Mau Berbisnis? Jangan Kesampingkan Masalah Legal

NERACA

Jakarta - Kini, orang akan dengan mudah melakukan bisnis, baik yang menawarkan jasa maupun produk. Namun satu hal yang perlu ditekankan oleh pebisnis yakni masalah legalitas. Meski terlihat sepele, namun dampaknya legalitas bisa menjadi besar. Hal itu yang ingin disampaikan oleh Penulis Buku Ihlegal, Jangan Tunggu Kasus Baru Ngurus, Husni Farid Abdat dan Ibrahim Alwini. 

Menurut Husni, masih banyak pebisnis yang mengesampingkan soal legalitas. Karena mengurus legal itu mengerikan, mengeluarkan banyak dana. "Itu semua karena ketidakpahaman soal legal. Diawal-awal bisnis, pasti yang dipentingkan utama yakni marketing, branding, produksi dan lain lain. Sementara legal dikesampingkan. Ini semua karena mindsetnya," jelas Husni disela-sela peluncuran buku Ihlegal, Jangan Tunggu Kasus, Baru Ngurus di Jakarta, Kamis (26/6). 

Masalah mindset itulah yang menjadi penekanan Husni dan Ibrahim dalam buku tersebut. Setidaknya, ia ingin merubah mindset itu dalam tiga bab utama dibukunya. "Kita ingin merubah mindset itu, jangan sampai masalah datang, baru setelah itu mengurus soal legalitasnya. Buku ini akan menjadi pedoman bagi semua orang untuk melek terhadap hukum. Terlebih kami telah berpengalaman selama 15 tahun di bidang legal, dan kami menyajikan kisah nyata dalam buku tersebut," kata Husni. 

Husni merupakan Founder dan CEO Hibra dan Managing Partners di HFA Lawyers. Sementara Ibrahim memiliki pengalaman 11 tahun menangani permasalahan kompleks terkait dengan transaksi korporasi. Husni menyampaikan bahwa dalam dunia bisnis, permasalah hukum akan selalu ada. "Akan tetapi mengurus masalah legal itu bisa mengantisipasi dan meminimalisir risiko dan pelanggaran-pelanggaran masalah hukum lainnya. Buku ini juga akan menjelaskan bagaimana menanggulangi permasalah-permasalahan legal," katanya.  

Ia pun kerap mendapatkan masalah-masalah hukum seperti permasalah dengan partner bisnis, pecah kongsi, masalah merek, utang piutang, masalah ketenagakerjaan karena tidak diatur dalam perjanjian kerja. Maka dari, ia meminta masyarakat untuk merubah mindset terhadap legal. "Pahami kebutuhan legal untuk usaha dan tau bagaimana menanggulangi masalah hukum. Semoga buku ini menjadi pedoman bagi pelaku usaha," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

FiberStar Kolaborasi dengan Incognito Software Systems untuk Perkuat Daya Saing di Industri Telekomunikasi

  NERACA Jakarta – Persaingan di industri telekomunikasi dan layanan internet di Indonesia semakin ketat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelanggan…

Berkontribusi Pada Sustainability & SDGs, CHARM Rilis Bio Materials Organic Cotton Type

  NERACA Jakarta - PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) meluncurkan produk terbaru pembalut wanita CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic…

Gaya Hidup Hemat Dimulai dari Memilih AC yang Tepat

NERACA Jakarta – Menerapkan gaya hidup hemat menjadi salah satu pilihan masyarakat dengan memprioritaskan kebutuhan, menghindari pemborosan serta menghemat pengeluaran.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

FiberStar Kolaborasi dengan Incognito Software Systems untuk Perkuat Daya Saing di Industri Telekomunikasi

  NERACA Jakarta – Persaingan di industri telekomunikasi dan layanan internet di Indonesia semakin ketat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelanggan…

Berkontribusi Pada Sustainability & SDGs, CHARM Rilis Bio Materials Organic Cotton Type

  NERACA Jakarta - PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) meluncurkan produk terbaru pembalut wanita CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic…

Gaya Hidup Hemat Dimulai dari Memilih AC yang Tepat

NERACA Jakarta – Menerapkan gaya hidup hemat menjadi salah satu pilihan masyarakat dengan memprioritaskan kebutuhan, menghindari pemborosan serta menghemat pengeluaran.…