Tren Pelemahan IHSG - BEI Sesumbar Minat IPO Tidak Surut

NERACA

Jakarta – Tren pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa hari terakhir sebagai aksi antisipasi investor terhadap sentimen rencana kenaikan The Fed rate, mendorong pihak BEI untuk menyakinkan para investor untuk tidak panik melakukan aksi ambil untung.

Menurut Direktur BEI, Samsul Hidayat, tren pelemahan indeks BEI tidak akan berlangsung lama dan dirinya menyakini kondisi tersebut tidak mempengaruhi minat perusahaan untuk menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Pasalnya, IPO sendiri sudah dipersiapkan sejak jauh hari dan bukan sekejap. "IPO justru sedang semangat. IPO tentunya berbeda dengan secondary, dalam artian IPO sudah direncanakan lama dan rasanya sudah ada kegiatan pre-marketing,"ujarnya di Jakarta, Selasa (20/3).

Menurut Samsul, gambaran pricing sudah ditentukan terlebih dahulu oleh manajemen yang sedang mempersiapkan IPO. Lagipula, Samsul menyebut, di pipeline bursa, IPO juga masih cukup ramai. Pihak BEI mencatat ada 16 perusahaan yang akan mencatatkan saham di BEI sepanjang semester I-2018. Tiga di antaranya merupakan anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Hamdi Hassyarbaini, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI pernah bilang, sudah ada 16 di pipeline untuk IPO sampai sekarang. Dia mengaku, minat perusahaan untuk go public pada semester I ini cukup banyak. Alasannya karena kondisi makro ekonomi Indonesia terus membaik.”Kondisi makro kita kan bagus yah sekarang. Makanya semester I tahun ini jumlahnya banyak (IPO)," ujar Hamdi. 

Hamdi lebih jauh menjelaskan, dari 16 perusahaan yang akan listing di BEI, tiga di antaranya merupakan anak usaha perusahaan pelat merah, yaitu PT BRI Syariah, PT Tugupratama Indonesia, dan PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty). Sementara untuk target listing 16 perusahaan tersebut, diungkapkannya akan dilakukan di semester I-2018 dengan menggunakan buku Desember.”Ya kalau di pipeline sih kita usahakan semester I. Kan pakai buku Desember. Ya mudah-mudahan mereka bisa," tandasnya. 

Untuk diketahui, sudah ada beberapa perusahaan yang masuk pipeline IPO semester ini. Di antaranya adalah PT BTPN Syariah Tbk, PT Sky Energy Indonesia Tbk, PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk, dan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk. Sementara mengakhiri perdagangan saham di BEI, Selas (20/3), IHSG ditutup melemah 45,99 poin atau 0,73% menjadi 6.243,57, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 8,89 poin (0,86%) menjadi 1.027,22.”Pelemahan IHSG bukan berarti kondisi Indonesia tidak bagus, karena memang investor melihat ada kesempatan investasi di luar," ujar Vice President Research Artha Sekuritas, Frederik Rasali.

Menurut dia, keluarnya investor dari pasar saham domestik karena adanya potensi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, situasi itu membuat investor menilai imbal hasil investasi di Amerika Serikat menjadi lebih menarik dibandingkan negara lain, termasuk Indonesia.”Jadi, sifatnya hanya sementara, setelah ada keputusan The Fed investor akan kembali mengincar Indonesia," katanya.

BERITA TERKAIT

Peduli Lingkungan dan Berkelanjutan - Midea Indonesia Tanam Coral dan Rumput Laut

Rayakan hari jadinya ke-15, Midea Electronics Indonesia menggelar kegiatan pelestarian lingkungan di Pulau Tidung Kecil, Jakarta. Dalam kegiatan ini, Midea…

Bidik Pasar Menengah Atas - Lagi, PT Timah Properti Hadirkan Kluster Baru Alexandrite

Mengulang kesuksesan penjualan properti di tahun sebelumnya, PT Timah Karya Persada Properti (Timah Properti) yang merupakan anak usaha dari PT…

Perpanjang Kemitraan JA Worldwide - FWD Group Dorong Pertumbuhan Literasi Keuangan

Perluas dampak positif bagi masyarakat dalam pemberdayaan,  FWD Group Holdings Limited (FWD) resmi memperpanjang kemitraan selama tiga tahun bersama JA…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Lingkungan dan Berkelanjutan - Midea Indonesia Tanam Coral dan Rumput Laut

Rayakan hari jadinya ke-15, Midea Electronics Indonesia menggelar kegiatan pelestarian lingkungan di Pulau Tidung Kecil, Jakarta. Dalam kegiatan ini, Midea…

Bidik Pasar Menengah Atas - Lagi, PT Timah Properti Hadirkan Kluster Baru Alexandrite

Mengulang kesuksesan penjualan properti di tahun sebelumnya, PT Timah Karya Persada Properti (Timah Properti) yang merupakan anak usaha dari PT…

Perpanjang Kemitraan JA Worldwide - FWD Group Dorong Pertumbuhan Literasi Keuangan

Perluas dampak positif bagi masyarakat dalam pemberdayaan,  FWD Group Holdings Limited (FWD) resmi memperpanjang kemitraan selama tiga tahun bersama JA…