Beban Pokok Naik - Laba Bersih Tiphone Mobile Terkoreksi 22%

NERACA

Jakarta - Kinerja keuangan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) kurang optimal. Kenaikan pendapatan yang tipis menyebabkan kemampuan perusahaan untuk mencetak laba berkurang. Menurut laporan keuangan perusahaan kuartal tiga 2017 yang dirilis, Rabu (1/11) disebutkan, TELE mencatat pendapatan Rp 20,42 triliun, naik sekitar 1,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 20,05 triliun.

Sementara, beban pokoknya tercatat Rp 19,29 triliun. Angka ini naik 2% dibanding kuartal III-2016 yang sebesar Rp 18,88 triliun. Akibat kenaikan itu, TELE mencatat penurunan laba kotor sekitar 4% menjadi Rp 1,12 triliun dari sebelumnya Rp 1,17 triliun. Sayangnya, sejumlah pos beban lainnya justru naik. Beban umum dan adminstrasi misalnya. Pos keuangan ini tercatat sebesar Rp 425,32 miliar dari sebelumnya Rp 415,94 miliar. Beban keuangan TELE juga meningkat 16% menjadi Rp 344,49 miliar dari sebelumnya Rp 296,47 miliar.

Alhasil, laba bersih TELE tercatat Rp 274,95 miliar. Angka ini turun 22% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 355,07 miliar. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada pernah bilang, jika dilihat pencapaian tahun lalu, dimana TELE mencetak pendapatan bersih sebesar Rp 27,3 triliun naik 24% dari tahun 2015, maka tahun ini seharusnya diperkirakan dapat lebih meningkat. Kenaikan tersebut sebagian besar disumbangkan dari pendapatan bisnis voucher yang memberikan kontribusi sekitar 80% dari pendapatan perseroan.Ditambah lagi di tahun ini akan ada pengembangan layanan 4G LTE, sehingga masyarakat pun tertarik untuk migrasi ke layanan tersebut. "Maka dari itu, permintaan akan voucher pulsa maupun data diperkirakan dapat meningkat," ujar Reza.

Sementara analis OSO Sekuritas, Riska Afriani menuturkan, prospek TELE cukup bagus. Sebab, setiap tahunnya pendapatannya terus tumbuh. Tercatat kontribusi pendapatan voucher di tahun 2016 meningkat menjadi 78.6% dari sebelumnya 65.4%. "Sementara untuk telephone turun menjadi 21.4% dari sebelumnya 34.6%,"kata Riska.

Hingga kuartal I-2017, TELE mencetak pendapatan bersih Rp 6,41 triliun atau naik 2,3% yoy. Sedangkan laba bersihnya mencapai Rp 117,3 miliar atau naik 5,7% yoy. Aditya memproyeksi TELE dapat mencetak pendapatan hingga akhir tahun sebesar Rp 31,21 triliun tumbuh 14,2% dan laba bersih tumbuh 20,5% menjadi Rp 564 miliar.

 

 

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…