Saat berpuasa, kesehatan gigi dan mulut sering kali luput dari perhatian. Akibatnya, beberapa penyakit kerap muncul seperti sariawan. Dokter gigi Ratu Mirah Afifah menjelaskan sariawan dipicu oleh beberapa penyebab seperti luka akibat menggosok gigi, tergigit, kekurangan cairan, vitamin, zat besi, stres dan perubahan hormon untuk wanita hamil dan menstruasi. Pada bulan puasa, potensi terkena sariawan biasanya meningkat lantaran kebiasaan makan dan minum yang berubah."Sebetulnya bukan karena puasa jadi bikin sariawan, cuman ketika puasa kebiasaan makan dan minum berkurang. Itu bisa disiasati," kata Ratu dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (23/5).
Ratu menyebut salah satu cara untuk mencegah sariawan adalah dengan mengonsumsi cairan yang cukup. Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan, orang dewasa dianjurkan mengonsumsi sebanyak 2 liter air atau 8 gelas perhari untuk mencukupi kebutuhan cairan. Saat berpuasa, pola minum ini dapat di bagi saat sahur hingga menjelang tidur.
Selain itu, Ratu menyarankan agar banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya akan vitamin C dan E. Makanan ini baik untuk mencegah sariawan. Dia juga meminta untuk menghindari makanan yang memiliki rasa ekstrem seperti terlalu panas, dingin, pedas, dan asam. "Makanan yang ekstrem itu dapat membuat lapisan rongga mulut menjadi lebih rentan terkena sariawan setelah seharian kering karena tidak mengonsumsi apa-apa," tutur Ratu yang saat ini menjabat sebagai Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Unilever Indonesia.
Mulut yang kering membuat bakteri dan jamur lebih cepat berkembang biak. Oleh karena itu, Ratu juga menyarankan agar kebersihan rongga mulut lebih diperhatikan saat berpuasa. Dia bahakan menganjurkan untuk meningkatkan frekuensi menggosok gigi dari yang hanya dua kali sehari pada hari biasa menjadi tiga kali sehari saat berpuasa."Sikat gigi sesudah sahur, kemudian setelah berbuka puasa, dan sebelum tidur," ujar Ratu.
Di sisi lain, gangguan mulut seperti sariawan kerap dialami setiap orang. Disebut juga stomatitis, sariawan merupakan reaksi peradangan pada mukosa mulut atau lapisan kulit dalam mulut, yang biasanya disertai lubang atau luka pada mukosa.Dikutip dari Right Diagnosis, sariawan juga merupakan sindrom gangguan penyerapan nutrisi pada tubuh. Ada tiga tipe sariawan yang umum ditemui yakni sariawan celiac, sariawan tropikal dan sariawan non tropikal.
1. Sariawan celiac
Sariawan dapat timbul karena penyakit autoimun atau kondisi daya tahan tubuh yang menyerang diri sendiri. Salah satu penyakit autoimun ialah penyakit celiac. Penyakit celiac disebabkan oleh faktor genetis atau keturunan. Ia memengaruhi usus kecil dan kemampuan tubuh untuk mencerna serta menyerap nutrisi makanan. Dilansir dari Hello Sehat, penyakit celiac juga dikenal sebagai intoleransi gluten. Gluten adalah protein yang ditemukan pada bahan makanan seperti gandum dan barley.
Mereka yang menderita celiac, reaksi kekebalan terhadap gluten menciptakan racun. Racun dapat merusak vili di dalam usus kecil sehingga menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Akibatnya, tubuh kekurangan gizi.
2. Sariawan tropikal
Disebut sariawan tropikal karena penyakit ini banyak ditemukan pada wilayah tropis seperti Kepulauan Karibia, India, Afrika Selatan dan Asia Tenggara. Sariawan tropikal disebabkan oleh peradangan pada usus kecil. Peradangan mengakibatkan tubuh kesulitan untuk menyerap nutrisi makanan. Dilansir dari Health Line, kondisi ini biasa disebut malabsorpsi.
Kedua, mengatasi malabsorpsi. Dokter akan memberikan terapi untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral dan elektrolit tubuh. Asam folat dan vitamin B12 akan segera diberikan pada penderita sariawan tropikal.
3. Sariawan nontropikal
Jenis ketiga sariawan dikenal dengan nama sariawan nontropikal. Ia penyakit yang belum diketahui diketahui penyebabnya. Menurut Mandred W. Comfort dalam Jurnal Gastroenterology, penyakit ini dapat muncul pada orang dewasa yang hidup di wilayah beriklim panas. Penyakit sariawan nontropikla ditandai dengan gangguan penyerapan nutrisi dan motilitas (kemampuan otot usus untuk berkontraksi) usus kecil.
Gangguan ini menyebabkan tubuh tidak mampu menyerap semua nutrisi termasuk lemak, protein, karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan bahkan air. Mandred menyebut terapi penyakit ini pertama diarahkan pada pengendalian malabsorpsi dan koreksi pada kekurangan nutrisi. Standart terapi yang biasa diterapkan ialah diet bebas gluten
Bibir sumbing adalah deformitas atau kelainan yang terjadi ketika bibir atau langit-langit mulut tidak terbentuk sempurna saat masa kehamilan. Sebagai informasi,…
Kanker kolorektal yang mencakup kanker usus besar dan rektum, dulu sering dikaitkan dengan usia lanjut, namun dalam beberapa tahun terakhir,…
Dokter spesialis gizi klinik lulusan Universitas Indonesia dr. S. Dian Rachmawati Sp.GK membagikan kiat mencegah penyakit umum atau common illness yang…
Bibir sumbing adalah deformitas atau kelainan yang terjadi ketika bibir atau langit-langit mulut tidak terbentuk sempurna saat masa kehamilan. Sebagai informasi,…
Kanker kolorektal yang mencakup kanker usus besar dan rektum, dulu sering dikaitkan dengan usia lanjut, namun dalam beberapa tahun terakhir,…
Dokter spesialis gizi klinik lulusan Universitas Indonesia dr. S. Dian Rachmawati Sp.GK membagikan kiat mencegah penyakit umum atau common illness yang…