Moody's Naikkan Peringkat Utang PWON

NERACA

Jakarta – Lembaga rating Moody’s Investors Service menaikkan peringkat utang perusahaan properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dari sebelumnya Ba3 menjadi Ba2. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, Moody's juga meningkatkan peringkat senior unsecured debt Pakuwon Prima Pte Ltd dari Ba3 menjadi Ba2. Pakuwon Prima merupakan anak usaha PWON. Moody's memberikan outlook stabil untuk surat utang tersebut. Moody's menyebut, peningkatan rating tersebut mencerminkan kemampuan PWON mencetak pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, PWON juga mampu menjaga profil likuiditas dan finansial perseroan agar tetap solid.

Kata Jacintha Poh, Vice President and Senior Analyst Moody's, kenaikakan peringkat ini didukung arus pendapatan yang seimbang dari pengembangan portofolio dan investasi properti. Moody's menyebut portofolio investasi properti PWON, yang sebagian besar terdiri dari pusat perbelanjaan, memberikan pendapatan berulang yang stabil. Hal ini mengurangi volatilitas arus kas yang kerap terjadi dalam bisnis properti.

PWON juga tetap sanggup meraup pertumbuhan pendapatan di tengah memburuknya bisnis properti dalam negeri. Dalam periode 12 yang berakhir di 31 Maret 2017, pendapatan PWON naik 6% year-on-year (yoy). Kenaikan ini didukung peningkatan pendapatan berulang 9% dan kenaikan pendapatan pengembangan 2%.

Moody's memprediksi pendapatan PWON tumbuh sekitar 10% dalam periode 12 bulan hingga 18 bulan ke depan. Di bulan Juli ini, harga saham PWON cenderung melemah. Pada perdagangan Rabu (5/7), saham PWON ditutup di Rp 630 per saham, setelah sempat mencapai Rp 645 per saham di hari sebelumnya.

PT Pakuwon Jati Tbk menganggarkan belanja modal (capital expenditure) tahun ini sebesar Rp 1,9 triliun - Rp 2 triliun.”Pendanaan capex tersebut berasal dari pinjaman perbankan dan kas internal perusahaan dengan porsinya sekitar 50:50,”kata Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON.

Disebutkan, proyek-proyek yang akan dikembangkan dengan belanja modal ini, diantaranya seperti proyek Kota Kasablanca dengan nama proyek Angelo, Bella, dan Chianti. Pengembangan Tunjungan City dengan nama proyek One Icon, Pakuwon Tower. Selain itu, ada pengembangan Pakuwon City untuk proyek Amor, dan pengembangan Pakuwon Mall dengan nama proyek Anderson, La Riz dan Benson.

Sampai dengan kuartal 1-2017, PWON mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,37 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan 10,61% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dimana tercatat Rp 1,24 triliun. Sedangkan secara bottom line, laba bersih PWON pada kuartal 1-2017 tercatat sebesar Rp 347,88 miliar. Angka ini menurun 35,95% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 543,22 miliar. Laba bersih PWON tertekan lantaran, emiten ini mendapat penalti atas penebusan utang obligasi sebesar Rp 153,66 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Kolaborasi dengan Superbank - Produk OVO Nabung Tawarkan Bunga 5% Per Tahun

Perkuat posisi dalam ekosistem keuangan digital di Indonesia, OVO (PT Visionet Internasional), platform pembayaran digital terkemuka di Indonesia bekerja sama…

Ratusan Gerai Tutup - TGUK Telan Pil Pahit Pelemahan Daya Beli

NERACA Jakarta – Menurunnya daya beli masyarakat memberikan dampak berarti terhadap pelaku usaha dan industri ritel, termasuk Food and beverage…

Sesuaikan Dinamika Pasar - Cita Mineral Targetkan Produksi Bauksit 4,7 Juta Ton

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menargetkan produksi bauksit pada tahun 2025 di kisaran 4,7 juta…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kolaborasi dengan Superbank - Produk OVO Nabung Tawarkan Bunga 5% Per Tahun

Perkuat posisi dalam ekosistem keuangan digital di Indonesia, OVO (PT Visionet Internasional), platform pembayaran digital terkemuka di Indonesia bekerja sama…

Ratusan Gerai Tutup - TGUK Telan Pil Pahit Pelemahan Daya Beli

NERACA Jakarta – Menurunnya daya beli masyarakat memberikan dampak berarti terhadap pelaku usaha dan industri ritel, termasuk Food and beverage…

Sesuaikan Dinamika Pasar - Cita Mineral Targetkan Produksi Bauksit 4,7 Juta Ton

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menargetkan produksi bauksit pada tahun 2025 di kisaran 4,7 juta…