dan sehat, air mineral juga praktis untuk kebutuhan para pengungsi. Mohar
NERACA Bandung - Bahas tiga poin krusial, Perhimpunan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (PBPSK) gelar pertemuan dengan Bagian Hukum Pemerintah Provinsi…
NERACA Sukabumi - Hampir sepekan lebih, sejumlah cabai di Pasar Gudang dan Pelita Kota Sukabumi alami penurunan harga. Seperti, cabai…
NERACA Depok - Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran (FK-UPN) Jakarta dalam kegiatan Seminar & Workshop Kerjasama Pentahelix 2025, mengingatkan…
NERACA Bandung - Bahas tiga poin krusial, Perhimpunan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (PBPSK) gelar pertemuan dengan Bagian Hukum Pemerintah Provinsi…
NERACA Sukabumi - Hampir sepekan lebih, sejumlah cabai di Pasar Gudang dan Pelita Kota Sukabumi alami penurunan harga. Seperti, cabai…
NERACA Depok - Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran (FK-UPN) Jakarta dalam kegiatan Seminar & Workshop Kerjasama Pentahelix 2025, mengingatkan…