ITMG Targetkan 26,2 Juta Ton Baturabara

Tahun ini, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan produksi batubara sebanyak 26,2 juta ton. Maka untuk memenuhi target tersebut, perseroan juga menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 38 juta atau sama dengan tahun lalu. Menurut Yudha Gautama, analis Mandiri Sekuritas, saham ITMG masih layak untuk di koleksi investor. Pasalnya, berbicara kinerja keuangan, ITMG masih cukup positif.

Kata Yudha, pada kuartal IV 2016, ITMG membukukan laba bersih sebesar US$ 61 juta. Kinerja ini jauh lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama di 2015 yang mengalami rugi bersih US$ 20 juta. Menurutnya, laba bersih ITMG di kuartal terakhir tahun lalu itu berada di atas estimasi Mandiri Sekuritas dan perkiraan konsensus. "Hasil tersebut lebih baik dari perkiraan karena lebih rendahnya estimasi harga pokok penjualan akibat biaya tambang yang lebih rendah,"ujarnya dalam risetnya di Jakarta, kemarin.

Biaya tambang ITMG di kuartal IV 2016 lebih rendah 31% dibanding periode yang sama pada 2015. Sedangkan harga jual rata-rata perusahaan yang mengoperasikan enam konsesi tambang di Kalimantan ini lebih tinggi dari kuartal IV 2015. Salah satu daya tarik ITMG adalah posisi kas yang kuat. Per akhir Desember tahun lalu, induk tujuh perusahaan ini melaporkan neraca keuangan tanpa hutang, dengan uang kas mencapai US$ 328 juta, naik dari posisi September yang hanya US$ 268 juta. Arus kas bersih operasionalnya juga tetap kuat yakni sebesar US$ 145 juta.

Meski demikian, Yudha merekomendasikan jual untuk saham ITMG, dengan target harga Rp 12.250 per saham dan valuasi price earning ratio 2017 sebesar 10,9 kali. Pada perdagangan Jumat  akhir pekan kemarin (24/2), harga saham ini naik 3,14% ke Rp 17.225. Sebagai informasi, ITMG berhasil mencetak laba bersih di 2016 hingga US$ 130,71 juta. Angka itu melonjak 107,13% dibanding raihan pada 2015 yang hanya US$ 63,1 juta.

Meski begitu, pendapatan bersih ITMG tahun lalu turun 13,97% menjadi US$ 1,3 miliar ketimbang tahun sebelumnya. Namun, mereka berhasil memangkas beban penjualan sebesar 25% jadi US$ 99,38 juta. Beban keuangan dan beban lain-lain juga menyusut signifikan. Alhasil, laba per saham ITMG tercatat naik, dari sebelumnya cuma US$ 0,06 menjadi US$ 0,12 per saham.

Area penjualan utama batubara ITMG masih di wilayah Asia Tenggara, India, dan Pakistan yang menyumbang pendapatan mencapai US$ 497 juta. Lalu, perusahaan tambang yang berdiri 1987 silam ini juga memasok batubara ke Taiwan, China, Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang. Sementara penjualan domestik berkontribusi sebesar 13% dari total pendapatan Indo Tambangraya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

OJK Edukasi Pasar Modal ASN di Gianyar Bali

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggenjot akses dan pemanfaatan instrumen keuangan pasar modal di Pulau Dewata karena indeks literasi dan…

Laba Citra Borneo Utama Tumbuh 28,84%

PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) mencetak laba bersih tumbuh 28,84% secara tahunan (year on year/yoy) hingga kuartal I/2025. Emiten…

20 Ribu Pengunjung Semarakkan Digiland 2025

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…

BERITA LAINNYA DI

OJK Edukasi Pasar Modal ASN di Gianyar Bali

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggenjot akses dan pemanfaatan instrumen keuangan pasar modal di Pulau Dewata karena indeks literasi dan…

Laba Citra Borneo Utama Tumbuh 28,84%

PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) mencetak laba bersih tumbuh 28,84% secara tahunan (year on year/yoy) hingga kuartal I/2025. Emiten…

20 Ribu Pengunjung Semarakkan Digiland 2025

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…