Perusahaan IT Milik HT Diminta Listing di BEI

NERACA

Jakarta - Guna menjaring emiten baru, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak hanya menargetkan perusahaan asing untuk listing di pasar modal, tetapi juga perusahaan lokal yang dinilai layak dan potensial untuk go public. Hal inilah yang dilakukan Direktur Utama BEI, Tito Sulistio dengan merangkul perusahaan informasi teknologi (IT) milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo untuk mendaftarkan sahamnya dengan mekanisme penawaran saham perdana atau listing di Indonesia.
Menurut Tito, selama ini perusahaan IT tersebut sudah listing di Perth, Australia. Menilik hal ini, Tito pun berusaha mengajak Hary Tanoe untuk mencatatkan sahamnya di Tanah Air.”Ada juga satu perusahaan HT, perusahaan IT-nya, sekarang listing di ‎Perth juga mau listed di sini. Tapi harus pakai Indonesian Depository Receipts (IDR). Kita sudah ada peraturannya, tadinya perusahaan HT itu listed di Nasdaq, sekarang di Perth,"ujarnya di Jakarta, kemarin.
Tito menjelaskan, perusahaan asing yang akan melakukan pencatatan saham di Indonesia harus menggunakan IDR, karena mereka selama ini menggunakan BV pada saat IPO di luar negeri."Memang IPO mereka kan karena pakai BV, kepemilikannya pakai PT luar negeri, itu harus ada IDR. Peraturan IDR itu sudah ada tujuh tahun tapi belum ada yang mau. Nah kita bersama Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat sudah ngomong dengan mereka," jelas Tito.
Sebelumnya, Tito menyebutkan ada 52 perusahaan asing yang mengeruk kekayaannya di Indonesia, tanpa memberikan keuntungan bagi pelaku pasar (investor) saham di Indonesia. Tito pun memohon kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar 52 perusahaan asing tersebut bisa IPO di pasar modal Indonesia. Jika terealisasi, maka Indonesia akan memperoleh dana besar hingga mencapai Rp400 triliun.

Dari sebanyak 52 perusahaan asing tersebut, Tito mengaku, salah satunya adalah PT Freeport Indonesia. Puluhan perusahaan tersebut hanya berkonsentrasi mengeruk kekayaan yang ada di Indonesia, tanpa ada pikiran untuk memberikan keuntungan di Indonesia, lewat pasar modal.”Ada 52 perusahaan kasih ke Bu Ani, tolong bu listed di sini, salah satunya iya (Freeport). Saya kasih daftarnya ke SMI (Sri Mulyani),"kata Tito. (bani)

BERITA TERKAIT

Peduli Lingkungan dan Berkelanjutan - Midea Indonesia Tanam Coral dan Rumput Laut

Rayakan hari jadinya ke-15, Midea Electronics Indonesia menggelar kegiatan pelestarian lingkungan di Pulau Tidung Kecil, Jakarta. Dalam kegiatan ini, Midea…

Bali Green Island - PLN Icon Plus Komitment Jadi Motor Penggerak Akselerasi

PLN Icon Plus menyatakan komitmennya dalam mendukung upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan kemandirian energi berbasis energi terbarukan dan percepatan…

Bidik Pasar Menengah Atas - Lagi, PT Timah Properti Hadirkan Kluster Baru Alexandrite

Mengulang kesuksesan penjualan properti di tahun sebelumnya, PT Timah Karya Persada Properti (Timah Properti) yang merupakan anak usaha dari PT…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Lingkungan dan Berkelanjutan - Midea Indonesia Tanam Coral dan Rumput Laut

Rayakan hari jadinya ke-15, Midea Electronics Indonesia menggelar kegiatan pelestarian lingkungan di Pulau Tidung Kecil, Jakarta. Dalam kegiatan ini, Midea…

Bali Green Island - PLN Icon Plus Komitment Jadi Motor Penggerak Akselerasi

PLN Icon Plus menyatakan komitmennya dalam mendukung upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan kemandirian energi berbasis energi terbarukan dan percepatan…

Bidik Pasar Menengah Atas - Lagi, PT Timah Properti Hadirkan Kluster Baru Alexandrite

Mengulang kesuksesan penjualan properti di tahun sebelumnya, PT Timah Karya Persada Properti (Timah Properti) yang merupakan anak usaha dari PT…