Banjir Produk Impor Sweetener - Pendapatan Budi Starch Menyusut 2,38%

NERACA

Jakarta – Sepanjang kuartal tiga tahun ini, penjualan PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) terkoreksi 2,38% menjadi Rp1,86 triliun dari posisi sebelumnya di priode yang sama tahun lalu Rp1,9 triliun. Turunnya penjualan sweetener perusahaan dituding menjadi biang keladi turunnya laporan penjualan perusahaan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, penjualan sweetener mengalami penurunan sebesar 16% akibat banjirnya produk import sejenis. Sementara terkait dengan penetrasi pasar, BUDI masih mengandalkan pasar domestik sebagai lahan pengembangan bisnisnya. Hal itu terlihat dari komposisi penjualan di tingkat domestik yang mencapai 97% dari total penjualan atau sekitar Rp1,8 triliun dari total penjualan. Sementara 3% tersisa atau sekitar Rp55,84 miliar didistribusikan ke luar negeri. 

Meskipun pos penjualan mengalami penyusutan tipis, perseroan tetap sukses membukukan peningkatan laba. Tercatat laba bersih Budi Starch tumbuh menjadi Rp33,4 miliar di September 2017 dari posisi sebelumnya Rp30,1 miliar. Di samping itu, dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk memenuhi energi listrik Nasional, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik untuk Kelebihan Tenaga Listrik (excess power) dengan PLN dengan jumlah maksimal sebesar 7 MW dan harga Rp1.034 per kWh efektif mulai September 2017.

Untuk menggenjot produksi, saat ini perseroan tengah dalam tahap pembangunan pabrik fruktosa yang berlokasi di wilayah Krian, Jawa Timur. Pabrik anyar ini nantinya bakal memiliki kapasitas produksi sebesar 36 ribu ton per tahun. Perseroan juga dalam tahap pembangunan pabrik Tapioka yang berada di wilayah Lampung. Nantinya, pabrik ini diharapkan mampu menghasilkan barang produksi sebanyak 90 ribu ton per tahun

Sebelumnya, emiten produsen tepung tapioka ini menyampaikan rencana mengakuisisi pabrik tepung tapioka di Lampung pada akhir semester pertama 2018. Objek yang bakal diakuisisi berupa pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 30.000 ton tapioka per tahun. Karena pabrik lama, harus merevitalisasi terlebih dahulu. Nilai akuisisi pabrik tepung tapioka di Lampung bakal menelan anggaran Rp 60 miliar. Budi Starch akan mencukupi kebutuhan dana tersebut dari kas internal.

Pabrik tepung tapioka di Lampung akan melengkapi 15 pabrik tepung tapioka Budi Starch yang lain. Selain pabrik tepung tapioka, mereka juga memiliki empat pabrik pemanis di Lampung, Subang, Krian, serta Solo. Ada pula satu pabrik karung plastik, namun ini untuk kebutuhan sendiri. Total kapasitas produksi terpasang semua pabrik Budi Starch mencapai 825.000 ton dengan rata-rata utilitas saat ini 55%. “Di industri agro utilisasi 60% itu sudah tinggi dan maksimal karena perlu disesuaikan jumlah bahan baku yang masuk,"kata Mawarti Wongso, Direktur PT Budi Starch & Sweetener Tbk.

Sepanjang sembilan bulan tahun ini, Budi Starch menghitung rata-rata harga jual tepung tapioka Rp 4.100 per kilogram (kg). Padahal tahun lalu harga jual sekitar Rp 5.250 per kg. Budi Starch memprediksi, harga jual tepung tapioka hingga akhir tahun 2017 bakal stabil pada level sekitar Rp 4.000. "(Harga tersebut) tidak masalah karena kebutuhan dalam negeri tetap tinggi," ujar Mawarti.

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…