Lagi, Bank Mandiri Kurangi Porsi Saham di MAGI

NERACA

Jakarta – Kurangi porsi saham di PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bakal melepas 20% saham miliknya. Rencananya, perseroan akan melepas sahamnya pada tahun depan kepada investor strategis. "Mungkin tahun depan, sedang dalam proses bertemu dengan investor strategis yang belum bisa kami sebut namanya," kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri, Hery Gunardi di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, dengan melepas MAGI pun sebenarnya tidak masalah dengan bisnis asuransi Bank Mandiri ke depan karena masih bisa memasarkan asuransi bancansurance. "Kalau dilihat, tidak harus punya perusahaan asuransi kan? Kami terima fee dari bancansurance saja," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Investor Relation Bank Mandiri Yohan Setio mengatakan, Bank Mandiri terus memantau kinerja perusahaan anak. Sehingga, jika ada yang perlu kurangi porsi sahamnya, maka perusahaan akan mengurangi porsi saham untuk dipindahkan ke anak usaha yang memiliki potensi besar. "Sinergi dengan Mandiri dan lebih besar dampaknya ke kami," jelasnya.

Sebagai informasi, pelepasan 20% saham milik bank Mandiri sebenanrnya sudah dilakukan secara bertahap sejak lama. Sebelumnya, Bank Mandiri memiliki saham MAGI sebesar 60% dan dibeli oleh AXA sebesar 40%. Namun, sisa 20% saham milik Mandiri, tidak bisa dibeli lagi oleh AXA karena perusahaan asing hanya diperbolehkan menguasai maksimal 80% saham di perusahaan asuransi di Tanah Air.  Seperti diketahui, selain memiliki MAGI, Bank Mandiri saat ini juga memiliki perusahaan asuransi lainnya yaitu AXA Mandiri Financial Services yang bergerak di bidang asuransi jiwa dengan kepemilikan 51%, sedangkan 49% milik AXA.

Sementara dalam penyaluran kreditnya, perseroan telah menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur hingga Rp 203,4 triliun di semester pertama 2019. Angka ini tumbuh 22,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan menjelaskan telah menyalurkan pembiayaan ke 7 sektor infrastruktur utama yakni transportasi Rp 39,6 triliun, tenaga listrik Rp 43,9 triliun, migas dan energi terbarukan Rp 37,2 triliun, konstruksi Rp 17,2 triliun.

Selaras dengan outlook pertumbuhan Indonesia yang positif hingga akhir tahun nanti, Bank Mandiri sangat optimis dapat membukukan target pertumbuhan kredit di kisaran 11%-12%.”Untuk itu, kami berupaya terus memperkuat pendanaan untuk menjaga kesehatan likuiditas perusahaan agar dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan berkualitas," tutur Hery.

Bank Mandiri terus menunjukkan konsistensi dalam perbaikan kualitas kredit, dimana penurunan NPL gross menjadi 2,59% disebabkan oleh pengendalian manajemen risiko dan perbaikan kualitas kredit di hampir seluruh segmen bisnis. Rasio NPL gross tersebut merupakan angka terendah sejak triwulan III 2015.

Hery menambahkan, strategi pertumbuhan Bank Mandiri saat ini lebih mengutamakan sustainabilitas jangka panjang, dimana pengukuran kinerja tidak semata-mata diukur dari angka akhir periode (ending balance), melainkan menggunakan saldo rata-rata (average balance). Hal ini terbukti efektif yang dilihat dari pertumbuhan kredit rata-rata perseroan secara bank only yang tumbuh cukup baik 12,1% YoY.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…