Bangun Lima Pabrik Baru - Sari Roti Kantungi Izin Gelar Rights Issue

NERACA

Jakarta – Danai pembangunan pabrik baru, termasuk di Filipina, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan mengandalkan pendanaan lewat aksi korporasi penerbitan saham baru atau rights issue. Dimana perseoan telah mengantungi persetujuan dari pemegang saham lewat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk melaksanakan penawaran umum terbatas I dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.

Emiten produsen Sari Roti ini dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, perseroan berharap bisa memperoleh dana segar melalui penerbitan 1,15 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Rencananya, dana hasil rights issue akan digunakan untuk membangun 4-5 pabrik baru di dalam dan luar pulau Jawa dan di Filipina dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, dana akan digunakan untuk produksi roti beku dan pastry. “Rencana pengembangan fasilitas produksi tersebut sejalan dengan upaya memastikan pertumbuhan yang berkesinambungan dalam merealisasikan visi perseroan menjadi salah satu produsen roti terbesar di Asia Tenggara," kata Alex Chin, Direktur Independen PT Nippon Indosari Corpindo di Jakarta, kemarin.

Saat ini ROTI telah memproduksi 68 varian produk sari roti, yang terdiri dari jenis roti tawar, roti manis dan kue. Menurut manajemen ROTI, kapasitas produksi perseroan akan mencapai tingkat optimal pada akhir tahun 2017, sehingga ROTI merasa perlu untuk mulai membangun pabrik-pabrik baru di tahun-tahun mendatang untuk menampung bertumbuhnya permintaan dari konsumen.

Asal tahu saja, perusahaan menyiapkan dana Rp 100 miliar untuk pembangunan pabrik tersebut. Ekspansi pabrik tersebut merupakan kelanjutan aksi Nippon Indosari membentuk perusahaan patungan bersama dengan Monde Nissin Corporation. Pada 18 Februari 2016, mereka membikin joint venture bernama Sarimonde Foods Corporation. Komposisi sahamnya meliputi 55% Nippon Indosari dan 45% Monde Nissin.

Untuk di dalam negeri, ROTI akan memperkuat penetrasi pasar. Caranya dengan menbambah 45 varian roti baru. Sepuluh diantaranya sudah dirilis sejak awal tahun hingga April lalu. Di kuartal pertama 2017, ROTI mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 1,3% menjadi Rp 602 miliar. Sebelumnya di kuartal I-2016, ROTI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 610 miliar.

Tak hanya pendapatan, laba anak perusahaan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) ini juga mencatatkan penurunan yang signifikan menjadi Rp 27 miliar di kuartal I-2017. Pada kuartal I-2016 yang lalu, laba ROTI mencatatkan penurunan sebesar 67% lantaran sebelumnya perusahaan mencatatkan laba sebesar Rp 86 miliar di tahun 2017 yang lalu.

Sementara itu, beban pokok perusahaan mencatatkan peningkatan sebesar 5,8% ke angka Rp 303 miliar di kuartal 1 2017. Di kuartal pertama tahun sebelumnya, beban pokok penjualan ROTI adalah sebesar Rp 286 miliar. Retur penjualan Sari Roti meningkat cukup tajam sehingga menyebabkan penurunan yang signifikan dari pendapatan Sari Roti. Retur penjualan Sari Roti di kuartal 1 2017 adalah sebesar Rp 144 miliar atau meningkat sebesar 74% dibandingkan dengan kuartal 1 2017 yang berada do angka Rp 82 miliar.”Karena pemain roti juga bukan hanya ROTI saja, tapi ada merek-merek lain dengan rasa dan rupa yang sama lebih murah, walaupun katakanlah rotinya lebih higienis, itu yang belum banyak ada pengaruhnya di masyarakat" kata Reza Priyambada, analis Binaartha Parama sekuritas.

Selain itu, Reza menambahkan minat masyarakat terhadap roti dan juga harga merupakan faktor yang lebih berpengaruh bagi penjualan ROTI.

BERITA TERKAIT

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…