Kemenkeu Berharap Realisasi Belanja Membaik

 

 

NERACA

 

Jakarta - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengharapkan realisasi belanja pemerintah yang sempat menurun di triwulan III-2019 akan membaik pada triwulan berikutnya. "Kalau kuartal satu dan dua lebih tinggi, kuartal tiga agak melemah, nanti akan naik lagi di kuartal empat," kata Askolani di Jakarta, Kamis (7/11).

Askolani mengatakan saat ini terdapat pola penyerapan belanja pemerintah yang lebih optimal sejak awal tahun dan kondisi itu memberikan dampak positif kepada pertumbuhan konsumsi pemerintah. Namun, menurut dia, realisasi tersebut akan melambat di triwulan III-2019 sesuai pola musiman dan nantinya akan kembali meningkat seiring dengan tingginya belanja pegawai, barang maupun modal jelang akhir tahun. “Ini normal saja. Ini proses, nanti Insya Allah akan cepat jalannya," ujarnya.

 

Dalam Raker dengan Komisi XI DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui realisasi belanja modal kementerian dan lembaga (K/L) melalui APBN 2019 baru mencapai Rp 80,4 triliun per September 2019. “Realisasi belanja modal ini mungkin yang terendah dibandingkan dengan kategori belanja lainnya. Belanja modal terus didorong untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi,” tutur Sri Mulyani.

 

Hingga September, belanja modal pemerintah baru memenuhi 42,5% dari pagu APBN 2019 yang sebesar Rp 189,34 triliun. Sementara, realisasi belanja pegawai telah mencapai 82,3% dari pagu-nya atau sebesar Rp 184,7 triliun per akhir September lalu. Serapan belanja pegawai tersebut merupakan yang tertinggi dalam kurun empat tahun terakhir untuk periode Januari-September.

 

Begitu juga dengan belanja barang per September 2019 yang mencatat rekor penyerapan tertinggi dalam empat tahun terakhir. Belanja barang mencapai Rp 204,2 triliun atau memenuhi 59,25 pagu yang ditetapkan yaitu Rp 344,64 triliun. Adapun, serapan belanja bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah telah mencapai 89,5% dari pagu atau sebesar Rp 86,9 triliun dari target Rp 97,06 triliun. “Belanja bansos ini fokus untuk upaya penurunan kemiskinan di mana kita telah melakukan frontloading atau diberikan di muka dalam jumlah cukup besar untuk PKH (program keluarga harapan) dan kenaikannya,” tandas Sri Mulyani.


Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2019 sebesar 5,02 persen atau melambat dibandingkan periode sama dalam tiga tahun terakhir. Salah satu komponen Produk Domestik Bruto (PDB) yang berkontribusi pada perlambatan ekonomi tersebut adalah konsumsi pemerintah yang hanya tumbuh 0,98 persen. Padahal dalam periode yang sama pada 2017 konsumsi pemerintah dapat tumbuh hingga 3,46 persen dan sebesar 6,27 persen pada 2018. Kinerja yang menurun ini juga tidak sebaik pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan I-2019 sebesar 5,2 persen dan triwulan II-2019 sebesar 8,25 persen.

 

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara sebelumnya juga mengatakan bahwa penurunan pertumbuhan konsumsi pemerintah memang disebabkan oleh adanya shifting pengeluaran. Meski terdapat shifting pengeluaran pemerintah yang menumpuk pada kuartal II/2019, Suahasil mengatakan belanja pemerintah akan terus didorong dalam rangka menstimulus perekonomian di tengah tekanan global dan dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi tetap pada angka 5%.

 

Hal ini terutama karena pemerintah telah memperlebar defisit pada angka 2%-2,2% dari PDB dalam rangka menstimulus perekonomian. "Support APBN akan kita berikan dengan belanja yang terus dikeluarkan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi," ujarnya, Rabu (6/11).

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…