NERACA
Jakarta -PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak perusahaan, PT Tuah Turangga Agung (TTA), membeli 80,1% saham dalam PT Suprabari Mapanindo Minerals (SMM). Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Conditional Shares and Purchase Agreements (CSPA) oleh TTA dengan Vasse Holdings Pte, Ltd, Saiman Ernawan, Eddy Winata, serta PT Cipta Olah Alam Lestari pada 11 Oktober 2016.
Kata Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K, Loebis dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, nilai transaksi maksimum US$45,734 juta di mana nilai tersebut akan disesuaikan pada saat penutupan transaksi karena bergantung pada pemenuhan hak dan kewajiban penjualan kepada TTA, sebagaimana diatur dalam CSPA.
Disebutkan, nilai transaksi tersebut masih di batas bawah nilai (treshold) ekuitas perseroan dan bukan merupakan transaksi afiliasi atau benturan kepentingan. Menurut Sara, penutupan transaksi akan efektif setelah seluruh kondisi prasyarat yang ditetapkan dalam CSPA telah terpenuhi, yang disepakati tidak lebih dari enam bulan, terhitung sejak penandatanganan CSPA.
Setelah penutupan transaksi efektif, maka kepemilikan saham TTA di SMM sebesar 80,1% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada SMM. Pada semester I 2016, TTA mencatat penjualan batu bara sebanyak 4,5 juta ton atau meningkat 58%. Dengan adanya pertumbuhan tersebut, maka pendapatan dari unit usaha pertambangan naik sebesar 35% menjadi Rp3,2 triliun.
Asal tahu saja, ekspansi bisnis UNTR cukup agresif ditengah lesunya bisnis alat berat sebagai dampak belum pulihnya harga komoditas dunia. Teranyar, perseroan mendirikan anak usaha baru di Singapura dengan nama Unitra Power Pte. Ltd (Unitra). Anak usaha yang perseroan dirikan di Singapura merupakan perusahaan investasi (holding company).”Tujuan pendirian Unitra adalah sebagai bentuk ekspansi dan diversifikasi seluruh kegiatan usaha grup kami," ujarnya.
Untuk mendirikan anak usaha tersebut, perusahaan yang tergabung dalam grup konglemerasi Astra ini menggelontorkan dana sebesar SGD 20 ribu. Susunan Direksi Unitra nantinya diisi oleh Iwan Hadiantoro, Muliady Sutio dan Pepen Handianto Danuatmadja yang ketiganya menjabat sebagai direktur.
Saat ini UNTR tenga mensiasati lesunya bisnis alat berat dengan melakukan diversifikasi usaha di sektor infrastruktur. Salah satu aksi korporasinya, anak usaha dari PT Astra Internasional Tbk (ASII) ini mengakuisisi PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sebagai perusahaan dibidang konstruksi. Tahun ini, PT Acset Indonusa Tbk menggelar penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menargetkan dana segar dari pasar sebesar Rp 600 miliar.
Kini untuk melengkapi bisnis kontruksinya, UNTR mulai membidik pasar luar negeri dengan mendirikan perusahaan investasi di Singapura. Diharapkan hadirnya anak usaha tersebut, mampu mendongkrak bisnis alat berat yang saat ini masih terpuruk dan juga menjadi peluang perseroan meraup potensi pasar konstruksi dan turunannya di negara tetangga.
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…